Part 03

255 35 2
                                    

Yara yang tertunduk seketika mendongak. "Gak. Lo gak bisa korbanin diri sama hidup apalagi masa depan lo gara-gara gue!"

"Nah gitu dong," cibir ibu-ibu berbadan besar atas keputusan Leon.

Sedangkan wanita yang melahirkan Leon itu menatap tidak percaya kepadanya. "Sayang? Anak gantengnya mami? Kamu- kamu bohong' kan?"

Bahu Leon di guncang. Tapi ia masih diam dengan tatapan kosongnya. "Iya. Keputusan saya sudah bulat. Tidak bisa di ganggu gugat."

"Sekali lagi saya akui saya memang salah. Saya mohon maaf atas keributan dan kekacauan ini. Dan sudah menganggu waktu istirahat kalian. Sekali lagi saya meminta permohonan maaf sebesar-besarnya. Serta saya mohon, jangan sebar kejadian memalukan ini ke publik. Apalagi sampai tersebar luas. Saya ingin, kasus ini-selesaj sampai disini. Tidak juga masuk ke hukum. Karena saya sudah bersedia mempertanggung jawabkan semuanya dengan cara menghalalkan perempuan yang hampir saya---" ucapan Leon terhenti karena dadanya sangat sakit.

Yara tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh saudara ini. "Lo bohong, kan? Lo lagi becanda, kan?" Ia terkekeh.

"Gak. Gue gak becanda. Gue serius mau nikahin lo. Secepatnya!"

Tanggis Yara kembali pecah saat ini juga. Ia sudah terlalu membuat orang lain harus mempertanggung jawabkan hal yang bukan kesalahannya.

Yara menarik pundak Leon dan mencoba agar lelaki itu mau jujur. Bukan bebohong seperti ini. "Gue gak mau lo harus kayak gini. Gue lebih baik masuk hukum. Dan biarin gue yang di penjara kalau lo gak mau."

"Udahlah. Semua udah terlambat. Gue udah pikirin ini mateng-mateng kok." Leon menurunkan tangan gadis itu dari pundaknya.

Warga pun pamit pulang karena baru kali ini adalah masalah seperti sekarang. Dan laki-lakinya langsung mau bertanggung jawab.

"Jangan lari dari tanggung jawab. Kalau iya, saya akan langsung melaporkan kamu ke pihak yang berwajib saat ini juga!" ucap pak RT memperingati.

Setelah warga bubar. Leon duduk di kursi dan mengacak rambutnya frustasi. Niat baiknya ternyata sia-sia

Nama baiknya kini sudah sangat kotor. Bagaimana kalau satu sekolah tau tentang kesalah pahaman ini? Andai saja baju Yara tidak robek.

Sekarang Yara semakin merasa bersalah apa yang telah terjadi. Ia benar-benar pembawa masalah.

"Leon. Lo gak perlu nikahin gue. Gue bakalan pergi dari sini. Biar lo bisa lanjut hidup tanpa beban yaitu gue."

Pak Rama dan bu Via sudah sangat malu dengan ini. Bahkan mereka tidak habis pikir dengan dua remaja itu.

Yang membuat bu Via heran itu. Kenapa anaknya bisa tertarik kepada Yara? Kan dia punya kelainan sejak berumur 5 tahun.

"Ayo pulang, Mi!" ajak pak Rama tanpa mengajak anak-anak mereka.

Dan kini, Leon di kurung di rumah ini selama 9 hari. Begitu pula Yara yang di asingkan selama 9 hari di villa.

Karena menjelang persiapan pernikahan yang awalnya akan di batalkan oleh pak Rama. Namun, tekanan dari pak RT membuatnya harus mau melanjutkan semuanya.

Bu Via bagi pak Rama bukan hanya sebagai istri. Tetapi nanti akan menjadi besan. Bahkan istri dari sahabatnya sendiri.

Apakah keputusan yang Leon ambil itu benar? Tapi kenapa ia hilang kabar, dan juga mengueung diri di kamar tidak ingin di temui siapapun.

KLEORA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang