Berapa jam mereka menunggu, hampir empat jam akhirnya pintu itu terbuka, seorang dokter dan beberapa suster keluar dari ruangannya.
"Dokter, bagaimana keadaan putra ku?"
Dokter itu menghela nafasnya, ia menatap Damian dengan tatapan lesu namun sedikit tersenyum, "sempat terjadi pendarahan dengannya, tapi kami sudah menanganinya. Anda tidak perlu khawatir, keadaannya sudah lebih baik. Namun--"
"Namun, apa?!"
Jantung Damian terpacu, tubuh nya mendadak panas dan dingin.
"Kaki kiri putra anda patah, dan lengannya terkilir, mungkin perlu waktu lumayan lama untuk proses penyembuhannya. Selebihnya dia biak baik saja."
Damian menutup matanya, akhirnya ia bisa bernapas lega, nafasnya yang semula tercekat kini ia bisa melepaskannya dengan lega.
"Sukurlah, sukurlah Tuhan."
"Apa aku boleh menemuinya?"
"Kami akan memindahkannya keruangan perawatan, setelah itu anda bisa melihatnya."
Damian mengangguk, ia duduk di kursi sambil merangkup wajah nya. Nathan membawa air mineral untuk Damian, ia yakin pria itu pasti merasa haus, sedari tadi ia mungkin tidak sempat meneguk salivanya sendiri karena terlalu khawatir.
"Ini tuan, minumlah."
"Terimakasih, Nathan kau boleh pulang, aku akan menjaga Noah disini. Dan tolong selidiki kasus ini!"
Nathan mengangguk, "aku sudah menelpon polisi untuk menyelidiki kasus ini, dan juga mengirim beberapa anak buah untuk membantu penyelidikan," jelas Nathan.
"Apa kau tau bagaimana motif kecelakaan ini?"
"Tabrak lari."
Dua kata itu cukup membuat kemarahan Damian kembali tersulut, ia mencengkram botol mineral itu hingga membuat botol itu rusak.
"Kenapa ini bisa terjadi?"
"Dari rekaman CCTV, tuan muda tampak akan menyebrang jalan, dan tiba tiba sebuah mobil datang dari arah berlawanan dan menerobos lampu merah. Lalu mobil itu menyerempet tubuh tuan muda, setelah tuan muda terpental mobil itu lari begitu saja tanpa menghiraukan tuan muda."
BRAK
Nathan tersentak, tiba tiba Damian melemparkan botol yang tadi ia remas sampai tidak berbentuk.
"Bajingan itu!"
"Tuan, kendalikan diri anda.."
"Pergilah, dan selidiki kasus ini, aku mau orang itu hidup hidup!"
"Baik tuan."
Nathan pergi meninggalkan Damian disana, ia pergi untuk menyelidiki kasus tuan muda kesayangan tuan Morgan itu.
Sementara itu hati Damian benar benar kacau, ini sudah subuh, Damian tidak merasa mengantuk, ia merasa benar benar frustasi.
Hal lain yang menghancurkan pikirannya adalah mengenai istri nya itu, dimana dia sekarang, apakah tengah mendesah di ranjang bersama pria lain? Berpesta? Minum? Tanpa tau bahwa anak nya hampir mati karena tertabrak.
Ia benar benar ingin mencekik leher wanita itu, menjambak rambutnya, dan mematahkan kedua kaki nya.
"Jalang itu benar benar!!"
Ia benar benar kecewa, ia tau baik Damian maupun Cate keduanya sama sama bersalah dan rendah sama sama menjalani sesuatu yang keliru.
Damian mengalami seks menyimpang, dan lebih parah nya lagi ia mencintai anak dari istrinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH DADDY
Random🔞PERINGATAN!!🔞 Ini cerita dewasa bernuansa LGBT, tidak masuk akal, banyak typo dan untuk pembaca yang terbiasa membaca cerita yang beralur berat dengan penulisan yang rapi, alur yang teratur dan masuk akal, mungkin akan kurang nyaman dengan cerita...