Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Melakukan berbagai macam kegiatan melelahkan memang membuat mood turun, tapi jika itu bersama Gulf.. maka itu adalah pengecualian.
Seperti pagi ini, Mew baru saja selesai memandikan sang istri juga memasak. Senyum tidak pernah pudar dari bibirnya dan si manis yang sedang mengandung hanya bersenandung ria di depan televisi.
"Gulf, ayo sarapan."
"Suapin?"
"Iya-iya, mau makan di meja makan atau di depan televisi saja?"
Anak itu terlihat berpikir sebentar lalu sedikit melirik suaminya, "Di sini saja."
Kegiatan serupa selalu terjadi nyaris setiap hari, dimana Mew berupaya melakukan yang terbaik untuk istrinya. Meskipun itu berarti ia harus merelakan waktu istirahatnya yang berharga.
Gulf dan calon bayi mereka adalah segalanya.
. . .
"Kamu tidak lelah ya?"
Mew mengalihkan pandangannya pada Gissele, rekan kerjanya yang kebetulan saja mereka pernah berada dalam satu perguruan tinggi yang sama dulunya.
Ngomong-ngomong ia sedang melakukan pertemuan dengan beberapa kolega lainnya, di sebuah restoran juga tempat yang indah.
Bright dan Earth pun termasuk.
"Lelah dalam hal apa?" Tanya Mew bingung.
Gissele menggeser kursinya agar semakin dekat dengan Mew, dan tentunya orang-orang menyadari itu tapi mereka lebih memilih untuk bungkam.
"Mendengar ceritamu barusan tentang istrimu, tidakkah itu berlebihan? Maksudku.. Gulf hanya hamil dan kamu juga memerlukan waktu untuk beristirahat."
Mew tersenyum, "Aku rasa kamu salah paham."
Ini pertama kalinya Gissele memberikan pendapat tentang rumah tangganya, selama mereka berteman.. seringnya wanita itu hanya akan menjadi teman mengobrol seru.
Seperti saudara.
"Salah paham bagaimana?"
"Ketika kamu hamil, suamimu pasti akan melakukan hal yang sama."
Benar, wanita cantik kelahiran Belgia ini memang sudah menikah namun belum di karuniai seorang anak pun. Dan Mew memaklumi hal tersebut.. karena Gissele mungkin tidak mengerti.
Namun kalimat selanjutnya sukses membuat Mew sedikit terpekur.
"Aku memang tidak mengerti, tapi sikapmu yang terlalu men-Dewakan istrimu sedikit membuatku khawatir. Memangnya kamu tidak butuh waktu sendiri? Meskipun sudah menikah, Me time itu juga perlu loh."
Waktu sendiri ya?
. . .
Mew gelisah, sejak percakapan terakhirnya dengann Gissele sukses membuatnya lebih banyak terdiam.