•••
Ingat tidak perihal Gulf yang sangat membenci Rumah Sakit? trauma mendalam yang di rasakan ketika terjatuh dari tangga lantai dua hingga membuatnya harus terduduk di kursi roda untuk beberapa waktu lamanya.
Tidak hanya sampai disitu saja, di Rumah Sakit ia sempat di rawat untuk memastikan cedera lainnya.
Seperti kebanyakan anak kecil lainnya, Gulf itu juga memiliki ketakutan tentang hantu juga cerita menyeramkan lainnya.
Maka ketika tidak seorangpun berada di sisinya untuk membawakan minum, tubuhnya memaksa duduk demi menggapai segelas air.
Netranya berpendar mematai setiap sudut ruangan, Gulf melihatnya.
Seorang wanita tersenyum bersama kedua sudut bibirnya yang terkoyak hingga menampakkan bagian dalam mulutnya.
***
"Jangaaaaan!"
"Mew Mew kamu sudah tidak sayang aku lagi kan!"
"Mew Mew!"
Keenan mengurus administrasi bersamaan dengan Mew yang sibuk menepuk gemas pantat Gulf agar anak itu diam, ia bisa merasakan tubuh istrinya sedikit memberat.
Tidak apa, itu berarti kucing manisnya sangat sehat.
Dan disinilah Gulf sekarang, tidur di ranjang sempit nan tinggi. Menatap sengit Dokter yang kini membuka baju lalu menempelkan alat bantu dengar ke arah dadanya.
Isengnya Gulf, ia malah menghentikan laju nafasnya berharap sang Dokter tidak bisa mendengar detak jantungnya.
Tapi jelas saja percuma.
"Jangan ditahan nafasnya, nanti kamu kentut." Tegur Dokternya tak kalah jahil.
Mew menepuk keningnya frustasi.
Pemeriksaan dilanjut dengan tepukan yang aneh bagi Gulf, karena Dokter tersebut mengetuknya diatas punggung tangannya sendiri.
"Kembung ya, Dok?" Mew menyelinap sedikit mencoba memastikan kondisi istrinya.
"Bukan tuan, tapi coba suaminya di suruh pakai testpack dulu."
Sekarang Mew terdiam sembari menatap Gulf dan alat tes kehamilan di tangannya, "Maksudnya.. kucing saya hamil?"
"Kok kucing?" Beo sang Dokter.
Terkadang Gulf bisa melihat tingkah konyol suaminya hanya ketika pria itu sedang di landa kebingungan luar biasa.
Tapi tunggu..
"AKU HAMIL?"
.
.
."Kamu kecewa ya?" Gulf melirik Mew melalui ekor matanya memastikan bagaimana bahu tegap itu melemas.