22

448 65 9
                                    

Warning! beberapa kata kasar dan umpatan di bawah sana.
Tidak untuk ditiru di kehidupan sehari-hari!




Seorang gadis cantik bermata sipit, serta berkulit seputih susu itu berdiri di tengah lautan manusia yang hilir mudik.
Ada yang sedang menunggu entah itu keluarga atau sahabat mereka, dan ada juga yang sedang mencari keluarga atau sahabat yang kiranya  datang menjemput kepulangan mereka.

"Huahhh...akhirnya aku kembali menghirup udara Seoul." Gumamnya sambil tersenyum.
Dia menghirup udara sebanyak-banyaknya.

Gadis itu berjalan sambil matanya mencari-cari sosok yang katanya akan menjemputnya.
Dan ketika matanya bertemu pandang dengan mata yang melengkung karena pemiliknya sedang tersenyum itu, dengan cepat dia berlari dan menghamburkan diri ke dalam pelukan hangat lelaki itu.

"Oppa...aku sangat merindukanmu~"

"Umm...aku juga sangat merindukan cantikku ini." Balas lelaki itu semakin mengeratkan pelukannya.
Tidak menghiraukan banyak pasang mata yang menatap ke arah mereka.
Terlalu rindu membuat mereka cuek saja berpelukan di tengah-tengah Bandara yang sedang ramai.

"Kau mau ikut ke rumah dulu? Haechan pasti sangat senang melihatmu." Tanya lelaki itu setelah melonggarkan pelukannya.

"Iya, lagipula aku masih belum siap kalau harus menemui Renjuni Jiejie sekarang."

"Dia pasti tidak akan menolakmu...tapi lebih baik istirahat di rumah dulu ya."

"Nee oppa..."

Mereka berdua berjalan sambil bergandengan tangan. Sebelah tangan lelaki itu membawa koper sang kekasih.

"Kau tau? Aku senang sekali saat kau bilang akan ke Korea."

"Iya? Aku juga senang bisa kembali kesini...rasanya sudah begitu lama tidak menghirup udara Seoul."

"Aku akan menemanimu jalan-jalan nanti, banyak tempat-tempat menarik disini."

"Tentu saja oppa harus! Aku akan menyita waktu oppa hanya untukku."

Lelaki itu terkekeh mendengar ucapan sang kekasih, menggemaskan sekali.

"Iya Tuan Putri...waktu hamba hanya untuk Tuan Putri."

Tawa mereka meledak di sepanjang jalan menuju parkiran.



••••

"Haec—yak! Aku sudah bilang untuk tidak melakukan hal sembarangan saat sedang berdua."

Kedua orang yang sedang berciuman cukup panas itu seketika memisahkan diri ketika mendengar bentakan seseorang.

"Je-Jeno....maaf, aku dan Haechan terbawa suasana."

Jeno mendengus mendengar Mark yang berusaha menjelaskan, apa katanya? Terbawa suasana?

"Lebih tepatnya kalian memang kelebihan hormon...dan kau Haechan. Kau mau menikah sebelum lulus sekolah?"

Haechan menggeleng pelan, kepalanya menunduk takut mendengar ucapan penuh penekanan sang kakak.
Jeno kalau sedang marah itu mengerikan, matanya sangat tajam dan rahangnya akan mengeras, Haechan kan jadi takut.

"Aku tidak melarang kalian untuk bermesraan kan? Tapi tolong tau batasan. Kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan itu akan sangat merugikan, terutama untukmu Lee Haechan." Peringat Jeno, dia berjalan sambil menggandeng tangan Chenle dan membawanya duduk di sofa tempat Haechan dan Mark duduk.

Little Monster//JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang