21. Si cari gara-gara

4.5K 417 45
                                    

Sudah direvisi.

Tolong dibudayakan meng-vote serta komen agar aku semakin semangat mengetik.

Happy reading ❤️

'karena sikapku dulu yang selalu mengabaikan mu, membuatku kehilangan dirimu sekarang'
Raynar Dihyan Arga

***

Saat ini Vira, Zara dan juga Alana bersama anggota inti Fornax sedang makan satu meja di kantin karena meja yang lain telah penuh semua.

Para perempuan sebenarnya tidak ingin mengijinkannya, tapi memang karena hanya di meja ini kursi yang tersisa, jadi apa boleh buat.

Jadilah mereka makan satu meja sekarang. Canggung. Ya, canggung menurut Zara, Alana, Daffa dan juga Raynar.

Sedang kan yang lain biasa saja tanpa rasa canggung. Alana yang canggung dengan Raynar, begitu tun juga dengan Raynar yang merasa canggung dengan gadis yang duduk di depannya.

Sedangkan Zara dan Daffa juga merasa canggung satu sama lain.

Mereka makan dengan tenang sampai sebuah suara masuk ke pendengaran semua yang ada dimeja.

Mereka menoleh kecuali Vira yang masih makan dengan Willy yang terus memperhatikan gadis itu.

"Emm aku boleh gabung nggak? Soalnya meja yang lain udah pada penuh," Ujar Jessy.

Alana berdecak tidak suka. Pasti ini orang nanti cari gara-gara.

Riski yang melihat Jessy, mengedipkan matanya genit. Bisa saja nanti orang ini kecantol dan mau menjadi pacar kesekiannya.

Zara menatap Vira, Vira hanya mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya ke makanan.

Jessy duduk di samping Vira, dia melirik Willy lewat ekor matanya. 'Kecantol kek lo' batin Jessy kesal.

Jessy mulai memakan baksonya. Merasa ada yang kurang, yaitu sambal. Dia mengambil sambal yang ada di depan Vira.

Dengan sengaja, ia menyiramkan sambal itu kepada Vira, dan mengenai seragam bagian depan Vira membuat seragamnya sedikit menerawang.

Semua yang ada dimeja itu membelalakkan matanya. Willy dengan cepat mencopot seragamnya dan hanya menyisakan kaus hitam polos.

Tanpa memperdulikan teriakan orang-orang di kantin, Willy memakaikan seragamnya kepada istrinya.

Vira menutup matanya rapat-rapat meredakan amarahnya saat sambal itu mengenai seragamnya. Dia membuka matanya saat merasakan ada yang menyampirkan seragam ditubuhnya.

Willy dan yang lain menatap Jessy dengan muka memerah menahan amarah.

Jessy menunduk. Dia menangis mengeluarkan air mata buayanya.
"Ma-maafin aku Vira, a-aku nggak se-sengaja, hiks.." Jessy semakin keras menangis.

"Awas lo!" Desis Willy tajam, dia pergi berlalu membawa Vira untuk menganti baju gadis itu yang sudah basah.

Alana dan Zara menatap Jessy datar. Dengan kasar Alana menampar pipi Jessy dengan keras menimbulkan pipi Jessy tertoleh kesamping dan memerah.

Plak!

Jessy dengan spontan memegang pipinya yang ditampar dengan keras oleh Alana.

Alana tersenyum puas. "Ini belum seberapa!"

Alana pergi berlalu dari sana diikuti oleh Raynar. Sekarang Zara maju, membisikkan sesuatu kepada Jessy yang membuat perempuan itu diam dengan tubuh membeku.

 Savira Valenia [END] Sudah DirevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang