Chapter 27

4 0 0
                                    

Kereta yang terlihat beroperasi seperti pada umumnya, dan membuat bingung Yuki yang melihatnya.

"Kenapa bisa kereta tetap berjalan operasi seperti biasanya?"

Arumi menjelaskan jika saat ini kereta menjadi satu - satunya yang digunakan personel militer dari pihak pemerintahan untuk berpindah tempat secara cepat.

Namun, karena saat ini transportasi kereta dikendalikan oleh pihak pemerintah, membuatnya menjadi transportasi yang rawan.

Mereka pun kemudian, masuk kedalam kereta itu.

Didalam kereta, Yuki melihat jika banyak sekali kamera CCTV.

"Apakah akan baik - baik saja jika aku terlihat oleh CCTV?"

Arumi memberikan jawaban jika ia akan sepenuhnya aman karena yang memantau kamera CCTV kereta hanyalah seorang personel militer biasa yang tidak mengetahui jika saat ini ia adalah incaran pemerintah.

Apalagi ditambah dengan adanya Arumi yang menggunakan seragam militer pihak pemerintah, akan membuat Yuki dikira hanyalah sebatas warga sipil yang dijaga.

Namun begitu, Arumi tetap meminta Yuki agar tidak terlalu mencolok, dengan melihat kearah ke CCTV.

"Yuki, sebaiknya sekarang kau mulai mencari tempat brrsembunyi."

"Kenapa aku harus melakukan itu?"

Kereta pun perlahan mulai mendekati pemberhentian stasiun di Chiyoda.

"Cepatlah, segera cari tempat sembunyi!" Teriak Arumi dengan bisik - bisik.

"Sial, tunggu sebentar." Yuki pun segera bergegas mencari tempat persembunyi.

Kereta pun akhirnya berhenti, dan seketika masuklah dua personel militer kedalam kereta itu untuk memeriksa.

Salah satu dari mereka menelusuri gerbong kereta tempat Arumi saat ini berada.

Dan, sesekali Arumi terlihat melirik kearah pintu gerbong lain. Karena ia sadar jika Yuki akan mencari tempat bersembunyi disana.

"Kenapa kau hanya sendirian di kereta ini? Tanya salah satu personel militer itu ke Arumi.

Arumi berakting dengan mengatakan jika ia adalah salah satu personel militer yang dikirimkan sebagai tambahan ke Shibuya.

Yang bertanya ini pun bingung, karena ia tahu jika para pasukan yang dikirimkan sebagai tambahan ke Shibuya saat ini sudah berada disana.

Lalu, Arumi berdalih jika ia ditinggal oleh pasukannya itu karena salah jadwal, ia mengira jika pasukan yang dikirimkan ke Shibuya akan berangkat pada malam hari.

Si personel militer itu pun tertawa seketika karena tak menduga jika akan ada kejadian seperti itu bisa terjadi.

"Hei, aku tak percaya jika akan ada seseorang yang ditinggal pasukannya karena salah jadwal. Itu benar - benar lucu sekali." Kata si personel militer sambil ketawa ke temannya itu.

"Mungkin dia itu anak baru, wajar saja jika ia tak sengaja melakukannya." Sindir temannya si personel militer itu.

Arumi terlihat menahan emosinya walau dirinya saat ini ditertawakan. Ia terpaksa harus menggunakan alasan itu karena tak sempat memikiran alasan lainnya.

"Sepertinya kau akan kena masalah sesampainya disana."

"Aku sadar itu."

Arumi seketika melirik kearah pintu gerbong disampingnya, dan tanpa ia duga, Yuki terlihat mengintip dari kaca pintu gerbong itu.

"Sialan si Yuki." Arumi tak mengira jika Yuki akan bersembunyi dibalik samping pintu gerbong.

Salah satu personel militer yang menelusuri tempat itu kemudian perlahan mulai berjalan mengarah kearah pintu gerbong tempat Yuki bersembunyi.

Ia terlihat mulai mendekati pintu gerbong itu. Dan Yuki seketika sadar dan menyembunyikan keberadaannya tepat dibalik samping pintu gerbong.

Terlihat jika ia mulai mengambil ancang - ancang.

Arumi yang melihatnya seakan mengetahui jika ia tidak segera bertindak, bisa - bisa Yuki akan bertindak nekat.

Dan seandainya terjadi, itu akan sangat merugikan mereka berdua.

"Bisakah kalian segera meninggalkanku, karena akan harus cepat sampai ke Shibuya."

Kedua personel militer itu pun sadar dan seketika meninggalkan kereta itu.

Salah satu dari personal militer yang terlihat meninggalkan kereta, meledek Arumi agar dirinya senantiasa mengingat yang namanya jadwal.

Kereta pun akhirnya kembali jalan dan perlahan meninggalkan stasiun.

Setelah sudah terlihat jauh dari stasiun, Yuki keluar dari tempat persembunyian, dan kemudian duduk disebelahnya Arumi.

"Aku tidak menduga kau akan menggunakan alasan yang memalukan seperti itu."

"Berisik, hanya alasan itu saja yang terpikirkan olehku."

Seketika Arumi pun membalas dengan mempertanyakan alasan Yuki memilih bersembunyi dibalik pintu gerbong. Dan bukannya mencari tempat yang lebih aman lagi.

Dan Yuki hanya mengelak dengan menganggap dirinya panik dan tak sempat memikirkan tempat yang lain lagi selain disitu.

"Tapi, kalau dipikir - pikir aneh juga jika orang - orang itu tidak mengenalmu siapa. Dan mengira jika kau itu anak baru." Kata Yuki seketika.

"Terserahlah, aku pun tidak memperdulikan itu." Kelihatannya Arumi tidak peduli dengan dirinya yang tidak dikenal oleh sesama personel militer.

Malahan, ia menganggap jika itu merupakan hal yang bagus karena akhirnya, alasan yang ia buat tanpa pikir panjang itu berhasil menipu mereka.

Akhirnya, kereta pun sampai di kawasan stasiun yang berada di Shibuya.

Mereka berdua pun kemudian turun dan Arumi memastikan jika tujuan mereka kesini adalah menjemput Hiiro.

Dan sebisa mungkin mereka harus menjauhi medan perang.

Tokyo NightmaresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang