6.berdebat

13K 1K 69
                                    

Sudah direvisi.

Tapi mungkin masih ada typo sedikit.

Dan tolong dibudayakan Vote nya pren. Komen sekalian deh.

Happy Reading📖

***

Setelah selesai makan, kini mereka berdua sedang berada diruang keluarga dengan kesibukan masing-masing.

Vira yang menonton TV dan Willy dengan ponsel di tangannya.

Willy membuka room chat Fornax. Fornax adalah geng motor yang Willy dirikan, geng motor itu terkenal karena keberingasan nya terdapat musuh, sekali kalian berurusan dengan mereka, kalian tidak akan pernah bisa lari dari jangkauan nya, bahkan saat kalian pergi sejauh mungkin.

Motto Fornax 'sekali kau berurusan dengan salah satu dari kita, maka kau juga akan berusaha dengan semua anggotanya, kita tidak akan pernah melepaskan musuh kita sejauh apa pergi.' Dan untuk anggota 'satu bermasalah, semua akan membantu, satu tersakiti, semua merasakan sakit nya, saat kalian terbebani, cerita lah kita siap mendengarkan.'

Well, seperti itu lah, tidak ada yang meragukan keberingasan dan pertemanan mereka.

  WhatsApp
Para Cogan jomblo
396 orang


Riskiganteng: Sepi banget deh.

Riskiganteng: mana nih nggak ada orang.

Riskiganteng: Anjir bener-bener sepi kek hati gue.

Riskiganteng: eh sumpah lh beneran nggak ada orang.....Woi anjing para penghuni grup!!

Daffa Maulana: berisik banget sih lo nyet!

Daffa Maulana: gangguan aja.

Lezandre: iya tuh..ada apa sih?

Rezalin: hm ada apa sih bang, penting nggak?

Riskiganteng: penting lh.

Raynar: Ck. Paling tentang cewek.

Gentilang: bener tuh kata bang Ray, kan bang Riski buaya tukang ghosting.. pasti ceritanya nggak jauh-jauh dari itu.

Riskiganteng: bukan elah😤🔫

Lezandre: to the poin deh bang, kepo nih.

Riskiganteng: sekarang kan geng Andromeda jarang tuh ya buat masalah?

Raynar: iya kenapa?

Riskiganteng: tadi di kafe gua ga sengaja denger salah satu anggota Andromeda mau jadiin salah satu murid SMA Gentilang jadi umpamanya.

The handsome: lah anjing banget tuh geng, mainnya pakai tawanan.

Fikri: hm, iya geng cemen tuh.

Daffa Maulana: jadi gimana Will?

Willy yang sedari tadi hanya membacanya sekarang mengirim pesan, ia tidak habis pikir deng geng Andromeda, selalu saja mencari gara-gara dengan nya dan gengnya.

Mee:
Nnt aj d bhs ny, srh mrk smua ws pd, jngn lngh.

"Sekolah nya kapan sih?" Tanya Vira dengan mata masih menatap kearah TV.

Mengalihkan pandangannya dari ponsel, Willy berucap."besok."

Yang tadinya berbaring terlentang, kini ia beralih terduduk sangking kagetnya. Mata tajamnya memandang mata yang lebih tajam dari matanya.

"Yang bener lo! Kenapa baru ngasih tau gua sih, kalau kayak gini gua harus nyiapin perlengkapan deh, males lagi! Ini ni semua gara-gara lo, kenapa ga ngasih tau dari awal sih!! Argh!!" Teriak Vira frustasi.

Willy mengangkat bahunya acuh, toh gadis itu tidak bertanya dari awal. "Lo ga nanya" jawab nya.

Vira melotot tak terima. Walaupun ia tidak bertanya setidaknya ya dikasih tau gitu, dasar biadab!

"Ya setidaknya kasih tau lah, orang juga kita tinggal satu rumah apa susahnya sih." Kesalnya.

Menghembuskan nafas pelan, "kita tinggal satu rumah juga karena paksaan orang tua kita. Kalau ga dipaksa gua ga mau satu rumah sama lo." Sarkas nya dingin. Ia berdiri dari duduknya, melangkah keatas guna ke kamarnya.

Vira mencak-mencak tak jelas, ia kesal, kenapa orang itu selalu saja menguji kesalahanya.

"Lo kira gua juga mau satu rumah sama lo? ENGGAK! GUA GA MAU BAHKAN GUA GA SUDI SATU ATAP SAMA LO WILLY!!" Vira berteriak dengan keras agar bisa didengar oleh telinga Willy.

Padahal tanpa berteriak pun Willy masih bisa mendengar nya karena telinganya yang tajam.

***

"Huff" Vira baru saja menyelesaikan peralatan untuk sekolah esok hari.

Ia tak sabar kembali duduk dan merasakan sekolah di bangku SMA, dulu di sekolah menengah atas itu banyak yang menyatakan cintanya kepada nya. Ada yang mengasih Bunga, coklat, dan yang lebih mengelikan ada yang mengasih surat cinta dengan gombal yang menjijikkan.

Tapi ia tolak semua karena waktu itu ia benar-benar sedang difase mencintai seorang Ardella Callisha. Bahkan sampai sekarang pun kasih sama.

Bucin. Satu julukan dari teman temannya untuk ia, karena ya memang sebucin dan seposesif itu ia.

Ada aja yang ia larang untuk gadis imut itu seperti jangan tidur lewat jam 10, saat akan keluar rumah harus telfon mengabari dia atau keluar sama dia saja, tidak boleh berdekatan dengan lawan jenis maut sesama jenis. Bahkan dengan keluarga Callisha pun Valenia masih sempat-sempatnya cemburu.

Padahal itu keluarga kandung Callisha, hais ada ada saja.

Walaupun demikian Callisha hanya menurut, apa lah daya..kalau ia membantah yang ada ia akan dikurung oleh tunangannya itu di kamar sendirian dengan kebosanan.

Oh tuhan kenapa engkau mengasih cobaan ini, ia ingin pulang dan bermanja-manja dengan Tunangannya. Hiks..hiks..

Tapi apa tubuhnya masih hidup, atau cuma koma, atau bahkan yang lebih buruk ia sudah mati dan dimakamkan? Pemikiran buruk terus menghantuinya.

Karena lelah dengan pikiran-pikiran negatif yang masih bersemayam dibenaknya.

Vira memilih tidur untuk mengistirahatkan badannya dan menyambut hari esok yang akan masuk sekolah.

TBC.

15 September 2021

 Savira Valenia [END] Sudah DirevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang