"Kapten Nadeshiko....."
"Tidak, Nadeshiko Arumi. Apa yang kau lakukan!" Naomi terlihat kesal melihat wajah dari gadis itu.
Naomi pun seketika menodongkan senjatanya kearah gadis itu.
"Anggap saja aku disini untuk menghentikan semua sandiwara kalian." Kata Arumi.
Arumi pun kemudian menembak mati semua pasukan yang tersisa disitu, dan kemudian berjalan kearah Naomi.
"Naomi, aku tak menyangka kau akan mudahnya diperalat oleh lelaki itu."
"Apa maksudmu?"
Arumi pun kemudian menodongkan pistolnya kearah perut Naomi.
"Selama ini aku mengira jika kau tidak akan terlibat dalam sandiwara ini."
"Aku kecewa padamu." Seketika Arumi menembak pistolnya.
Naomi pun seketika jatuh tersungkur karena menerima tembakan itu.
"Nadeshiko-san....." Seketika Naomi pun pingsan.
Yuki yang melihat semua kejadian itu hanya bisa diam.
"Jadi kau orang yang bernama Yuki ya. Sebaiknya kau ikut denganku."
Arumi pun kemudian mengajak Yuki untuk segera pergi meninggalkan rumah sakit itu.
Diperjalanan, Yuki akhirnya sadar dan seketika berhenti dan menanyakan maksud tujuannya membawa dirinya sekarang.
"Siapa kau, kenapa kau membunuh rekanmu sendiri?"
"Rekan katamu. Bagiku mereka semua hanyalah sebuah boneka dalam sandiwara."
"Apa maksudmu dengan sandiwara, apa yang sebenarnya terjadi sekarang?"
"Aku akan menjelaskannya kepadamu nanti."
Arumi seketika menarik tangannya Yuki, dan kemudian membawanya kembali untuk bergerak.
Yuki jelas terlihat kesal dengan perilakunya Arumi yang terkesan mengacuhkan pertanyaannya.
Seketika Yuki pun melepaskan tangannya dari genggamnya Arumi.
"Aku tidak akan ikut denganmu."
"Kalian semua sama saja, bisa – bisa nantinya aku akan dikelabui lagi seperti yang dilakukan oieh lelaki itu."
Arumi sendiri sepertinya paham jika saat ini Yuki menutup dirinya untuk percaya dengan siapapun. Apalagi dengan ditambah seragam militernya Arumi yang terlihat sama dengan pasukan lainnya.
Membuat Yuki pastinya semakin tidak percaya dengan Arumi, dengan menganggapnya sebagai komplotan mereka juga.
"Yuki, kau mau tahu siapa yang membunuh para ilmuwan itu semua." Kata Arumi sambil menunjuk kearah mayat para ilmuwan dilantai.
"Akulah yang telah membunuh mereka semua."
"Apa maksudmu dengan memberitahuku jika kau adalah pembunuhnya." Yuki jelas tak mengira jika Arumi akan mengklaim dirinya sendiri sebagai pelakunya.
Arumi mengatakan jika para ilmuwan ini mencoba menghalanginya untuk mengambil serum Synthesis C-02.
"Synthesis C-02, maksudmu benda ini?" Yuki pun mengeluarkan benda yang ia simpan itu.
"Ternyata kau tidak membuangnya, sebaiknya kau menyimpannya, kita akan membutuhkan benda itu untuk menyelamatkan seluruh masyarakat Tokyo."
"Benda ini maksudmu." Yuki pastinya tidak langsung percaya, benda yang membuatnya hampir mati itu dikatakan sebagai benda penyelamat oleh Arumi.
Yuki pun meminta Arumi untuk menjelaskan benda yang ia pegang saat ini.
Namun, Arumi memilih untuk menjelaskannya nanti, karena pada dasarnya ia sadar bahwa saat ini mereka masih belum aman.
Yuki tahu kondisi saat ini tidak aman, karena masih banyak dari pasukannya Itsuki yang berjaga diluar, membuatnya terpaksa harus menuruti perkataannya Arumi.
Sesampainya dilantai dasar, seluruh pasukan Itsuki yang berjaga diluar masuk dan kemudian menodongkan senjata mereka semua kearah Arumi dan Yuki.
"Yuki, sebaiknya kau bersembunyi disuatu tempat."
"Huh, kau mau ngapain?"
"Aku akan mencoba menghabisi mereka semua disini."
Arumi pun seketika melemparkan sebuah bom asap kearah pasukannya Itsuki. Yang akhirnya membuat seluruh isi rumah sakit menjadi tertutupi asap.
Yuki yang perlahan mencari tempat persembunyian seakan tidak yakin jika Arumi bisa menghabisi banyak pasukan hanya seorang diri.
Setelah menemukan tempat persembunyian, Yuki pun melihat aksi yang dilakukan oleh Arumi dalam menghabisi seluruh pasukannya Itsuki.
Tebal asap membuat pandangan Yuki tidak jelas. Tapi, ia masih bisa mendengarkan suara tembakan dari arah mana – mana.
Setelah asapnya mulai mereda, Yuki terkejut karena melihat beberapa pasukan sudah terlihat mulai bertumbangan satu per satu.
Aksi bela diri Arumi dalam menyerang satu per satu pasukannya Itsuki membuat Yuki kagum, ia tak benar – benar tidak menyangka jika Arumi bisa dengan mudah mengalahkan seluruh pasukan itu tanpa terluka sama sekali.
"Aku tidak menyangka."
"Oh ya, sebelumnya gadis yang kau tembak di lantai tiga itu mengatakan jika kau adalah seorang Kapten, sepertinya sebutan itu bukanlah sekedar omong kosong."
"Ya, memang benar jika aku adalah seorang Kapten, tapi itu dulu."
"Sekarang aku hanyalah seorang prajurit biasa."
Yuki perlahan mulai paham mengapa Arumi terlihat sangat tidak segan – segan dalam menyerang rekannya sendiri, sepertinya terjadi sesuatu di masa lalu yang akhirnya membuat Arumi menjadi seperti sekarang ini.
Mereka akhirnya berhasil keluar dari rumah sakit itu.
Kemudian Arumi membawa salah satu mobil militer yang terparkir disitu dan kemudian pergi meninggalkan kawasan itu bersama Yuki.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tokyo Nightmares
Mystery / ThrillerSeorang gadis terbangun dari situasi yang tidak diinginkannya, melihat tempat tinggalnya saat ini terlihat bagaikan mimpi buruk abadi dimatanya. Dia pun kemudian mulai mencari tahu apakah yang sebenarnya terjadi terhadap kota tempat ia tinggal sekar...