22. Willy malu

4.6K 393 62
                                    

Sudah direvisi.

Tolong dibudayakan meng-vote serta komen agar aku semakin semangat mengetik.

Happy reading ❤️

'berperilaku bodoh di depanmu itu memang sedikit aneh dan memalukan, tapi ada baiknya juga, karena aku bisa lebih akrab lagi denganmu, walau masih terkesan dingin'
-Willy Afrizaldi

***

Willy membelalakkan matanya. Di sana, Vira sedang bersandar di pintu menatapnya datar dengan melipatkan tangannya di atas perut.

"Nga-ngapain?" Tanya gugup, astaga, kenapa dia jadi gugup?

Willy tanpa sadar mengeratkan handuk yang melilit tubuh bagian bawahnya.

Vira yang melihat itu mengangkat alisnya, apa laki-laki di depannya ini sedang memikirkan sesuatu hal yang mesum?

Vira memutar bola matanya. Laki-laki itu aneh, dia juga tidak akan tertarik dengan tubuh Willy, bahkan kalau cowok itu bertelanjang bulat di depannya pun, dia tidak akan pernah tertarik atau bernafsu sedikit pun itu.

Huftt... Vira menghembuskan nafasnya. Matanya kembali menatap Willy yang melihatnya dengan tampang bodohnya, membuat Vira ingin tertawa.

"Woi! Ngelamun aja, ceper kebawah, Makan!" Suruh Vira sebelum pergi dari kamar Willy.

Willy yang tersadar pun meringis malu. Aduh mau ditaruh di mana mukanya.

Dengan muka merah padam, Willy cepat-cepat memakai bajunya dan turun kebawah.

Menuruni tangga, di meja makan, dia melihat Vira yang sudah makan terlebih dahulu tanpa menunggunya.

Willy menarik meja dan duduk dengan kaku. Dia masih malu atas sikapnya tadi.

Willy makan dengan canggung. Apalagi dia merasakan tatapan dari arah depan membuatnya semakin gugup.

Vira menarik sudut bibirnya, matanya menatap geli cowok di depannya yang terlihat gugup dan malu?

Kenapa harus malu ini orang?. Batin Vira geleng-geleng kepala.

Setelah makanannya habis, Willy meminum airnya. Matanya melirik Vira berulang-ulang membuat Vira kesal.

"Lo kenapa sih?" Ucap Vira dengan tangan kanannya memegang sendok menunjuk-nunjuk Willy dengan itu.

Willy menggeleng, "ah, ga kok, hehehe." Cengengesan Willy salah tingkah.

"Tadi lo lihat?" Willy bertanya dengan nada pelan, ia menundukkan kepalanya meremas tangannya yang terpaut.

Vira yang mengerti, menatap Willy yang menunduk dengan dalam. Kalau dia melihat, memang kenapa?

"Why?"

"Enggak kenapa-kenapa, cuma aku malu," cicit Willy pelan. Vira membelalakkan matanya tidak mengerti.

"Hah?" Beo Vira dengan mala melotot seperti ingin keluar. Dia tidak salah dengar kan? Seorang Willy Afrizaldi sang ketua Geng Fornax malu-malu kucing hanya karena Vira yang tidak sengaja melihat perut ABS cowok itu?!!

Vira jadi tidak yakin kalau di depannya ini adalah ketua geng yang katanya kejam dan sangar!

Atau telinganya yang salah mendengar tadi?

Vira mengorek-ngorek telinganya dengan dengan jari kelingking, memastikan apakah ada kotoran di telinganya.

Willy cemberut, kenapa gadis ini malah membersihkan telinganya dengan tangan?

 Savira Valenia [END] Sudah DirevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang