Chapter 38

1 0 0
                                    

Yuki perlahan mulai tersadar.

Serangan secepatnya itu benar - benar membuat merasakan sakit yang luar biasa.

Ia benar - benar tak menyangka akan menerima serangan mematikan seperti itu.

"Oi, Ayashima Yuki."

"Biar kuberi tahu kau satu hal."

"Orang yang kau anggap teman ini, sebenarnya tidak pernah menganggapmu temannya sama sekali."

"Dia hanya mau memanfaatkanmu saja."

Arumi yang mendengarkan itu seketika membantahnya.

Ia pun perlahan bangkit dan berdiri menghadapi Itsuki.

"Bagiku, Yuki adalah teman."

"Jadi kau tak berhak mengatakan itu."

Itsuki dengan emosinya seketika menyerang kembali Arumi.

Untungnya, Arumi dengan cepat melakukan refleks untuk bisa menghindari serangan itu.

Dan akhirnya, dengan memaksakan dirinya, Arumi pun kemudian kembali meladeni Itsuki dalam pertarungannya.

Arumi walaupun sudah terlihat kewalahan dan tidak berdaya, dapat mampu mengimbangi Itsuki dalam pertarungan itu.

Sedangkan Itsuki sendiri, tampak mulai lengah dan mudah diserang.

"Akan aku pastikan, untuk serangan yang terakhir ini aku pasti akan membunuhmu."

Itsuki pun seketika kembali menyerang dengan cepat.

Dan dengan cepat Arumi mengambil langkah antisipasi untuk menghindari serangan itu.

Yuki yang mulai bangkit dan melihat pertarungan itu.

Tampak tidak menyangka, jika Arumi masih bisa memberikan perlawanannya.

Walau sudah terlihat babak belur seperti itu.

Seketika, ia pun berpikir apa yang bisa lakukan untuk bisa segera mengakhiri pertarungan itu.

Pertarungan yang terjadi secara cepat dan intens pun tampaknya mulai terlihat bisa dikuasai oleh Arumi.

Karena Itsuki lama kelamaan mulai memperlihatkan serangannya yang mulai melemah.

Arumi yang melihat itu pun tak tinggal diam.

Ia pun mengambil kesempatan dengan langsung mengunci pergerakannya Itsuki.

"Sialan, untuk apa kau melakukan ini?"

Arumi sadar jika ia tidak akan mampu mengunci pergerakannya dalam waktu lama.

"Yuki, tembak sekarang." Seketika Arumi memberi aba - aba.

"Kau yakin?"

Arumi pun mengangguk seakan mengiyakannya.

Yuki sadar jika ledakan yang ditimbulkan dari pelontar granat ini pastinya akan dapat melukai Arumi atau bahkan membunuhnya.

Namun, karena Arumi memaksa dan Yuki tak punya pilihan lain, ia pun akhirnya melepaskan tembakan itu.

Tembakan pun dilepaskan, dan secara spontan Arumi menghindarinya sejauh mungkin.

Itsuki sendiri tak bisa mengambil tindakan apa - apa dan akhirnya terkena ledakan dari tembakan itu.

Namun, sama seperti yang terjadi diawal.

Ledakan itu hanya membuat Itsuki terluka disekujur tubuhnya saja.

Itsuki pun dibuat heran seketika dengan ide Arumi yang meminta Yuki untuk menembakkan kembali pelontar granat miliknya.

"Kau tahukan jika aku takkan bisa mati hanya dengan ledakan itu."

"Ya, tapi yang membuat akan mati bukanlah ledakan itu."

"Apa katamu?"

Arumi pun seketika memberikan aba - aba dengan tangannya.

Dengan secara tak diduga, muncul sebuah tembakan yang langsung tepat mengenai kepalanya Itsuki.

"Kau dan aku sadar kan, jika ada satu lagi orang yang mengawasi pertarungan kita dari tadi."

"Adachi Risa....."

"Sialan...."

Itsuki pun seketika tumbang karena menerima tembakan itu.

Tembakan itu tepat mengenai bagian otaknya yang mana akhirnya membuatnya langsung mati seketika.

Dan akhirnya, pertarungan itu pun berakhir dengan kematian Itsuki.

Tokyo NightmaresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang