Part 58

81 12 0
                                    

Leon dan Yara melangkah bersama di koridor depan kelas. Tidak peduli dengan hinaan ataupun cibiran tentang perubahan postur tubuhnya. Ia tetap menebarkan senyum manisnya kali ini. Biasanya ia akan cemberut dan muka kusut serta di tekuk. Selalu marah-marah, untuk kali ini ia sangat ramah. Ada yang menyapa biasanya ia akan menjawab tanpa tersenyum untuk kali ini, ia tersenyum manis ke semua orang.

"Hai, Kak? Kata orang-orang Kakak pindah sekolah, kok kakak balik lagi? Gak betah ya gara-gara gak ada yang bisa di omelin? Oh atau gara-gara gada cogan kayak kak Leon?" tanya seorang perempuan yang mulutnya comel. "Oh atau emang kakak punya doi disini?"

Yara terkekeh. Biasanya ia akan jutek dan marah. "Enggak. Kakak gak pindah, cuman kakak abis ada urusan jadi berhenti sekolah dan home schooling paham?"

Perempuan itu mengangguk-ngangguk. "Oh kalau gitu aku permisi ya kakak-kakak. Assalamualaikum." Ia menyalimi tangan Leon dan Yara layaknya seorang anak meminta izin.

"Ada-ada aja itu anak," ucap Yara seraya menoleh ke belakanh. "Udah ayo ke lab, katang ada praktek?"

"Ayo," balas Leon merangkul Yara yang jalannya belum normal dan masih pelan. "Eh btw, kamu gak usah takut ada yang nganggu. Ngatain fisik kamu inilah-itulah. Kan ada aku."

Yara tersenyum. "Iya dong. Oh ya, baru aja beberapa menit ninggalin Aish kok jadi kangen ya?"

"Namanya juga ibu dana anak sayang." Leon mencolek hidung Yara. Kemudian menggendongnya sampai ke perpustakaan, bukan ke kelas. "Nah tunggu disini! Soalnya praktek maupun ujian udah selesai."

"Lah kok bisa? Kan aku gak ikutan. Gimana dong? Kamu boongin aku selama ini?"

"Ya mau gimana lagi. Seminggu yang lalu baru selesai. Aku ngerjain ujian kamu aja. Kan double tuh karena gak ikut praktek. Kita cuman nunggu lulusan aja. Udah," balas Leon. "Jadi diem aja disini, nanti kalau Kanaya sama Malika dateng. Biar aku kasih tau kamu disini. Aku gak mau kamu di ganggu Shakilla." Ie bertos tangan dengan Yara. Kemudian pamit ke kelas 10.

Sesaat kemudian, Leon mengirimkan foto aktifitasnya bersama Kenzi dan anggota osis lainnya. "Aku lagi motong rumput nih," tulisnya di bawah foto. Yara tersenyum. Kemudian membalasnya, "Semangat ya!!!" balasnya.

Kanaya dan Malika baru datang. Mereka mengebrak pintu sampai Kanaya terdorong ke depan, sampai tersungkur, karena pintu sebelahnya tidak di kunci. Banyak yang menertawakannya, yang akhir-akhir ini sering konyol dan mengandung tawa. Entah apa yang membuat Kanaya berubah dari cuek menjadi bobrok. Sepertinya sikapnya dan Malika telah tertukar. Malika yang dahulunya tidak bisa dia selalu cerewet kini menjadi pendiam. Bahkan irit kata, berbeda dengan Kanaya yang selalu ceria.

Mereka bertiga duduk di pojokan. Kanaya memijat pelan lututnya yang terbentur. "Duh sakit anjir. Mana memar."

"Mau ke UKS, gak?" tanya Yara. Di balas gelengan oleh Kanaya.

"Gak usah khawatir. Gue hanya memar dikit," balasnya. Kemudian ia terdiam mengisyaratkan ingin bercerita. Ia menghela nafas. "Kalian heran, kan kenapa gue jadi ceplas-ceplos?"

"Enggak kok," balas Malika. "Gue tau perasaan lo. Sekarang lo pasti cuman ketawa haha-hihi buat nutupin luka lo, tapi lo bener-bener kuat."

Kanaya terisak pelan. "Boleh gak gue nangis sekali aja? Buat nguatin hati gue biar makin kuat buat ngebohongin diri gue sendiri kalau gue masih--- ah enggak. Gue biasa aja sama dia. Gak ada yang harus di sesali. Hanya kebaikannya yang gue inget."

"Lo sama si K itu hutang budi, terus masih sayang. Tapi sayang semuanya sulit buat lo rangkai dari awal lagi, K udah kelewatan php in lo. Kebaikan dia emang gak bisa di bales pake apapun, tapi perbuatannya bener-bener gak berwibawa. Masa dia tiba-tiba mau nikah sama D di saat lo sama dia masih punya hubungan?" Yara mengelus pundak Kanaya. Menuntun kepalanya untuk bersandar di bahunya. "Sekeras apapun dia ataupun lo ngehindar atau bahkan berusaha nyingkirin lo atau dia, tetep aja kalau kalian berjodoh, kalian bakalan tetep di satuin. Meski kalian gak mau ya mau gimana lagi?"

KLEORA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang