Chapter 28

2 0 0
                                    

"Kita sudah sampai disini, sekarang kita mau kemana?" Tanya Arumi.

Yuki menduga jika Hiiro berada di apartemen, dan kemudian mereka pun memutuskan untuk pergi kesana untuk memastikannya.

Sesampainya disana, Arumi melihat sekitaran memastikan tidak ada siapapun melihat mereka.

Mereka pun kemudian masuk ke dalam apartemen itu.

Didalam apartemen, terlihat sepi dan tidak ada satupun orang yang berada disana.

Ketika berjalan, Yuki dikejutkan dengan kondisi tempat ia menginjakkan kaki sekarang. Ia heran karena tubuh ayahnya Hiiro yang seharusnya terbaring ditempatnya berada menghilang.

"Kau kenapa?" Tegur Arumi.

"Tidak, tak apa."

Ketiadaan tubuh ayahnya Hiiro ditempat itu membuat Yuki menduga jika kemungkinan ia saat ini masih hidup.

"Yuki, jangan hanya diam disitu, kita harus segera cepat mencarinya." Panggil Arumi.

Mereka pun akhirnya melanjutkan pencarian, dan akhirnya mereka sampai di depan kamar apartemennya Hiiro.

Namun, kelihatannya pintu kamar itu sedikit terbuka, dan Arumi pun seketika mengangkat senjatanya.

Ia pun kemudian masuk ke kamar itu, dan perlahan mendorong pintunya.

Senjatanya pun seketika disiagakan, namun ternyata tidak ada siapapun didalam.

"Kau yakin dia disini?"

Yuki heran karena Hiiro bisa - bisanya tidak ada di kamar apartemennya. Akhirnya, ia pun mencarinya diseluruh tempat.

Disaat Yuki sibuk mencari Hiiro disitu, Arumi malah terfokus kepada sesosok mayat yang tergeletak di lantai.

Ia kemudian memeriksa mayat itu dan melihat ada sesuatu yang janggal di mayat itu.

"Yuki, sebaiknya kita pergi dari tempat ini."

"Apa maksudmu, kita belum menemukannya."

Arumi pun kemudian menjelaskan mengenai sosok mayat yang ada lantai itu.

Mayat itu ternyata adalah seorang personel militer dari pihak pemberontak, jika seandainya mereka tidak segera cabut, ditakutkan akan ada dari personel dari pihak pemberontak yang datang tiba - tiba.

Hiiro jelas terlihat tidak ada ditempat, berarti hanya ada satu kamar yang dicurigai kemungkinan ia ada disana.

Mereka pun pergi dari kamar apartemen itu dan kemudian berjalan mengarah ke kamarnya Yuki.

Yuki sejujurnya tidak yakin jika Hiiro berada di kamarnya karena seingatnya pintu kamar apartemennya dalam kondisi terkunci dan ia tidak pernah memliki kunci serep untuk kamarnya itu.

Ia kemudian mencari kunci kamarnya di sakunya, namun ia terkejut karena ia sama sekali tidak menemukannya, dan lalu ia sadar jika kunci itu berada didalam dashboard mobilnya.

Arumi yang tak mau buang - buang waktu pun kemudian mencoba untuk mendobrak pintunya, Namun seketika terdengar suara dari dalam kamar itu.

"Jangan - jangan suara itu...."

Yuki kemudian mengedor - gedor pintu kamarnya dan kemudian meneriaki namanya Hiiro.

"Yuki-san." Terdengar suara Hiiro menyebut namanya dari dalam.

Hiiro pun akhirnya seketika membuka pintu kamar itu dan melihat Yuki dan Arumi yang berada ditepat dihadapannya.

"Yuki-san."

Tokyo NightmaresTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang