Part 20

130 19 14
                                    

"Jika Leon juga suka sama Shakilla gimana ya?" celetuk Kanaya yang entah kenapa malah membuat Yara terdiam. "Lo gak curiga abang lo suka sama Shakilla?"

Hal ini membuat Yara tersedak. Dengan cepat Kanaya memberikannya air. Kanaya melah mengernyit bingung. "Lo tinggal serumah. Siapa tau lo tau abang lo suka sama siapa?"

"Gue emang tinggal serumah sama cowok itu. Tapi bukannya hanya serumah. Malahan sekamar. Tapi kita gak sehati," batin Yara. "Gak tau. Udha biarin aja mau suka sama Shakilla mau sakilo. Bodo amat. Apa urusannya sama gue?" sinisnya.

"Dih sinis banget lo. Udah yuk mandi," ajak Kanaya yang sudah membawa handuk dan alat mandi serta baju bebas.

"Kemana mandinya?" tanya Yara bingung. Hanya ada 2 toilet umum. Pasti sangat penuh.

"Ya ke kali. Kalau enggak pinggir sungai. Ayo buruan. Sebelum penuh yang mandi. Soalnya toilet umum di pake guru," balas Kanaya. Betapa malunya Yara mandi di tempat umum. Di tonton banyak orang. Air bekas di pakai lagi, terus begitu sampai ia selesai.

"Ih enggak. Ogah banget!" balas Yara. Tapi setelah ia pikir-pikir, bisa sambil main air. Dan jurus ketomboian nya akan ia keluarkan. "Yaudah ayo buruan!"

Mereka dengan gembira turun ke pinggir sungai. Dan Yara membuang waktunya untuk bermain air di sungai meski hari masih gelap. Kanaya sudah selesai mandi, badannya sudah sangat segar sekarang.

"Mau mandi kagak lo?"

"Nunggu orang-orang pergi dulu," balas Yara. "Malu gue kalau di tonton banyak orang."

"Hello? Mau sampai kapan? Lo gak takut apa? Ini suasananya angker banget. Kalau lo hanyut gak ada yang tau gimana?"

Bukannya semakin bergairan untuk mandi. Yara malah ketakutan dan langsung melompat ke daratan. Ia menganti pakaian. Mencuci muka dan sikat gigi. Memakai parfum dan sudah. Ia tidak mandi. "Ayo."

"Anjir jorok banget lo!" ledek Kanaya. Dan terburu-buru mereka pergi ke perkemahan.

Semua anggota sudah berbaris rapih. Dan memulai senam pagi. Untuk melanjutkan siang ini menjelajah alam. Dan akan pulang besok pagi.

Betapa riang gembiranya semua anggota akan menjelajah alam. Dan sekarang sedang mendaki gunung untuk melihat betapa indahnya pemandangan dari atas gunung yang tinggi itu.

Wajah Yara sangat berseri-seri. Dengan baju kebesaran yang ia pakai membuatnya semakin menggemaskan. Pipinya yang tidah terlalu tirus sedikit chuby membuatnya semakin imut. Senyumnya terpancar sepanjang perjalanan.

Kanaya sudah kelelahan dan tidak kuat lagi mendaki gunung. Dengan berbaik hati, Kenzi mau menggendongnya. Walau Kanaya menolak dan ragu. Tapi Kenzi sangat baik dan mampu menyakinkan ahti Kanaya yang beku dan mati rasa.

Melihat Kanaya yang di gendong oleh Kenzi membuat Shakilla iri. Dan ada Leon di dekatnya. Langsung saja ia nemplok ke punggung Leon meminta cowok yang tengah menahan pusing itu menggendongnya.

Mau tidak mau Leon pun mau. Karena Shakilla terus merenggek. Susah payah ia menggendong Shakilla yang tidak bisa diam. Karena terus membuat blog untuk di posting ke instagramnya.

Sama seperti Yara yang tengah memijat lututnya. Dan langsung di gendong oleh Nicholas membuat Yara tertawa. Tidak peduli dengan orang lain yang mengira mereka pacaran.

Apalagi tatapan tulus dari Nicholas. Dan juga Kenzi. Kecuali Leon yang ogah-ogahan. Di saat anggota lain bersorak ria karena baper kepada Kenzi dan Kanaya serta Yara dan Nicholas. Mereka malah kasihan melihat Leon yang tertekan. Kepada Leon semakin berputar-putar hampir kehilangan keseimbangan. Tapi cowok itu harus tetap berpura-pura kuat demi dirinya sediri agar bisa bertemu Cecei sebelum nyawanya di ambil.

KLEORA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang