Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Mew benar-benar tidak habis pikir dengan Gulf yang sangat suka menonton sinetron tak bermutu setiap sore, lucunya anak itu akan selalu berakhir dengan pipi dan hidung memerah juga mata basah akibat perselingkuhan si pemeran utama pria.
Dan yang paling buruk Gulf akan memberi petuah padanya, seperti ;
"Kamu jangan selingkuh, ya?"
"Aku perhatikan orang-orang yang sedang selingkuh itu suka sekali keluar malam, atau pulang dini hari. Kamu jangan begitu ya?"
"Kenapa sih laki-laki itu selalu tidak puas dengan satu wanita?"
Padahal Gulf itu juga laki-laki kalau dia lupa, tapi meskipun demikian Mew selalu menurut dan tidak membantah ucapan-ucapan anak kucingnya.
Saat ini keduanya sedang bermain kartu dengan coretan di wajah sebagai hukuman untuk yang kalah, Gulf sudah mendapat dua di bagian pipi.
Sedangkan Mew belum sama sekali.
"Kamu kenapa tidak mau mengalah sih?"
"Kalau aku mengalah, namanya bukan permainan."
Gulf memicingkan matanya, "Dari sinetron yang aku lihat.. pemeran prianya tidak akan memperdulikan pacarnya lagi karena dia sudah tidak merasa cinta."
Astaga.
"Baiklah, kamu bisa coret aku."
"Yeay!"
. . .
Sudah tiga malam Gulf menginap di apartemen pacarnya, ia seperti tuan rumah baru yang dengan seenaknya menata ulang hampir seluruh isinya. Mew pun hanya membiarkan kucing manisnya berbuat sesuka hati namun tetap tidak membiarkannya bermain di ruang kerja.
Bisa fatal akibatnya.
Perlu di ketahui apartemen Mew ini lumayan besar dan mewah, apalagi ditambah dengan furnitur-furnitur mahal di setiap sudut.
Namun Mew sedikit heran, pasalnya Gulf belakangan ini terlampau tenang dan tidak berisik seperti biasanya.
Dan hal yang paling menakjubkan adalah setiap pagi anak itu sudah bangun dan menyediakan sarapannya dengan sangat sempurna, Gulf itu sebenarnya pandai masak tapi dia hanya malas saja.
"Selamat pagi," sapanya dari balik dapur dengan apron melekat di tubuh.
"Pagi, kamu masak apa?"
"Nasi goreng seafood, mau kan?"
Mew mengangguk ngeri, Gulf tersenyum manis. Harusnya dia gemas tapi kenapa hawanya terasa menakutkan sekarang?
"Gulf, kamu tumben sekali."
"Tumben apa?"
"Beberapa hari ini rajin masak terus tidak ganggu aku kerja lagi, kamu benar pacarku kan?"