Sudah 1 minggu sejak hari itu, hari dimana dia mengetahui kalau kekasihnya pernah dilecehkan. Banyak hal yang berubah di hidup Jaemin.
Di sekolah, dia tidak pernah lagi melihat kekasih cantiknya. Sudah 1 minggu dia hanya duduk sendiri, tidak membiarkan siapapun duduk di bangku samping tempat duduknya setelah Renjuni tidak lagi masuk sekolah.
2 hari setelah berita tentang video itu tersebar ke penjuru sekolah, Renjuni resmi dikeluarkan dari sekolah. Membuat Jaemin semakin membenci banyak hal dari sekolahnya ini. Pihak sekolah menutup mata kalau video itu bukan dibuat oleh Renjuni atas dasar suka sama suka, melainkan dia korban pelecehan.Ketika di rumah, Jaemin juga bersikap tidak seperti biasanya.
Dia yang biasa berlaku hangat pada seluruh anggota keluarganya, kini berubah dingin.
Terlebih terhadap Jaehyun. Jaemin rasanya enggan untuk sekedar bertatap muka dengan sang kakak. Kalau mereka tidak sengaja berpapasan saat di rumah, Jaemin akan melengos dan acuh.Saat ini, Jaemin sedang berada di sebuah kafe dekat sekolahnya. Dia sengaja mampir, karena terlalu malas untuk langsung pulang ke rumah.
Dia yang sedang fokus menatap pesan-pesannya yang tidak dibalas oleh Renjuni seketika mendongak saat dirasakan ada yang duduk di kursi depannya."Aku lihat kau sendirian, boleh kan aku ikut duduk disini?"
Jaemin hanya melirik sekilas dan berdehem sebagai jawaban untuk gadis di depannya.
"Kau ingin mendengar sebuah cerita?" Gadis itu kembali berusaha memecah keheningan. Tapi Jaemin terlihat tidak tertarik untuk menanggapinya. Membuat gadis itu tersenyum dan berdehem sebentar. Kemudian dia kembali membuka suaranya...
"Waktu itu ada tiga gadis yang baru masuk JHS, mereka bertemu saat masa pengenalan. Karena merasa cocok satu sama lain, ketiganya memutuskan untuk bersahabat. Salah satu gadis itu bernama Huang Renjuni-"
Gadis itu sengaja menjeda ceritanya saat Jaemin menatap ke arahnya ketika nama itu dia sebutkan.
Tersenyum menatap Jaemin yang terlihat mulai tertarik dengan ceritanya, gadis itupun melanjutkan..."Persahabatan diantara mereka bertiga semakin hari semakin berjalan baik, sampai suatu hari saat mereka sudah berada di tahun terakhir, salah satu dari gadis itu mulai berubah. Dia mulai merasa iri melihat salah satu sahabatnya yang selalu menjadi pusat perhatian orang-orang. Dia iri karena anak SHS yang dia sukai malah menyukai sahabatnya. Dia iri dengan kepintaran sahabatnya dan juga kecantikan sahabatnya yang selalu dipuja oleh orang-orang. Yah seperti yang kau tau Jaemin, Renjuni sangat cantik dan pintar."
"Apa yang terjadi diantara mereka bertiga setelah itu?" Jaemin bertanya, ingin mendengar kelanjutan cerita itu. Walaupun dia sudah bisa menangkap akhirnya.
Gadis di depannya menghela napas sebelum melanjutkan...
"Mereka bertiga tidak lagi menjadi sahabat karena keegoisan salah satunya. Mereka semakin jauh, membuat salah satu dari mereka sangat merindukan sosok sahabat cantiknya yang pintar dan ceria."
Jaemin melihat bagaimana air mata itu mulai menggenang di pelupuk mata gadis di depannya.
"Kenapa kau ikut menyakitinya kalau kau merindukannya?"
"Apa yang bisa ku lakukan Na Jaemin? Aku tidak dalam posisi yang bisa membantunya, tapi setidaknya aku tidak pernah melukai fisiknya." Gadis itu menyeka air matanya yang menetes.
"Bukankah kau membencinya? Ku dengar, kau dan Jeno putus karena Renjuni?" Kali ini, gadis itu terkekeh mendengar pertanyaan Jaemin.
"Aku dan Jeno putus karena kami memang tidak cocok, lagipula itu hanya cinta anak remaja yang baru saja puber. Yang kapan saja bisa bosan dengan hubungan semacam itu. Jeno tidak pernah menganggap Renjuni lebih dari sekedar teman, mereka dulu dekat karena Jeno mulai menyukai saudara sepupu si keras kepala itu." Ujar gadis itu menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Monster//Jaemren
Fanfic[Slow Update] beberapa orang selalu menilainya dengan "kata orang" sebagai tolak ukurnya. "kata orang, dia sangat tidak sopan" "kata orang, dia benar-benar orang yang buruk" "kata orang, dia penjahat kecil dengan kejahatan yang sangat besar" "kata...