16. SUMMER : Bertemu

8K 831 203
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Bandara sangat ramai dan panas karena waktu telah menunjukkan pukul dua siang, seorang pria melangkahkan kakinya menuju pintu keluar sembari menggeret satu koper di tangan kiri.

Kacamata hitamnya terpasang apik membingkai wajah dengan garis rahang tegas, sempurna.

"Iya Ma, aku sudah sampai." Ujarnya pada seorang penelepon di seberang sana, tubuhnya sangat tinggi dan tegap.. benar-benar mencuri perhatian.

Tangannya bergerak memasukkan ponselnya ke saku celana setelah panggilan berakhir, sudut bibirnya tertarik membentuk senyuman.

"Gulf, aku kembali." Bisiknya pelan seiring dengan hembusan angin menerpa wajah.

Mew baru saja menempatkan diri di tanah kelahiran setelah empat tahun bergelut dengan pendidikannya, usianya kini menginjak angka 23 tahun.. sangat matang dan panas.

Ya begitu.

Akhirnya ia berhasil membentengi diri dan selama itu pula perasaannya untuk orang yang sama tidak pernah berubah.

Malah semakin bertambah, sedikit banyaknya ia cemas akan reaksi yang Gulf tunjukkan jika mereka bertemu nanti.

Lebih parahnya.. bagaimana jika Gulf memilih untuk melupakannya? Ah.. biarlah, jika itu memang terjadi maka Mew akan merebut anak kucingnya kembali dengan apapun caranya.

.
.
.

Gulf menghentakkan kakinya kesal lalu menendang sebuah kaleng hingga suara bising memenuhi sekeliling, hari ini ia telah meminta izin kepada ketua divisinya di kantor magang untuk menyelesaikan urusan dengan Dosennya.

Tetapi pria itu itu malah membatalkannya begutu saja, memangnya semua Dosen begitu menyebalkan ya? Semakin bertambah ilmu seharusnya mereka bisa menjadi lebih manusiawi dan bukannya malah bersaing dengan setan untuk membuat mahasiswanya kesal luar biasa.

"Sial sekali, rasanya ingin kembali ke apartemen tapi nanti pasti bosan. Kembali ke kantor? melelahkan."

Tangannya mengambil masker penutup mulut dan hidung, polusi udara di cuaca panas benar-benar sangat buruk. Tapi mau tidak mau ia tetap harus beraktifitas diluar.

Kegiatannya setiap menuju rumah adalah menunggu bus terlebih dahulu, jenis transportasi umum itu memang selalu ia gunakan sehari-hari.

Keadaan sangat lengang hingga seseorang lewat di hadapannya yang tengah menunduk memainkan ponsel.

Ttak!

Gulf menurunkan maskernya lalu berdiri mengejar seseorang yang menjatuhkan sesuatu.

"Tuan, anda menjatuhkan kartu nama-" Gulf terdiam mengeja setiap huruf yang tertera juga foto seorang lelaki yang dahulu selalu mengisi hari-harinya.

SUMMER ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang