21

439 67 12
                                    

Kyungsoo's pov

Lagi, untuk kesekian kalinya aku berdiri disini dengan perasaan yang sama, malu.
Aku sangat malu setiap mengunjungi, mereka. Karena aku lagi-lagi gagal.

"Hyung, noona...maafkan aku, lagi. Aku tidak becus menjaga putri kalian. Sekarang dia dikeluarkan dari sekolah...lagi-lagi masa depannya hancur. Dan aku tidak bisa melakukan apapun."

Rasanya sangat menyesakkan, setiap mengingat kalau masa depan anak itu harus hancur gara-gara ketidakadilan untuk kesekian kalinya.
Dulu, mungkin aku bisa mengatur agar dia bisa masuk ke SHS setelah  istirahat selama 1 tahun.
Tapi sekarang, aku tidak bisa membuatnya bertahan di sekolah itu.
Dan dia menolak untuk dipindahkan ke sekolah baru.

"Mungkin aku akan melakukannya hyung, aku akan mencobanya kali ini. Aku harap, Chanyeol hyung dan Wendy noona akan mendoakan ku dari atas sana. Dan...selamat hari natal hyung, noona."

Hari ini hari natal. Setidaknya aku akan memberikan natal yang menyenangkan untuk gadis itu, putriku.

Apakah dia sudah bangun? Ini baru  jam 7 pagi. Tapi Renjuni ku bukan gadis pemalas yang biasa bangun siang, dia pasti sudah bangun sekarang.
Jadi aku memutuskan untuk menelponnya.

Dan saat dering ke-tiga, telpon ku langsung dijawab. Dia memang anak baikku.

"Halo putri appa...selamat hari natal."

"Appa...selamat hari natal juga! appa dimana? Kenapa ada banyak suara kendaraan?"

Aku senang mendengar nada suaranya yang terdengar bersemangat.

"Appa sedang di jalan menuju rumahmu...kau ada di rumah kan?"

"Aku tidak...tapi aku akan pulang sekarang appa. Kalau appa lebih dulu sampai, langsung masuk saja."

"Baiklah...kau hati-hati saat pulang ya, salju turun dengan lebat...hmm appa matikan sekarang."

Aku tidak akan bertanya dia pergi kemana pagi-pagi sekali seperti ini.
Aku hanya berharap, semoga anak itu tidak melakukan apa yang aku takutkan.
Aku akan segera menyelesaikan ini, jadi dia tidak perlu mengotori tangannya.

Kyungsoo's pov end

"Tidak, aku tidak melakukan apapun...atau bisa dibilang, aku belum melakukan apapun. Aku hanya akan memantaunya saja untuk beberapa hari ke depan. Hmm...aku berterimakasih atas bantuan mu, tapi aku mohon satu hal...jangan berusaha menghentikan apa yang akan ku lakukan....iya aku matikan sekarang."

Renjuni memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku coat yang dia kenakan.
Dia menolehkan kepalanya ke arah samping, menatap salju yang turun dengan lebat dari balik kaca jendela bus.

Dia segera pergi dari tempat itu, setelah Kyungsoo ssaem menelponnya tadi.
Renjuni tidak ingin membuat appa nya itu menunggu lama, dia merasa tidak enak hati.
Karena tadi malam Renjuni sudah menolak merayakan malam natal bersama, karena dia sedang bersama dengan Jaemin semalaman.

Berbicara tentang Jaemin, pipi Renjuni tiba-tiba berubah warna menjadi merah saat mengingat kejadian tadi malam.
Renjuni tidak menyangka, kalau dirinya sudah tidak takut dengan sentuhan sentuhan Jaemin.

Malam ini, Jaemin datang ke rumahnya, membuat Renjuni mengernyit bingung.
Pasalnya, ini adalah malam natal. Harusnya Jaemin menghabiskan malam indah penuh berkat ini bersama keluarganya.

"Kenapa kau kesini Na?" Tanya Renjuni setelah dia membukakan pintu untuk Jaemin.

Mereka berjalan menuju ruang keluarga, Renjuni mempersilahkan Jaemin duduk dan dia juga ikut duduk di samping kekasih tampannya itu.

Little Monster//JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang