Prolog

1.2K 83 8
                                    

Malam yang seharusnya tenang kini malah berubah ricuh. Tuduhan demi tuduhan terlontar jelas begitu semakin keras dan keras.

"Kalian udah ketauan zina! Masih aja ngelak! Kalian mau Allah murka hah!?"

Yara menggeleng keras. "Enggak! Enggak! Kita gak ngapa-ngapain. A-aku hanya a-akan di----"

"Setubuhi, kan? Udah ngaku aja gak usah banyak ngelak! Kalian ikut kami di arak keliling kampung! Atas perbuatan kalian anak negeri yang memalukan!"

Yara bingung harus menjelaskan bagaimana lagi atas tuduhan yang sebenarnya tidak terjadi padanya dan saudara tirinya itu. "Beneran kita gak ngapa-ngapain. Dia! Dia cuman nolong aku!"

"Nolong apa nyolong?"

Sementara itu. Lelaki bernama Leon hanya diam. Ia malas berdebat. Untuk apa? Untuk memperpanjang masalah iya, menyelesaikan tuduhan tidak.

"Leon! Bantuin gue ngomong! Gue sama lo beneran gak ngapa-ngapain. Apalagi sampe nganu. Jijik gue dengernya anjir!" bisik Yara mengertak. Karena ia benar-benar di tuduh di segala sisi. Dan hanya ia yang terus berusaha mengklarifikasi.

Leon tak bergeming. Ia malah duduk tak berdaya. Lalu mendongak. "Telepon saja mami saya. Tanya dia apa yang terjadi, saya capek."

"Leon!" pekik Yara.

"SUDAH! KALIAN HARUS NIKAH!"

Jeder. Bak petir di siang bolong. Kata-kata itu sudah pasti harus terjadi. Mana bisa? Mana bisa! Mereka musuhan.

***

Ada hal yang mau aku sampaikan. Aku seorang Pangeran tanpa bidadari. Aku ingin menyampaikan bahwa Jika ada awal, maka akan ada akhir. Jika ada yang pertama, maka akan ada yang terakhir. Jika ada kelahiran, maka akan ada kematian. Jika ada benci, pasti akan ada cinta. Jika ada pertemuan, maka akan ada perpisahan. Memang tidak semua begitu. Tetapi akan ada yang seperti itu. Semuanya itu memang ada, yang tiada itu hanya masa lalunya. Setiap kebahagiaan pasti akan ada penderitaan. Di setiap tangis pasti akan ada tawa. Di setiap duka pasti ada luka. Di setiap kesenangan, pasti akan ada kesedihan. Ada waktu kedinginan, maka akan ada waktu kepanasan..Jika ada waktu kita di atas, maka akan ada waktu kita di bawah
Tidak ada yang kekal di dunia ini, semuanya pasti akan tiada, di saat waktu yang sudah di tetapkan telah tiba waktunya.

Begitulah kehidupan, Allah gilirkan semuanya. Sebagaimana roda yang berputar terus menerus.

KLEORA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang