12

434 66 0
                                    

Renjuni menatap datar ke arah Minju yang berdiri angkuh di hadapannya.
Pengganggu! Batin Renjuni kesal.
Dia ingin menghabiskan waktu istirahat di Rooftop, karena sudah beberapa minggu ini dia tidak pernah lagi ke sana. Tapi, ketenangannya tiba-tiba di ganggu oleh orang yang sangat membuatnya muak ini.

"Kau semakin berani ya...aku sudah bilang untuk menjauhi Jaemin! Tapi kau malah semakin menempel padanya seperti kuman!"

Ah, perihal Jaemin rupanya.
Renjuni menyeringai samar. Kenapa Minju sangat terusik? Kalau begini, Renjuni semakin senang untuk mempermainkan emosi gadis sombong ini.

"Aku? Kau bilang aku menempeli Jaemin? Aku rasa dia yang tidak bisa jauh-jauh dariku...bagaimana ini Minju? Aku takut kau tidak akan ada celah untuk mendekatinya." Ucap Renjuni dengan ekspresi pura-pura ketakutan yang lebih terlihat seperti sedang mengejek Minju. Membuat gadis itu tidak bisa menahan emosinya, dan dengan cepat melayangkan tamparan di pipi Renjuni.

Tapi, bukannya marah atau membalas tamparan itu. Renjuni malah terkekeh kecil.

"Cuma ini? Kau hanya bisa menamparku karena merasa kalah–"

"DIAM KAU SIALAN! AKU BISA MEMBUNUHMU DISINI SEKARANG JUGA!"

Renjuni tertawa keras melihat wajah Minju yang sudah sangat merah karena amarah. Buku-buku jari gadis itu bahkan memutih saking kuatnya dia mengepalkan tangannya.

"Bunuh aku sekarang Minju...aku akan sangat senang kalau kau berhasil membunuhku." Ucap Renjuni masih dengan nada suara yang terdengar santai, juga seringainya yang berganti dengan senyum tipis.
Dia duduk kembali di bangku yang memang ada di tempat itu.
Dia berpose seperti mempersilahkan Minju untuk melakukan apapun padanya.

"Mati kau sialan!" Desis Minju, dia kembali menampar pipi Renjuni bergantian, kiri dan kanan.
Rambut panjang gadis itu juga tidak luput dari tarikan tangannya. Dan itu bukan main-main kuatnya, Minju seperti benar-benar akan membunuhnya. Tapi Renjuni hanya diam, tidak melawan. Bahkan saat Minju menendang perutnya, Renjuni hanya mendengus sambil menahan sakitnya.
.
.
.
Di tempat lain, tepatnya di kelas. Jaemin terlihat bingung mencari seseorang.
Renjuni, dia mencari gadis itu. Karena sejak bel istirahat berbunyi tadi, gadis itu langsung keluar dan sampai sekarang juga belum kembali.

Jaemin beranjak, dia berjalan menuju pintu kelas saat seorang siswi tiba-tiba datang menghampirinya.

"Ada apa?" Tanya Jaemin pada siswi yang ber-nametag Kim Minjeong itu.

"Kau Jaemin kan? Kau sedang mencari Huang Renjuni?"

Jaemin seketika mengangguk saat nama itu disebutkan.

"Bagaimana kau tau?"

"Itu tidak penting, aku hanya ingin memberitahu kalau Renjuni ada di Rooftop sekarang."

Setelah mengatakan itu, Minjeong langsung pergi. Dan Jaemin dengan cepat berlari menuju Rooftop.
Perasaannya tiba-tiba tidak enak entah kenapa.
Dia ingat Rooftop itu, tempat dia melihat Renjuni yang sedang menangis saat itu. Saat Jaemin mengajaknya ke kantin, tapi Minju malah mengatai Renjuni. Berakhir dengan gadis itu berlari pergi.

Jaemin dengan cepat menaiki tangga, bahkan dia melompati 2 anak tangga di setiap langkahnya.

Napas Jaemin terengah-engah saat akhirnya dia sampai, dan matanya terbelalak melihat pemandangan di depannya.
Dengan langkah lebar, Jaemin menghampiri Minju yang sedang menyiram Renjuni menggunakan air mineral.

"APA YANG KAU LAKUKAN KIM MINJU?!"

Jaemin marah, dia sangat marah melihat Renjuni babak belur dan rambut serta sebagian seragamnya basah.

Little Monster//JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang