4. Perjanjian

18K 1.5K 326
                                    

Sudah direvisi.

Mungkin masih ada typo dibeberapa kata.

Happy Reading📖

'Tuhan, kenapa aku harus tinggal dengan malaikat maut ku?'
-Savira Zainova.

***

Kini Vira sedang berada di dalam mobil milik Willy, dengan memandang keluar jendela memperlihatkan pemandangan kota yang indah karena guyuran hujan.

Ia akan ke-rumah barunya yang akan dia tinggali bersama Willy atas paksakan kedua orang tua mereka.

Mereka memberikan sebuah rumah minimalis dengan lantai dua di kawasan komplek yang semuanya orang kaya. Kata mereka, dia dan Willy harus tinggal satu rumah dikarenakan mereka yang sudah resmi menjadi suami-istri. Harus mandiri katanya.

Iya, mandiri sih mandiri. ia bisa mandiri sendiri, tapi kenapa ia harus satu rumah dengan laki-laki di samping nya ini.

Ia tidak ingin satu rumah bahkan satu atap dengan nya. Oh Nooo!

Ya Tuhan apa salahnya di kehidupan sebelumnya sampai-sampai engkau menghukumnya seperti ini.

Ia adalah gadis yang anti dengan laki-laki atau pria, tapi kenapa ia harus menikah dengan seorang laki-laki yang minim Ekspresi seperti Willy Afrizaldi!!

Oh ya... kalian belum tau ya? dulu Vira di kehidupannya sebagai Lolita Valenia, dia sudah memiliki Tunangan. Dan tunangan adalah seorang perempuan yang sangat dicintainya bernama, Ardella Callisha.

Seorang gadis manis dengan segala tindakan nya yang membuat orang-orang Gemes dibuatnya, tidak terkecuali Valenia yang gemes sendiri dengan kelakuan gadisnya. Valenia gadis yang terkenal cuek dan dewasa itu bisa menyukai seseorang itu tentu membuat semua terkaget-kaget.

Mereka pikir, Valenia tidak akan bisa menyukai seseorang, tapi dugaan mereka salah besar saat Valenia menyatakan cintanya terhadap Callisha didepan banyak orang, dan itu diterima oleh Callisha dengan malu-malu.

Gadis itu memandang kosong kearah jalanan yang basah. Dia ingin pulang dan memeluk orang yang ia sayang. KANGEN. Hanya itu lah yang ia rasakan.

Willy memandang Vira yang masih asik melamun, padahal mobil sudah berhenti sedari tadi di depan rumah baru mereka. Willy menepuk bahu Vira keras membuat gadis itu tersadar dari acara melamun nya.

Ia memandang Willy bertanya-tanta, ada apa sampai laki-laki ini menepuknya bahunya dengan tidak santai.

Willy yang mengerti tatapan Vira pun hanya mendengus, ia membuka pintu mobilnya dan keluar tanpa menghiraukan gadis yang mengerutu tidak jelas.

"Sialan lo will. Orang di tanya tuh di jawab bukan nyelonong pergi gitu aja dasar, Bodoh." Gerutunya sambil keluar dari mobil dan pergi menyusul Willy yang sudah duluan masuk.

***

Willy memandang rumahnya. Tidak terlalu besar juga tidak kecil, nyaman lah untuk ditinggali. Ya untuk sekarang, tidak tau nanti.

Ia berniat menaiki tangga untuk mengistirahatkan dirinya, sebelum ada yang memanggil namanya dengan nada ketus.

"Woi Will, bantuin napa, berat ini, lo kan laki-laki jadi ini tugas lo buat angka barang-barang ini." Ucap Vira. Ia terlihat kesusahan mengangkat dua koper miliknya.

Sedangkan Willy hanya memutar bola matanya malas. Badan kecil sih. "Badan lo aja tuh yang kecil, angkat ginian aja ga bisa." Ucap Willy dingin, sedangkan Vira mendelik tak terima.

"Bacot! Bawa deh cepet." Dengan tidak tau terimakasih Vira melengos pergi, tetapi langkah kakinya berhenti saat menyadari sesuatu.

"Kamar lo yang mana?" Tanyanya dengan menunjukkan dua pintu dengan jari telunjuk nya.

Willy mengangkat alisnya. "Yang pintunya Cat hitam." Balasnya datar.

Mendengar itu, Vira mengangguk kemudian masuk ke kamar dengan pintu Cat merah di sebelah kamar Willy.

Tanpa banyak kata, ia menghempaskan tubuhnya ke kasur. Ia sangat lelah hari ini, sungguh melelahkan. Dan untuk kalian yang bertanya apa ada malam pertama? Jawabannya tidak ada, dan tidak akan pernah ada.

Membuka matanya, ia melihat Willy yang menaruk kopernya di samping kasur. Saat akan keluar langkah nya terhenti saat Vira memanggil namanya. "jangan keluar dulu, sebentar," Jedanya. Ia bangkit dari rebahan nya, menggeledah isi kopernya.

Setelah menemukan apa yang ia cari, ia tanpa kata menyerahkan kertas itu kepada Willy yang sedari diam memperhatikan nya.

Willy membuka kertasnya, perjanjian Nikah? Pikirannya.

 ( Ya seperti itulah kira-kira isi perjanjian nya  hehehe )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 ( Ya seperti itulah kira-kira isi perjanjian nya  hehehe )

Willy memandang Vira yang juga memandang nya tanpa bicara. Pemuda itu mengangkat alisnya bertanya.

Vira yang mengerti menjelaskan, "Itu surat perjanjian selama kita menikah. Itu kan yang lo mau, gua kabulin. Jadi lo boleh berbuat sesuka lo, gua ga akan larang. mau lo pacaran sama cewek kek atau apa kek itu terserah lo, asal jangan urusi urusan gua, dah dah, gua mau tidur." Dia mengibas-ngibaskan tangan nya mengusir Willy dari kamarnya.

Sedangkan Willy keluar dari kamar gadis itu dengan pertanyaan yang membuncak di kepalanya. 'ada apa dengan gadis itu?'

TBC

14 September 2021

Halo, semoga suka ya sama Part ini hehehe.
Jangan lupa Vote dan komen kalau sudah terimakasih banyak all

 Savira Valenia [END] Sudah DirevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang