Bab 26

3.8K 293 2
                                        

“Aku bawa anak-anak pulang dulu, yah!” Yanti bicara pada Hana.

“Iya. Paling aku pulangnya agak malam, soalnya tanggung nih, tinggal finishing doang.” Hana menanggapi kata-kata sepupunya.

Mereka sedang ada di toko sebuah toko peralatan rumah tangga. Toko itu milik Yanti dan suaminya. Berlokasi di depan jalan raya, membuat toko tersebut lumayan banyak pembeli. Tapi sayang, Yanti dan suaminya belum memiliki toko online. Padahal, sekarang  zaman sudah serba online. Hana meyakinkan Yanti, kalau ia punya toko online, pasti penjualan tokonya bertambah semakin banyak.

Dan, sebagai orang yang pernah bekerja menjadi admin di beberapa toko online, Hana menawarkan dirinya sendiri pada sepupunya. Hana akan membuatkan Yanti toko di beberapa pasar online  (market place) yang ada. Itu jauh lebih mudah dioperasikan.

Karena itu, sejak pagi mereka telah berada di sini.

Hana memulai pekerjaannya dengan memfoto setiap produk yang dijual di toko yanti. Satu persatu.

Setelah itu, dia mengedit foto-foto tersebut, seraya menyusun deskripsi produknya satu persatu di komputer. Yanti tidak bisa banyak membantu. Selain dia kurang paham perkembangan teknologi, dia juga harus menjaga anak-anak.

“Ayo, beresin dulu mainannya!” Yanti bicara pada Raffa dan Mia, putra sepupunya dan putrinya sendiri. 

“Mandi sama bi Yanti ya, Sayang! Nanti, jangan lupa minum susu yang ada di atas lemari!” Hana berpesan pada putranya. Raffa mengaggukkan kepala.

Hari sudah petang, waktu maghrib akan segera datang. Yanti bertugas membawa anak-anak pulang sementara Hana menyelesaikan pekerjaannya yang katanya akan selesai dalam waktu tidak lama lagi.

Sejak Hana pindah ke Bandung, dua sepupu itu memang sudah terbiasa menitipkan anak kepada satu sama lain. 

“Kita pulang ya. Assalamu’alaikum!” Yanti undur diri. Dia membawa serta Raffa dan Mia bersamanya.

“Wa’alaikumussalam.” Hana menjawab salam seraya melambaikan tangan.

.

.

.

“Raffa …! Nanti dulu, rumah kamu masih dikunci.” Yanti berteriak di depan pintu rumahnya. Keponakannya melesat begitu saja saat mereka sudah sampai di rumah. Rumah Yanti.

Setelah menyimpan barang pribadinya di rumahnya sendiri, Yanti bergegas ke rumah Hana, mencari keponakannya yang tadi melarikan diri.

“Raf … fa …?!” Yanti tercengang. 

Wanita itu melihat Raffa sedang berjalan Bersama seorang pria. Dia adalah Al.

Ya. Tentu Yanti mengenal Al. Dia hadir saat Hana menikah tujuh tahun lalu. Tapi mungkin, Al yang tidak mengenali dirinya. Saat pernikahan mereka waktu itu, Al dalam kondisi buta.

“Bi Yanti, ini ada Om Al!” Raffa berseru pada sepupu ibunya.

“Hai ...!” Yanti menyapa Al dengan sikap kikuk.

“Hai.”

“Saya … Yanti, sepupunya Hana.”

Arti Mimpi AlfarizkiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang