Tujuh tahun lalu, Al benar-benar jatuh cinta. Pada Sinta.
Wanita itu begitu baik dan lembut. Meski Al tidak bisa menatap wajahnya, tapi ia benar-benar merasa, diterima, dihargai dan dicintai apa adanya.
Perasaan yang ia miliki benar-benar nyata. Al mencintai dengan tulus. Ia bahkan telah berniat, akan memberikan apapun yang Sinta inginkan, jika memang ia menginginkannya.
Lalu, ia tahu Sinta hanya memanfaatkannya. Al merasa sangat marah, harga dirinya seperti diinjak-injak. Tidak hanya itu, dia dendam dan sedikit trauma.
Sejak saat itu, ia merasa jijik jika harus berdekatan dengan wanita selain keluarganya sendiri. Setiap dia diperkenalkan dengan seorang wanita, Al selalu teringat Sinta dan segala permainannya yang telah menyakiti Al begitu dalam.
Karena itu, Al lebih memilih diam seribu bahasa di ruangan yang hampir penuh sesak ini. Meski ia tahu ada seorang wanita yang menatap lapar padanya sejak tadi.
Wanita itu bernama Sarita. Konon, dengan wanita itulah Al akan dijodohkan. Entah bagaimana jadinya rumah tangga mereka nanti dengan kondisi Al yang seperti ini.
"Sarita ini, usianya tiga puluh tiga tahun. Dia sedang menyelesaikan pendidikan S2 di Universitas Indonesia."
Al mendengar tante Astrid, ibunya Malik, yang tak lain adalah sahabat ibu kandungnya bicara.
Jadi, Sarita usianya lebih muda enam tahun dari Al. Kalau begitu, dia seumuran dengan Hana.
Al menggelengkan kepala guna mengenyahkan pikirannya sendiri. Bagaimana ia bisa teringat Hana di saat seperti ini?
"Sarita jago masak loh, Nak Al. Gak bakal nyesel deh punya istri kayak dia." Ibunya Malik melanjutkan. Perkataannya itu disahuti beberapa orang yang juga hadir di ruangan.
"Gimana? Cantik 'kan?!" Rahma, ibu kandung Al berbisik di telinganya.
Al menjawab pertanyaan ibunya dengan sebuah senyum simpul.
"Mau kan, nikah sama dia?"
"Aku sih terserah Mama aja."
Rahma menatap putranya penuh tanya. 'Terserah' katanya?
Agak mengherankan mendengar anaknya mengucapkan kata itu. Selama ini, Al selalu memiliki pendiriannya sendiri. Pun, soal menikah. Sulit sekali membuatnya menuruti perkataan Rahma dan Haris sebagai orang tua. Meskipun, tentu mereka bukan orang tua yang terlalu mengatur ketat kehidupan anak-anaknya.
Ah, sudahlah! Rahma tak mau berpikir terlalu jauh. Dia pikir, mungkin, memang sudah tiba masanya sang anak berubah. itu bagus bukan?!
.
.
Sementara itu, di sudut ruangan yang lain
Yoga nampak tak senang.
Benar, ia kesal. Sangat kesal.
Ternyata, orang yang akan dijodohkan dengan Sarita, sepupunya adalah pria itu. Sahabat baik Malik, kakak laki-lakinya, yang juga, pria yang pernah diperkenalkan Sinta, kakak perempuannya, sebagai kekasih tujuh tahun lalu.
![](https://img.wattpad.com/cover/272954949-288-k221216.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arti Mimpi Alfarizki
RomanceIa terbangun di sebuah padang rumput. Sinar mentari membuat pandangan matanya silau. Sepertinya, hari beranjak siang. Tiba-tiba ia melihat sesuatu. Ada seorang, tidak, ada dua orang. Tepatnya, ada seorang anak kecil dan seorang wanita. Mereka berdi...