50. Kenapa?

1.6K 152 9
                                    

Sudah direvisi.

Jangan lupa Vote dan komen guys.
Happy reading.

***

Dorr.

Arghh.

Vira mengernyit. Ia tidak merasakan timah panas itu menembus tubuhnya. Malah ia mendengar teriakan orang yang ia kenal.

Membuka matanya. Ia melepaskan ikatan yang mengikat tangan dan kaki Callista. "Kamu nggak papa?" Tanya Vira khawatir. Ia memutar tubuh Callista.

"Aku nggak papa." Jawab Callista lemah. Matanya menatap kebelakang tubuh Vira. "Tapi dia yang kenapa-napa."

Vira mengerutkan keningnya. Ia berbalik badan dan tubuhnya seketika membeku. Dihadapan terdapat Willy dengan raut wajah kesakitan, tidak lupa tangannya memegang pundak kirinya yang terus mengeluarkan darah.

"Willy!" Vira menangkap tubuh Willy yang akan limbung. Ia menepuk-nepuk pipi Willy.

"Willy, Willy. Jangan tutup mata lo, oke. " Vira menepuk pipi Willy seraya berucap seperti itu karena Willy yang memang perlahan menutup mata.

"A-aku bersyukur, k-kamu tidak a-apa-apa." Lirih Willy terbata-bata, sampai ia menutup mata hilang kesadaran.

"Willy!" Teriak Callista. Ia berjalan tertatih mengguncang-guncangkan tubuh Willy.

Wiuu~ Wiuu~

Suara mobil polisi yang tiba membuat Bara, Nita dan Jessy ketakutan. Bara yang akan kabur harus terjatuh karena sebuah benda tajam menancap dikakinya.

Vira menatap datar Bara. Dia orang yang melempar pisau kecil yang ia bawa tadi pada Bara.

"Jangan berharap kau bisa kabur setelah apa yang kau lakukan." Ucap Vira dengan dingin. Bara memegang kakinya yang berdarah.

Ia mencabut pisau itu membuatnya berteriak kesakitan. "Arghh."

"Callista kamu pergi kebawah." Perintah Vira kepada Callista.

"Tapi kamu?" Tanya Callista khawatir.

"Kamu tenang aja. Sekarang kamu kebawah oke?" Callista mengangguk. Ia pergi kebawah dengan langkah tertatih tatih.

Vira menatap datar Willy. Ia mendong Willy ala bridal style. Matanya menatap dingin pada Bara yang masih duduk dengan memegangi kakinya.

Suara langkah kaki yang menaiki tangga dengan terburu-buru membuat Vira menoleh. Didepan pintu yang rusak. Terdapat beberapa polisi dengan pistol yang mereka pegang.

"Pak, tangkap orang itu. Ia yang menembak suami saya juga menyekap pacar saya." Jelas Vira, ia menuruni tangga untuk cepat-cepat membawa Willy kerumah sakit, meninggalkan polisi yang sedikit kebingungan.

'Menembak suami, tapi juga menyekap pacarnya?' pikir para polisi.

Para polisi yang tersadar dengan cepat menangkap Bara. Mereka membawa Bara kekantor polisi. Sedangkan Jessy dan Nita sudah kabur terlihat dahulu setelah mendengar suara sirene mobil polisi.

 Savira Valenia [END] Sudah DirevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang