•••
Mew benar-benar merealisasikan ucapannya soal tamparan tadi, nyatanya kini tubuh Gulf sudah berada di atas pangkuan paha kokohnya dengan bentuk pakaian yang sudah tidak menentu.
Tangan kekar Mew sudah sejak tadi meremas atau sekedar menampar kuat bokong mulus juga padat milik Gulf, membuat yang lebih muda kepayahan mengais nafas hingga telaga cokelatnya berkaca-kaca menahan perasaan membuncah penasaran menanti apa yang akan dilalukan pria di hadapannya sekarang.
"Mew— ah! lagi.. lagi," racaunya kala puting merah mudanya di goda dari balik kemeja tipisnya. Gulf menahan kepala Mew agar tetap berada di dadanya.
Perasaan yang tidak bisa di deskripsikan lewat kalimat apapun.
"Suka di giniin, hm? suka dadanya aku jilatin gini?" Jari telunjuk juga tengahnya menjepit puting pacarnya hingga tubuh sintal Gulf bergerak rusuh diatas pangkuan.
Nafas mereka beradu, menikmati euforia menyenangkan dari dua tubuh yang kini saling mendamba.
Gulf mengangguk gusar menjawab pertanyaan Mew, bokongnya menekan gundukan besar itu telak membuat keduanya mendesah keras akibat rangsangan tak terduga.
"Nakal," bisik Mew.
PLAK!
PLAK!
"J— jangan di tampar terush.. nanti aku pipis hiks!" Tubuhnya ia sandarkan pada Mesw yang hanya terkekeh tanpa menghentikan hentakan pinggulnya.
Ia dapat merasakan cairan lubrikasi Gulf telah merembes hingga membasahi celana bagian belakangnya, meskipun mereka masih mengenakan pakaian tapi kenikmatan itu masih terasa memabukkan.
"Udah basah, keenakan ya?" Hentakannya ia hentikan.
Gulf meraih leher Mew lalu mencium bibirnya acak hingga decapan keduanya memenuhi ruangan.
"Lagi, gerakin lagi. Enakin aku— enghh!"
Leher hingga dada yang lebih muda telah basah oleh liur mereka berdua, "Ayo buka dulu bajunya. Buka sendiri.. tunjukin ke aku."
Merasa tertantang Gulf perlahan turun lalu berdiri meskipun kakinya gemetaran hebat, ini pertama kalinya ingat? Tapi walaupun begitu ia tetap menelanjangi dirinya di hadapan Mew yang malah menanti tidak sabaran.
Dan sejak kapan pria itu telah bertelanjang dada? Holy shit!
"Kenapa berhenti?" Mew bediri, membuat tubuh keduanya berhadapan.
Dengan cepat kemeja juga celana bahan Gulf ia lepaskan dari pemilik tubuh, membuatnya berdecak kagum bagaimana indah dan juga panas tubuh pacarnya.
Bokong Gulf benar-benar bulat dan kencang, berbanding terbalik dengan pinggang rampingnya.
"Mau, kan?" tanyanya retoris.