Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Gulf mengedip beberapa kali setelah memastikan bahwa pandangannya pagi ini tidak kabur sama sekali, pasalnya di depan pintu rumah ada sepasang makhluk.. aneh.
"Kamu tidak biarkan aku masuk?"
"Keenan, aku bakal kasi kamu masuk tapi lepas dulu kostum badutnya."
Wanita di sebelah Keenan menatap pacarnya malas, sedangkan Gulf masih tidam habis pikir mengapa kedatangan sepupu Mew tidak pernah terlihat normal.
Maksudnya, bisa tidak berkunjung ke rumah orang lain dengan damai?
"Siapa tamunya sayang?" Wajah kusut Mew terlihat jelas mungkin efek bangun tidur tapi bersyukurnya ia masih mengenakan pakaian lengkap.
***
Gulf menyukai pacar Keenan, bukan— maksudnya ia menyukai bagaimana karakter juga pembawaan wanita cantik ini apalagi tadi mereka memasak bersama dan bercerita banyak hal. Sedangkan Keenan tidak berhenti melontarkan kalimat ejekan untuknya lalu Gulf akan bersiap dengan sendal di tangan kanan.
Mew sudah hafal.
Tapi tidak untuk Karina— pacar Keenan.
"Kamu jangan ganggu Gulf terus, dia lagi hamil astaga!" Seperti itu lagi.
"Tidak apa, dia bahkan pernah mengejar anjing tetangga sebelah karena terlalu berisik. Aku tidak heran jika nanti anak mereka akan terlahir dengan sarung tinju di kedua tangannya."
BRUGH!
"Aw!" Teriak Keenan heboh setelah mendapat satu lemparan remot televisi.
Pelakunya tentu adalah Gulf.
Disampingnya ada Mew yang malah sibuk menciumi perut gembul sang istri, menyapa anak mereka berkali-kali.
"Aku heran kenapa Karina mau pacaran denganmu, memang apa bagusnya kamu?" Mungkin bagi orang lain Keenan itu keterlaluan tapi sebenarnya Gulf itu adalah lawan seimbang untuk lelaki seperti sepupu suaminya ini.
"Kenapa? Iri kan?"
"Aku punya Mew Mew!"
"Dia tidak cantik," balas Keenan tanpa merasa bersalah.
"Gulf-ku yang cantik," Balas Mew sedikit mencibir.
Karina hanya bisa menggelengkan kepalanya maklum, perlahan tapi pasti ia dapat mengerti suasana yang sedang tercipta saat ini.
Karena sesungguhnya Keenan itu tidak membenci Gulf dan begitupun sebaliknya.
Mereka memiliki hubungan unik.
"Gembul, cepat keluarkan anakmu. Aku mau main sama dia."
"Kenapa tidak bikin sendiri? Aku sama Mew Mew susah payah buat adonannya, tapi kamu malah mau ambil!"