Nyonya dan juga Tuan Na sudah jengah melihat kedua anak mereka yang terus saja bertingkah seperti orang asing.
Sudah tidak ada lagi kehangatan di tengah-tengah mereka semenjak fakta tentang Jaehyun itu terungkap.
Mereka tau kalau Jaemin sangat marah dan kecewa. Begitupun mereka, Yoona dan juga Siwon sangat marah dan kecewa mengetahui fakta itu.
Tapi mau sampai kapan kedua anak itu akan perang dingin seperti ini?
Tingkah mereka juga membuat si bungsu Jisung jadi takut untuk sekedar mengajak kakaknya bermain."Kau mau kemana Na? Baru pulang sekolah masa mau langsung pergi lagi?" Tanya Yoona saat melihat Jaemin yang baru keluar dari kamarnya Setelah berganti baju dan hendak berjalan keluar rumah.
"Aku akan ke rumah Renjuni eomma."
"Kau setiap hari ke rumah Renjuni...kasihan dong calon menantu eomma, dia pasti akan sangat bosan melihat wajahmu terus."
Jaemin cemberut mendengar ucapan ibunya, "Renjuni tidak akan bosan eomma...dia pastinya senang karena bertemu Jaemin setiap hari."
"Itu kan menurutmu...Renjuni pasti bosan. Tapi Karena Renjuni anak baik, dia tidak enak mengatakan yang sebenarnya."
Jaemin terlihat memikirkan ucapan ibunya. Apakah mungkin Renjuni akan merasa bosan karena setiap hari melihat wajahnya?
"Sudah jangan banyak berpikir...sekarang kemari, duduk di samping eomma dan appa."
Akhirnya Jaemin menurut, dia duduk di antara ayah dan ibunya.
"Jaehyun-ah...keluar! Eomma ingin bicara."
Saat mendengar ibunya memanggil Jaehyun, dengan cepat Jaemin hendak berdiri, tapi tangannya di tarik oleh sang ayah membuat Jaemin kembali duduk di tempatnya.
"Diam di sini atau appa suruh Renjuni memutuskan mu." Ancam Siwon.
"Appa tidak mengenal Renjuni." Ujar Jaemin sambil berusaha melepaskan diri dari tangan sang ayah yang mulai merangkul lehernya dengan erat.
"Appa bisa berkenalan dengannya...dia pasti senang berkenalan dengan appa, dan dia pasti akan menuruti perintah appa untuk memutuskan mu."
Jaemin akan membalas ucapan sang ayah, tapi dia kembali mengatupkan bibirnya saat Jaehyun keluar dari kamar dan berjalan menuju ruang keluarga. Jaemin mendengus dan membuang pandangannya dari Jaehyun.
"Ada apa eomma?" Tanya Jaehyun dengan nada suara yang sangat lirih.
Keadaan lelaki itu juga terlihat jauh dari kata baik-baik saja.
Jaehyun yang biasanya terlihat segar dan tampan, kini menjadi sangat berantakan. Matanya bengkak dengan kantung mata yang menghitam.Yoona menghela napas melihat keadaan anak sulungnya itu. Dengan lembut, wanita paruh baya itu menarik tangan Jaehyun agar duduk di sampingnya.
"Kau baik-baik saja kan nak?" Yoona menanyakan sesuatu yang sudah tentu dia tau jawabannya, kalau Jaehyun tidak sedang baik-baik saja.
Entah apa yang terjadi. Tapi 2 hari yang lalu, Jaehyun yang baru pulang entah dari mana begitu terlihat kacau.
Waktu itu Yoona bertanya ada apa, tapi Jaehyun tidak menjawabnya. Anak itu hanya berjalan masuk ke kamarnya seperti dengan raga tanpa nyawa."Aku baik-baik saja eomma...hanya kelelahan saja." Ujar Jaehyun menjawab pertanyaan sang ibu. Dia juga tersenyum tipis walaupun senyum itu terlihat sangat menyedihkan di mata siapa saja yang melihatnya.
Yoona mengelus rambut hitam legam milik si sulung, "eomma harap semuanya memang baik-baik saja...tapi kalau ada yang ingin kau ceritakan, jangan sungkan. Eomma ini ibumu kan? Jangan ragu untuk membagi kegelisahan mu dengan eomma." Ujarnya penuh pengertian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Monster//Jaemren
Fanfiction[Slow Update] beberapa orang selalu menilainya dengan "kata orang" sebagai tolak ukurnya. "kata orang, dia sangat tidak sopan" "kata orang, dia benar-benar orang yang buruk" "kata orang, dia penjahat kecil dengan kejahatan yang sangat besar" "kata...