17. Sang tokoh utama

7.2K 649 25
                                    

Sudah direvisi.

Tapi mungkin masih ada typo sedikit.

Tolong juga dibudayakan meng-vote serta komen agar aku semakin semangat mengetik.

Happy Reading📖

***

"Maaf kak," Cicit gadis itu dengan masih menundukkan kepalanya. Tubuhnya bergetar takut. Vira yang melihat mengangkat alisnya.

"Minggir!" Sentak Alana lagi, dia kesal dengan gadis ini yang tidak mau menyingkir dari jalannya dan sahabatnya. Iya sahabat, karena Zara dan Vira adalah sahabatnya.

Jadi dia punya 4 sahabat deh. Ok Lupakan itu.

Gadis itu menyingkir masih dengan tubuh bergetar. "Siapa nama lo?" Tanya Vira tiba-tiba membuat Zara dan Alana memandang dirinya.

Gadis itu mendongak. Mata coklat terangnya menatap manik mata biru safir milik Vira yang menawan.

"Na-nama aku Jessy Christy kak," jawab Jessy pelan.

Vira diam. Jadi alurnya sudah akan dimulai. Hmm, dia benar-benar tidak akan ikut campur alurnya. Jadi dia tidak akan mati sia-sia deh.

Vira kembali berjalan menuju kelasnya tanpa sepatah kata. Zara dan Alana mengikuti Vira dari belakang.

Dengan keadaan masih berjalan. Matanya melirik kearah pojok lorong koridor yang terdapat seorang perempuan tengah berdiri menatapnya.

Gadis itu tersenyum membuat Vira juga ikut tersenyum samar.

***

Willy menatap datar Raynar yang terlihat uring-uringan. Sedari cowok itu masuk kemarkas dia terlihat seperti orang yang banyak pikiran.

Jengah dengan Raynar. Willy kembali menatap ponselnya berharap istrinya membalas pesan yang dia kirim.

Tapi sayang tidak ada balasan sama sekali, jangankan dibalas di lihat saja tidak.

Willy menghembuskan nafasnya, sejak hari itu Vira semakin dingin dengan dirinya dan itu membuatnya tidak nyaman.

"Lo kenapa sih Ray?" Pandangan Willy beralih menatap Raynar, ingin tau kenapa laki-laki itu sangat aneh hari ini, tidak seperti biasanya.

Raynar meletakkan kepalanya di meja, tangannya terkepal mengingat bagaimana dia melihat sendiri Alana yang tertawa dengan seorang laki-laki yang dia tidak kenal.

"Masalah Alana lagi?" Daffa menebak, dia mengambil satu batang rokok di atas meja, menyalahkan pemantik dan membakar ujung nikotin itu.

Raynar mengangguk pelan, "Dia kemarin jalan sama laki-laki seumurannya. Mereka kelihatan deket banget, sampek ketawa-ketawa lagi." Ujar Raynar lirik. Daffa menggelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan sahabatnya ini.

Dulu saat Alana mendekati nya dia tidak peduli dan menyuruh gadis itu pergi dari hidupnya, tapi sekarang saat Alana sudah mulai mengabaikan nya, cowok itu malah uring-uringan tidak jelas.

Riski memandang Raynar dengan senyum geli, "Makanya kalok ada tuh jangan dicuekin sama di sia-siain, sekarang pas udah pergi malah ingin orang itu balik lagi." Ujar Riski menyindir dua anak manusia yang tidak lain adalah ketua dan wakil ketua geng Fornax.

 Savira Valenia [END] Sudah DirevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang