10. Perkara seblak

9.6K 837 21
                                    

Sudah direvisi.

Tapi mungkin masih ada typo sedikit.

Dibudayakan meng-vote juga komen agar saya semakin semangat menulis.

Happy Reading📖

***

Vira memandang Willy dengan cemberut, ia tiba-tiba ingin makan seblak.

Tapi dia malas keluar rumah. Dan berakhir lah dengan ia ada di depan kamar cowok yang memandang nya datar ini.

"Ada apa?"

Vira menjawab, "Cariin seblak."

Cowok itu terlihat memicingkan matanya."Gak! lo sendiri aja bisakan?"

"Gua males keluar jadi lo gua suruh cariin seblak nya."

Willy menggeleng tidak mau, "Ga." Mana mau dia keluar hanya mencarikan seblak saja untuk gadis ini.

Vira berdecak kesal, "A elah, cuma cariin aja apa susahnya sih, lu laki bukan, kalok laki ya cariin aja lah buat cewek senang." Keukehnya. Dia sangat ingin seblak saat ini.

Willy memandang Vira datar. Menghembuskan nafasnya kasar dia mengangguk membuat Vira menatapnya berbinar.

Vira tersenyum lebar. "Kalok gitu cepet cariin." Vira mendorong tubuh besar Willy untuk cepat mencarikan apa yang ia inginkan.

Cowok itu melotot kearah Vira, tapi Vira hanya mengacungkan nya.

Melangkah kearah bagasi, mengeluarkan motor sport hitamnya. Menjalankan dengan sedang.

Matanya menyusuri pinggiran jalan untuk mencari apa yang diinginkan oleh perempuan yang berstatus istrinya.

Lama dia mencari tapi apa yang ingin dia beli tidak ia jumpai penjualnya. Yah mungkin karena ini sudah hampir larut malam makanya. Sudah pada pulang. Iya hampir larut malam Jam 11 malam.

Gila sekali perempuan itu ingin seblak Selaru ini. Seharusnya jam segini Vira sudah tidur dengan nyenyak.

Lah ini malah minta yang aneh-aneh.
Apa otak gadis itu bergeser atau bagaimana sampai tidak tau waktu begitu.

Karena tidak dapat apa yang ia cari, Willy pulang dengan tangan kosong. Dia memakirkan motornya di bagasi, mencopot helmnya.

Kemudian melangkah kearah Vira yang sepertinya menunggu diruang keluarga sambil memainkan ponselnya.

Vira mendongak kearah Willy yang berjalan kearah dirinya. Vira bangkit, matanya menatap tangan Willy berganti.

Tapi yang dia dapatkan malah Willy tidak membawa apa-apa. Apa-apaan ini?! Dia kan sudah memesan seblak tapi kenapa ia pulang dengan tangan kosong!!

Vira beralih menatap Willy, tangan nya terkepal karena apa yang dia inginkan tidak dibawa pulang oleh Willy.

"Seblak nya mana? Kenapa lo pulang ga bawa apa yang gua pesenin tadi,"

Willy mengangkat bahunya, "Udah larut malam mana ada penjual seblak." Cowok itu berkata dengan suara dingin.

Vira tertawa sinis, "Ya terus gimana, gua benar-benar pengen makan itu will, kalok lo ga bisa cari tuh bilang aja deh!" Bentaknya.

Laki-laki itu tersenyum miring, "Udah di cariin bukannya terimakasih malah marah-marah." Sindir Willy, gadis ini kenapa malah marah-marah hanya karena seblak nya yang tidak kesampaian saja.

Segitu enaknya ya makanan bernama seblak itu?

Dia tidak tau rasanya karena dia tidak suka dan tidak pernah memakai seblak.

 Savira Valenia [END] Sudah DirevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang