1

877 117 7
                                    

Hari ini, SM Neo Highschool digemparkan oleh gosip yang mengatakan akan ada murid baru pindahan dari Jepang.

"Katanya dia sangat tampan."

"Jadi? Dia seorang laki-laki?"

"Tentu saja bodoh! Para siswi tidak akan seheboh ini kalau murid barunya itu seorang perempuan."

"Aku dengar...dia juga sangat pintar, yah itu bisa menebak di kelas mana dia akan masuk...yang pasti bukan kelas kita."

"Katanya dia juga kaya raya...bahkan ayahnya sering berdonasi di Sekolah ini."

"Itu semakin membuatku menyesal, kenapa aku harus bodoh...kalau saja aku pintar, aku pasti bisa sekelas dengannya."

Renjuni terus berjalan tanpa memperdulikan kehebohan itu.
Sudah menjadi hal biasa setiap kali ada murid baru, mereka akan selalu heboh. Kalau murid barunya laki-laki, yang heboh ya para siswi, dan kalau murid barunya perempuan, sudah pasti para siswa yang akan ribut.

Saat memasuki kelasnya, tidak perlu menunggu lama, sarapan paginya langsung dihidangkan, bisikan-bisikan itu kembali memasuki indera pendengarannya.

Renjuni berhenti melangkah saat mendengar salah satu siswi di kelasnya berucap. Sepertinya, sedang berdebat dengan teman sebangkunya. "aku tidak ingin duduk di samping monster itu...kau ini apa-apaan sih!"

"Kau harus! Aku Menginginkan hal itu!"

"Kau tidak bisa seperti itu...kalau dia membunuhku bagaimana?"

"Maka aku akan membunuhnya untukmu! Jadi sekarang cepat pindah!"

Renjuni mendengus mendengar ucapan gadis itu, membunuhnya? Itu terdengar sangat menggelikan.

Dia tidak menoleh sedikit pun saat bangku di sebelahnya ditarik kasar, dan seseorang duduk disana.

"Kau jangan macam-macam! Awas saja!"

Renjuni tidak memperdulikannya, lagipula untuk apa dia macam-macam dengan orang di sampingnya ini? Tidak ada gunanya.

"Sebenarnya, kenapa kau selalu menggambar hal yang sama seperti itu? Dan kenapa harus gambaran seperti itu?"

Lihat kan? Siapa yang sebenarnya macam-macam disini?
Renjuni masih terus diam, tidak berniat menanggapi pertanyaan itu, menurutnya tidak penting.

"Yak! Kau tau? Kau sangat menyeramkan dengan terus diam seperti itu...kau diam, tapi tanganmu dengan emosi yang tertahan terus saja menambahkan warna merah itu pada gambaranmu!"

Wahh..orang ini bisa melihat emosinya?
Renjuni mengangkat ujung bibirnya.

"Kenapa aku harus duduk di samping penjahat ini..."

Kali ini gerutuan, Renjuni masih tetap tidak peduli.
Sampai saat pintu kelas dibuka dari luar, dan muncul lah seseorang yang membuat Renjuni tersenyum tipis.

"Selamat pagi anak-anak."

Sapaan ramah, namun wajah orang yang mengucapkannya itu sangat datar, membuat Renjuni terkekeh kecil.

"Selamat pagi Kyungsoo ssaem..."

Suara Renjuni terdengar sangat lirih diantara suara anak-anak sekelasnya.
Tapi itu membuat orang di sampingnya menoleh ke arahnya.

"Hari ini kalian kedatangan teman baru...kau masuklah."

Setelah Kyungsoo ssaem memerintahkan orang itu, akhirnya dia masuk. Seorang remaja laki-laki, dengan senyuman yang sangat lebar, membuat para perempuan di kelas itu memekik senang, kecuali Renjuni. Dia hanya menatap tanpa emosi apa-apa pada si murid baru.

Little Monster//JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang