Part 49

80 16 2
                                    

Sebentar lagi orang tua Yara dan Leon akan sampai di Jakarta. Setelah mendapatkan kabar kalau Leon kritis. Kini Yara duduk sendirian di depan IGD. Ia berusaha menahan bendungan air matanya, tetap saja tidak bisa hingga derai air matanya berjatuhan. Ia tidak tahu apa-apa. Bahkan sudah 1 jam berlalu. Hanya perawat dan suster yang berlalu lalang dan juga bolak-balik keluar masuk ruang IGD membuat Yara semakin panik.

Matanya melirik perutnya. Membuat air matanya semakin banyak berjatuhan. "Hei? Kamu tau kenapa ayah mu sakit?" tanyanya sambil mengelus perutnya. Kemudian terkekeh. "Enggak, kan? Sama kok ibu juga."

Bu Via berjalan sendirian di koridor rumah sakit. Tangannya mengepal saat melihat anak tiriny tengah duduk sendirian sambil terisak. Matanya memerah. "KAMU APAKAN ANAK SAYA?" bentaknya d3ngan penuh amarah dan nada tinggi. Ia menarik tangan Yara untuk berdiri. Kemudian menampar Yara begitu keras. Ia mencengkram pergelangan tangan Yara begitu keras, hingga Yara memekik. Di tambah kuku tajamnya menuduk kulit Yara, hingga sedikit menyayat kulitnya. "JAWAB HAH! KAMU APAKAN ANAK SAYA?"

Yara tidak menyangka maminya akan semarah ini kepadanya. Padahal ia tidak tahu masalahnya apa hingga Leon seperti ini. Matanya menatap sendu kepada wanita itu. "Aku gak tau, Mi. Tolong lepas, sa-sakit," pekiknya.

"Ini pasti gara-gara kamu, kan?" Ia menunjuk wajah Yara. "Dasar perempuan pembaca sial!" Ia kembali menampar Yara membuat orang yang berlalu lalang menatap kasihan kepadanya. "Dari dulu kamu iti selalu menyakiti anak saya! Kamu selalu jadi sumber penderitaannya! Saya sudah bahagia waktu kamu pergi bersama orang tua kamu! Dan kamu malah kembali lagi bahkan sekarang tanpa di jodohkan kalian sudah menikah!"

Tubuh Yara tersentak. Ia ingat kalau Zo adalah Leon. Cowok sahabat kecilnya. Dan Ceira yang di maksud adalah dirinya. Jadi yang selama ini Leon rindukan adalah dirinya. Yara tidak menyangka akan semua ini. Selama ini ia tidak sadar kalau dirinya yang menjadi alasan kenapa Leon bertahan hidup. Selalu berprilaku hangat. Ia juga sekaligus sumber defresinya Leon, sumber penderitaannya. Ia ingat perkataannya yang membuat Leon terpuruk, ia sering mengejek Leon. Karena ia tidak suka terus menerus di ikuti oleh Leon. Terlebih mereka sudah di jodohkan sejak baru lahir. Karena pak Rama dan pak Arga adalah sahabat sejati. Namun kenyataan membuat mereka terpisah. "Ja-jadi aku adalah Ceceinya Leon?"

Yang tadinya bu Via memalingkan muka, kini menatap Yara dengan tatapan benci. "Sejujurnya saya sangat membenci anda! Tapi sandiwara saya sudah tidak bisa di lanjutkan lagi! Saya muak dengan prilaku anda! Lebih baik anda bercerai dengan anak saya!"

Yara menggeleng. Ia juga sangat menyayangi Leon. Meski ia selalu bosan jika di ganggu olehnya. Tapi Leon yang dulu dan sekarang sudah sangat berbeda 180%. Dulu Leon itu sangat lebay dan seperti perempuan. Sekarang semuanya tidak. Leon menjelma menjadi lelaki tangguh dan bisa menghormati serta memuliakan yang namanya perempuan. "Enggak, Mi! Aku enggak mau!" Kemudian ia bersimpuh di kaki bu Via. "Mamai maafin Yara. Yara nyesel, aku juga gak tau kalau yang Leon inginkan itu aku."

"Saya tidak sudi menerima permohonan maaf kamu. Sekian kalinya kamu hampir membuat saya kehilangan putra semata wayang saya." Bu Via mendorong tubuh Yara dengan kejamnya. Karena ini sikap aslinya. "Pergi! Saya tidak ingin melihat wajah anda disini!" usirnya.

Kepala Yara terbentur pinggir pot bunga. Ia sedikit memekik. Kemudian merangkak. Badai telah ia lalui tanpa hadirnya seorang ibu. "Aku mohon maaf atas semuanya." Ia pun semakin menangis.

"Apakah anda sanggup membahagiakan anak saya yang hatinya telah anda hancurkan berkeping-keping di usianya yang beranjak remaja?" Bu Via menghela nafas. "Obati luka di hatinya, sampai dia lupa kalau dia pernah terluka hingga menjadi pasien RSJ?"

Yara berdiri. Ia memegang tangan mertuanya. "InsyaAllah aku sanggup asalkan Mami mau maafin aku. Aku sering jahat sama Leon. Tapi tolong maafin aku, aku nyesel."

KLEORA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang