31

382 43 0
                                    


Kata umpatan tidak untuk ditiru ya!





Netra itu perlahan terbuka, sedikit menyipit untuk membiasakan cahaya matahari sore yang masuk ke dalam retinanya melalui celah-celah jendela.
Suara erangan keluar samar dari celah bibirnya saat menyadari bahwa ia masih di tempat yang sama sejak kemarin.

Tangannya yang terikat ke belakang mengepal begitu erat hingga buku-buku jarinya memutih.

"Aku akan membalasmu, lihat saja nanti." Desisnya lemah namun tetap terasa amarahnya.

Kakinya juga terikat, membuat ruang geraknya terbatas. Ia melonjak-lonjak di atas kursi kayu tempatnya diikat.

Brak

Brak

Brak

Cklek


Gerakan melonjak-lonjak nya terhenti saat pintu ruangan itu dibuka dari luar, menampilkan seseorang yang tersenyum ke arahnya.

"Aku baru tau kalau kau suka melonjak-lonjak seperti itu." Ujar seseorang itu, dengan senyum meremehkan yang terulas di belah bibirnya.

"Diam, dan cepat lepaskan aku sialan!"

"Bagaimana kalau aku membantumu melonjak lebih hebat lagi, kau pasti akan suka. Mau mencobanya?" Tanya orang itu mengabaikan teriakan Minju yang sekarang sedang menatapnya penuh amarah.

"Aku bilang lepaskan aku! Kenapa kau membawaku ke tempat menjijikkan ini?!" Teriak Minju yang hanya dibalas dengan  kekehan oleh lawan bicaranya.

"Kau sangat berisik, apa tenggorokan mu tidak sakit berteriak terus? Lebih baik sekarang kau makan, butuh banyak tenaga untuk permainan selanjutnya." Ujar orang itu sambil membuka bungkusan berisi Jajangmyeon kemudian meletakkannya di lantai.

"Kau mengikat tanganku! Bagaimana aku bisa makan sialan?!"

"Ckck...Kim Minju sekali, tetap angkuh padahal sedang berada dalam keadaan sulit. Kau masih punya mulut, ambil makanan itu dengan mulutmu."

Brak

Minju jatuh tersungkur bersama kursi tempatnya diikat saat orang itu berjalan ke belakangnya dan menendang kursi tersebut ke depan.
"Sialan apa yang kau lakukan?!" Teriaknya tidak terima dengan perlakuan orang itu, kini posisinya seperti tengah bersujud menghadap seporsi jajangmyeon di lantai.

"Aku hanya membantumu agar bisa makan. Kalau kau tidak bisa berterimakasih, setidaknya jangan banyak protes. Sudahlah, segera makan makananmu, aku akan kembali dengan kejutan yang pastinya kau akan suka." Ujar orang itu kemudian berjalan keluar, meninggalkan Minju yang memberontak dan terus berteriak.

"YAK! KAU PIKIR AKU SEEKOR ANJING?"

"AKU AKAN MENGADUKANMU PADA AYAHKU!"

"KAU TIDAK AKAN SELAMAT SIALAN! "

••••



Lelaki berbadan tegap itu terlihat menunduk takut menerima kemarahan sang tuan.

"Minju menghilang! Aku menyuruhmu untuk selalu menjaganya, tapi kenapa kau bisa lengah?!"

"Ma-maaf tuan...kemarin saya izin membeli kopi sebentar pada nona Minju sebelum menjemputnya, ta-tapi saat saya sampai di sekolah, nona Minju tidak ada. Saya bertanya kepada satpam, tapi dia tidak melihat nona Minju."

"BODOH! Cari anakku sampai dapat! Kalau kau tidak bisa menemukannya, ucapkan selamat tinggal pada kepalamu." Pria itu terlihat menyeramkan sekarang, dan siapapun tau kalau ucapannya barusan bukan hanya sekedar ancaman.

Little Monster//JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang