Chapter 32

1 0 0
                                    

Mereka sama - sama menunjukkan reaksi tak biasa yang saat mendengarkan pengakuan Keiro itu.

Siapa yang menduga jika ia adalah suami dari pemilik perusahaan yang merupakan salah satu dalang di balik kekacauan yang terjadi di Tokyo saat ini.

"Kau tidak memberitahuku tentang ini, Keiro."

"Apa maksudmu menyembunyikannya?"

Keiro berdalih dengan mengatakan jika ia tidak berniat menyembunyikan siapa dirinya sebenarnya.

Hanya saja, ia merasa jika hal itu perlu dilakukan agar kerja samanya dengan Arumi dapat berjalan dengan baik.

Arumi tak mengerti dengan apa yang dimaksudkan oleh Keiro itu, karena pada dasarnya dialah yang mengajak bekerja sama, bukanlah sebaliknya.

Seketika Keiro membeberkan sebuah fakta dibalik kerja samanya dengan Arumi.

"Akulah yang mengatur kerja sama itu." Dengan gamblang, Keiro mengatakan itu.

Ia mengetahui jika Arumi adalah satu - satunya dari pihak militer yang sangat menentang tindakan sandiwara pemerintah atas apa yang terjadi dengan Tokyo sekarang.

Hanya saja, ia juga tahu jika Arumi adalah tipe orang yang sangat sulit untuk diajak kerja sama, dan selalu memilih menyelesaikan semuanya sendiri.

Agar rencananya dapat terlaksana, ia membuat sebuah sandiwara kecil dengan menjadi salah satu masyarakat yang menolak ikut evakuasi sewaktu itu.

Ia bersandiwara seperti itu, agar dapat menarik perhatiannya Arumi yang saat itu berada disana melihatnya kabur dari rombongan masyarakat yang dievakuasi.

Singkat cerita, Arumi akhirnya meminta Keiro agar dapat bekerja sama dengannya karena merasa memiliki tujuan yang sama.

Dari penjelasan itu, tampak jika Arumi benar - benar tidak mempercayainya.

Baginya, itu adalah sebuah kebetulan dan bukanlah jebakan yang sengaja dibuat agar dirinya tampak terlihat seperti orang bodoh.

Namun, Keiro mengakui jika ia memang benar - benar merencanakan itu, dan juga mengatakan jika ia terpaksa melakukannya karena desakan dari seseorang.

Arumi menanyakan siapa orang yang memberikan desakan itu.

Namun, Keiro tidak dapat menjawabnya.

Hanya saja, ia mengatakan jika orang yang mendesaknya itu adalah orang yang telah memantau Arumi sejauh ini.

"Maaf Arumi, seharusnya aku memberitahukan hal ini sedari awal."

"Tidak, tak masalah."

Arumi terlihat masih syok karena dirinya seakan dijebak agar dapat mempercayai seseorang.

Setelah itu, Yuki pun mempertanyakan alasan Keiro yang khawatir terhadap Hiiro jika seandainya ibunya pergi membawanya waktu itu.

Secara gamblang Keiro menyebutkan jika Hiiro adalah salah satu dari objek terciptanya eksperimen Superhuman.

Mendengar itu, mereka semua disana terkejut karena tak pernah menduga hal seperti itu.

"Apa karena itu, lukanya dapat sembuh sendiri waktu itu." Yuki teringat dengan kejadian dimana Hiiro terluka.

Menduga jika itu ada kaitannya dengan disebutkannya Hiiro sebagai salah satu objek itu.

"Hiiro memiliki semacam gen istimewa yang dapat membuatnya bisa melakukan itu."

"Dan karena itulah, Ibunya sangat menginginkan dirinya."

Yuki pun lantas menanyakan alasan mengapa Hiiro bisa menjadi seperti itu.

Karena sangat tidak mungkin, Hiiro terlahir dalam keadaan begitu.

"Semua itu terjadi karena ibunya telah melakukan berbagai macam eksperimen kepadanya."

"Dan itu terjadi saat ia masih berusia lima tahun."

Yuki seketika terdiam mendengar itu.

"Apakah kau mengetahui itu semua sebagai ayahnya?"

Keiro hanya diam mendengar pertanyaannya Yuki.

Seketika Yuki emosi dan berusaha untuk memukul Keiro dengan tangannya sendiri.

Namun, akhirnya dihalangi oleh Arumi.

"Aku tak percaya jika kau akan diam saja melihat putrimu di perlakukan seperti itu oleh ibunya sendiri."

"Kalian benar - benar orang tua yang jahat."

Keiro sadar jika dirinya salah membiarkan hal itu terjadi. Ia pun mengatakan jika seandainya ia mengetahui itu, ia pasti akan menghentikannya.

Tapi, itu terdengar seperti omong kosong oleh Yuki.

"Sudah cukup."

"Hentikan ini semua."

Hiiro memperlihatkan raut wajah yang tidak senang melihat situasi yang terjadi dihadapannya.

"Jika ibu telah melakukan ini itu kepadaku. Kenapa kau tidak memberitahukannya kepadaku, Ayah?"

Sekali lagi, Keiro terpojokkan oleh pertanyaannya Hiiro.

Keiro menghela nafas. Dan secara perlahan menceritakan seperti apa sosok istrinya itu sebenarnya.

Baginya, Istrinya itu terlihat seperti kebanyakan ibu pada umumnya. Ia sangat menyayangi Hiiro sewaktu kecil.

Tidak ada perasaan curiga bagi Keiro saat itu.

Namun ditengah kesibukannya sebagai seorang ilmuwan, ia tidak tahu jika istrinya itu diam - diam melakukan eksperimen terhadap putrinya sendiri tanpa sepengetahuannya sama sekali.

Ia mulai mengetahui itu, ketika ia mendengar rumor di perusahaan bahwa sang pemilik bersama beberapa ilmuwan terpilih mulai mengembangkan sebuah eksperimen rahasia.

Karena penasaran, ia perlahan mulai mencari tahu mengenai eksperimen rahasia itu, dan akhirnya menemukan jawaban yang tidak menyenangkan.

Putrinya terlibat dalam eksperimen itu, ia mengetahui jika putrinya itu memliki gen istimewa.

Yang dimana, kelebihannya itu adalah cepatnya regenerasi terhadap tubuhnya sendiri.

Gen inilah yang menjadi incaran istrinya itu, sampai - sampai rela mengorbankannya putrinya sendiri demi agar eksperimen yang ia buat dapat tetap berjalan.

Menganggap jika hal itu sudah diluar batas, Keiro pun langsung membawa kabur diam - diam putrinya itu dan menjauhinya dari istrinya.

Dan selama bertahun - tahun setelah itu, ia membesarkan Hiiro sendirian dan berusaha semaksimal mungkin menjauhinya dari ibunya.

"Mungkin aku terlihat kejam, menjauhi seorang anak dari ibunya sendiri."

"Tapi hanya itu cara yang bisa kulakukan demi menjaga hidupnya Hiiro."

Yuki yang mendengar cerita itu memahami seperti apa perasaannya Keiro sekarang.

Namun disatu sisi, ia juga melihat Hiiro yang terlihat hanya diam saja mendengarkan cerita itu.

Ia berharap kenyataan itu tidak sampai mengubah Hiiro menjadi benci kepada ibunya sendiri.

"Sampai sekarang aku tak tahu apa obsesinya menciptakan eksperimen itu."

"Tapi mengetahui dirinya terlibat dalam kekacauan sekarang."

"Aku takkan bisa diam."

Mendengarkan tekadnya Keiro itu, Arumi sadar jika ia tidak perlu mengkhawatirkan soal dirinya yang dijebak itu.

Karena mungkin, ada alasan tersendiri yang akhirnya membuat Keiro melakukan itu.

Tokyo NightmaresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang