Chapter 8

3 0 0
                                    

"Yuki-san, bangunlah."

Yuki seketika membuka matanya dan terbangun dari tidurnya.

"Hiiro, jam berapa sekarang."

"Sekarang sudah jam 16:30, Yuki-san."

Yuki terkejut karena hari sudah memasuki waktu sore.

"Kenapa kau tidak membangunkanku, Hiiro?"

"Aku sudah mencobanya dari tadi siang, tapi kau tidak bisa bangun."

Yuki pun sadar jika dirinya semalam sempat mengalami hilang kesadaran dan kemudian pingsan seketika.

Ia tak tahu kenapa hal itu bisa terjadi, apa mungkin karena ia terlalu banyak berpikir sampai – sampai hal itu terjadi.

Yuki yang sudah bangun dan sadar pun kemudian beres – beres dan menyiapkan keperluannya untuk segera pergi.

Hari yang sudah memasuki waktu sore membuatnya terlihat terburu – buru.

Sepertinya Yuki sadar jika hari ini adalah waktunya untuk ia pergi menyelidiki distrik lainnya yang ada di Tokyo.

Mereka pun akhirnya pergi dari apartemen dan kemudian menuju ke tempat parkir yang tidak jauh dari apartemen.

Yuki pun menghampiri mobil miliknya dan kemudian masuk kedalamnya.

Ia membuka dashboard mobilnya dan kemudian memasukan kunci kamar apartemen miliknya ke dalam dan juga mengambil sebuah permen mint.

"Kau mau permen ini, Hiiro." Tanya Yuki sambil menyodorkan permen mint itu.

"Tidak, aku saat ini butuhnya makanan." Jawab Hiiro sambil memegang perutnya.

"Memangnya tidak ada makanan apa di tempatku?"

"Maaf, Yuki-san, yang kutemukan disana hanyalah sebuah tumpukan kaleng kopi hitam dan juga sebotol besar sake."

Yuki tak menyangka jika ditempatnya cuma ada itu saja, sepertinya ia lupa untuk berbelanja keperluan bulanan.

Sadar jika Hiiro belum makan apapun dari tadi siang, akhirnya membuat Yuki memutuskan untuk segera pergi ke minimarket terdekat terlebih dahulu.

Sesampainya di minimarket, Yuki hanya mengambil sekaleng jus jeruk dan kemudian keluar dari situ.

Ia membiarkan Hiiro sendirian didalam karena sadar jika tidak akan ada masalah meninggalkannya. Namun, untuk jaga – jaga, Yuki pun duduk disebuah kursi panjang yang berada di dekat minimarket.

Yuki dengan santai duduk di kursi itu sambil meminum sekaleng jus jeruk miliknya.

"Aku tak menyangka kau akan duduk santai disini seperi tidak ada kejadian."

Yuki terkejut mendengar seseorang tiba – tiba berbicara dan duduk dekat disampingnya.

"Kau kan..." Yuki sadar jika seseorang yang duduk disampingnya sekarang adalah gadis berambut biru yang ia lihat waktu itu.

"Maaf, jika aku meninggalkan kau begitu saja semalam."

"Apa maksudmu?"

"Tidak apa – apa."

Yuki tak mengerti dengan apa yang dikatakan gadis itu barusan.

"Kau sadar tidak, jika situasi sekarang ini benar – benar terlihat aneh dan tidak jelas."

Sepertinya gadis itu juga menyadari ada yang tidak beres dengan situasi ini.

"Aku cuma ingin memberitahumu satu hal."

"Agar berhati - hati mengambil langkah kedepannya."

"Apa maksudmu? Aku tidak paham." Yuki sepertinya tidak mengerti dengan apa yang diucapkan gadis itu.

"Maksudku, mungkin saja kau bisa mati dalam situasi sekarang tanpa mengetahui kebenaran apapun."

"Yang artinya, jagalah dirimu baik – baik mulai sekarang."

"Huh?"

Seketika Hiiro pun datang dan mengalihkan perhatiannya Yuki.

"Yuki-san, dengan siapa kau barusan bicara?"

"Ah, tidak, barusan aku berbicara dengan-"

Yuki pun seketika sadar jika gadis itu tiba – tiba sudah tidak berada didekatnya lagi. Kemungkinan gadis itu sudah pergi dan menghilang begitu saja.

"Barusan aku berbicara dengan diriku sendiri."

"Apa?" Hiiro heran karena mendengar jawaban seperti itu dari Yuki.

Sepertinya Yuki tidak ingin memberitahu Hiiro jika ia barusan berbicara dengan seseorang gadis yang misterius. Karena takutnya akan membuat Hiiro heboh nantinya.

Yuki sendiri heran bagaimana bisa gadis itu tahu jika dirinya ada disini, apakah mungkin selama ini ia diikuti.

Namun dari perkataan yang gadis itu lontarkan, mungkin saja memang benar.

Pertama, ada pasukan militer yang mencoba membunuh Yuki, walau tidak jelas motifnya itu sengaja atau tidak. Lalu, juga belum diketahui secara pasti apa yang sebenarnya terjadi saat ini.

Apakah situasi aneh saat ini benar – benar hanya terjadi Shibuya ataukah ada di tempat lain.

Yuki yang sebelumnya penasaran dengan panggilan telepon yang terputus waktu itu, mau membuktikan apa yang sebenarnya terjadi dengan pergi ke Chiyoda.

Namun, melihat situasi dan kondisi sekarang yang masih terbilang belum jelas. Langkah terbaiknya adalah pergi ke salah satu distrik yang terdekat dengan Shibuya untuk mencari sebuah petunjuk.

Dan satu – satunya distrik terdekat dengan Shibuya hanyalah distrik Shinjuku.

Maka dari itu, Yuki pun memutuskan untuk pergi ke Shinjuku terlebih dahulu.

Tokyo NightmaresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang