Mereka berdua telihat secara intens dan saling melempar serangan.
Namun karena Itsuki adalah seorang Superhuman, Arumi jadi terlihat kewalahan menghadapinya sendiri.
"Kau ini benar - benar mau cari mati ya..."
Itsuki pun seketika menendang Arumi sampai terseret jauh.
Untungnya, Arumi yang terseret pun, tidak harus sampai terjatuh menerima serangan keras itu.
"Apa motifmu melakukan ini, Itsuki?"
"Apa maksudmu?"
Arumi menanyakan alasan kuat Itsuki tetap ikut menjalankan sandiwara pemerintah tanpa ada menentangnya sama sekali.
Namun, Itsuki menganggap bodoh pertanyaan itu, karena menurutnya sudah kewajibannya untuk mengikuti perintah dari atasan.
Hanya saja, Arumi tidak senang dengan jawaban itu, karena ia menduga Itsuki pasti punya motif lain untuk terus ikut serta dalam sandiwara itu.
Seketika Itsuki tertawa karena dugaan Arumi itu benar jika ia punya motif lain agar tetap ikut.
"Aku ingin berkuasa."
"Dengan mengikuti sandiwara pemerintah, posisiku di militer akan naik drastis."
Arumi tidak menduga jawabannya akan sesederhana itu.
"Memang sudah sepantasnya aku yang merupakan anggota dari keluarga bangsawan menduduki posisi tertinggi di militer."
"Dan orang - orang sepertimu, memang sebaiknya tetap dibawah, dan menjadi anjing yang kami perintah dengan mudah."
Seketika Arumi tersenyum mendengar itu.
"Sadarlah kau, sekarang bukanlah jamannya feudal."
"Tidak ada yang namanya kelas bangsawan dan kelas bawahan di jaman sekarang."
"Kau ini bodoh ya."
Itsuki terlihat kesal dengan perkataannya Arumi.
Seketika ia pun menyerang Arumi dengan cepat, sampai - sampai serangan itu pun tak dapat dihentikan.
Arumi mendapatkan luka yang cukup fatal karena serangan itu sampai - sampai beberapa bagian tubuhnya memar dan berdarah.
"Diam kau."
"Kau yang selama ini selalu diatas, takkan tahu rasanya melihat sesuatu dari bawah."
"Apa maksudmu, Itsuki?"
Itsuki tak mengubris pertanyaannya Arumi itu, dan seketika melemparkan serangan kembali.
Arumi pun mulai terlihat dapat mengimbangi Itsuki, walau tetap akhirnya ia kewalahan menghadapinya.
"Apakah kau sadar jika kau itu terlalu sombong."
"Menyelesaikan semuanya sendiri, dan tidak memerlukan bantuan orang lain."
"Arumi, melihatmu seperti itu, membuatku kesal."
Arumi sepertinya menyadari jika Itsuki memiliki dendam tersendiri dengannya.
"Sekarang kau berada disini mencoba menghentikanku selayaknya seorang pahlawan."
"Maaf saja, itu tak akan berhasil."
Seketika Itsuki meluncur seketika disampingnya Arumi.
"Karena aku akan membunuhmu disini."
Itsuki pun kemudian melancarkan serangan yang tak dapat diantisipasi oleh Arumi.
Serangan itu membuat Arumi terseret dan jatuh.
Itsuki dengan perlahan mendatangi Arumi dengan niat ingin membunuhnya.
Serangan itu sendiri cukup fatal sampai membuat Arumi kesulitan berdiri.
Tanpa pikir panjang, Arumi mengeluarkan pistolnya dan menembaknya.
Peluru tembakan itu dengan sengaja diterima oleh Itsuki agar membuat Arumi semakin pasrah karena tembakannya barusan sia - sia.
Karena tidak ada luka sedikit pun ditubuhnya Itsuki.
Sampai akhirnya, muncul sebuah tembakan tak diduga mengarah ke Itsuki. Dan akhirnya membuat luka yang cukup fatal di bagian wajahnya.
Itsuki tampak memegangi wajahnya yang terluka akibat serangan tak diduga itu.
"Siapa yang menyerangku, apa jangan - jangan..."
Ternyata ditempat lain, ada Risa yang sudah bersiaga melihat pergerakannya Itsuki.
"Adachi Risa, aku tak menduga ia akan ada disini."
Perlahan wajahnya Itsuki kembali membaiknya.
Arumi yang melihat kesempatan itu pun kemudian mengambil jarak dan mulai berpikir bagaimana caranya agar ia dapat mengalahkan Itsuki.
Dengan hadirnya Risa, pertarungan Arumi dengan Itsuki pun memasuki babak baru.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tokyo Nightmares
Mystery / ThrillerSeorang gadis terbangun dari situasi yang tidak diinginkannya, melihat tempat tinggalnya saat ini terlihat bagaikan mimpi buruk abadi dimatanya. Dia pun kemudian mulai mencari tahu apakah yang sebenarnya terjadi terhadap kota tempat ia tinggal sekar...