16

414 66 6
                                    

Renjuni merasa ada sebuah mobil yang tengah mengikutinya.
Tapi hal itu tidak membuatnya takut, dia tetap berjalan menuju halte bus dengan langkah yang terkesan santai.

Hari ini, dia tidak pulang bersama Jaemin karena laki-laki itu tadi dimintai tolong oleh Lee ssaem untuk memeriksa hasil ulangan.
Sebenarnya, Jaemin sudah menyuruhnya untuk menunggu sebentar, tapi Renjuni menolak dengan dalih kalau toko harus segera dibuka.

Saat akan menyebrang, tiba-tiba mobil yang sejak tadi mengikutinya itu menambah kecepatannya.
Renjuni tau, siapa dan apa yang akan dilakukan oleh orang yang mengendarai  mobil itu. Tapi dia tidak menghindar dan memilih menghentikan langkahnya di tengah jalan.
Seolah menunggu mobil itu datang ke arahnya.
Hampir saja, hampir dia ditabrak kalau saja teriakan orang-orang disekitarnya tidak menghentikan laju mobil itu.

Renjuni terlihat sangat tenang  masih berdiri disana, di tengah jalan. Dia menoleh ke arah samping, memandang orang yang menatapnya tajam dari balik kaca depan mobil itu.

Dengan seringai kecil yang dia lemparkan, Renjuni pun melanjutkan langkahnya.
Meninggalkan laki-laki yang terlihat menahan emosi dengan meremat kuat setir mobilnya.

"Sial! Kau sangat angkuh gadis kecil..." Desis laki-laki itu, kemudian memutar balik arah mobilnya.

••••

Saat sampai di tempatnya bekerja, Renjuni mengernyit bingung melihat pintu toko yang sudah dibuka.
Dengan langkah cepat, Renjuni berjalan memasuki toko. Di dalam kepalanya sudah penuh dengan pikiran apakah ada pencuri yang masuk.

Tapi saat melihat siapa yang sedang menata bunga di dalam, Renjuni menghela napasnya lega.

"Eoh Renjuni? Kau sendirian? Jaemin mana?"

Renjuni berjalan mendekat ke arah wanita paruh baya yang terlihat masih sangat cantik itu, kemudian dia membungkuk hormat.

"Selamat sore nyonya Yoona..." Ucap Renjuni dengan sopan.

"Kau masih saja memanggilku seperti itu ya? Padahal aku sudah menyuruhmu memanggilku imo. Tapi itu kemarin-kemarin, sekarang coba panggil aku Eommonim."

"Eh?"

Renjuni cukup terkejut mendengar Yoona berkata seperti itu, maksudnya, kenapa? Yoona adalah bosnya, Renjuni merasa tidak pantas kalau dia memanggil Yoona seperti itu.

Yoona sendiri tertawa kecil melihat wajah kebingungan Renjuni.

"Panggil eommonim saja...sekarang kau ganti baju dulu sana, pasti gerah menggunakan seragam."

"Ah ne-nee  eo-eommonim." Suara Renjuni terbata, dia gugup karena merasa Yoona begitu perhatian.

Renjuni berjalan menuju ruang ganti sambil berpikir kira-kira kenapa bos nya itu datang. Karena biasanya Yoona hanya akan datang kalau ada hal penting yang harus dibahas dengannya saja, selebihnya urusan apapun itu diserahkan padanya.

Tidak mau membuat Yoona menunggu lama, Renjuni mengganti pakaiannya dengan cepat, setelahnya dia kembali ke tempat dimana Yoona sedang merangkai bunga.

Hari ini lumayan banyak pelanggan, tidak heran karena ini akhir tahun. Hanya tinggal beberapa hari lagi sudah pergantian tahun. Pastinya banyak orang yang ingin memberikan hadiah untuk orang-orang tersayangnya, salah satunya ya bunga yang identik sebagai hadiah kasih sayang.

Little Monster//JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang