Sudah berjam jam lamanya mereka menunggu akhirnya seorang dokter keluar dengan wajah sayu dan tampak kelelahan, dokter tua itu membuka masker lalu menghela nafas.
Damian dengan cepat menghampiri dokter itu, begitu juga Cate dan yang lainnya. Mereka tampak kacau dengan perasaan yang tidak dapat di utarakan, persalinan bukan hal yang bisa di remehkan terlebih persalinan ini berbeda dengan persalinan pada umum nya.
"Dokter bagaimana keadaannya?"
"Dokter, apakah putra ku baik baik saja?"
Cate dan Damian bertanya hampir bersamaan, mereka sama sama khawatir pada Noah dan juga anak yang di lahirkannya.
Dokter itu mengangguk dan tersenyum tipis, "setelah mengalami banyak hal, bayi nya berhasil dilahirkan dengan selamat, dan pasien juga sudah baik baik saja."
"....." Damian masih membeku mendengar perkataan dokter itu, berbeda dengan Cate yang bersorak gembira di sampingnya.
"Anak ku.." gumam pria itu dengan wajah rumit seolah belum percaya dengan apa yang dokter katakan, Damian masih gemetar dan wajah nya masih pucat.
"Dokter, apa anak ku benar benar dilahirkan?"
"Iya, selamat ya anda telah menjadi ayah." Damian tersenyum dengan air mata yang mengalir dari pelupuknya, ia menatap Cate dengan tatapan haru dan penuh kebahagiaan.
"Anak ku telah lahir, Cate.. anak ku." Pria itu menunjuk dirinya sendiri.
"Iya Damian, anak mu telah lahir.." Cate melihatnya, ia melihat betapa Damian sangat bahagia dengan kelahiran anak pertama nya. Senyum haru dan rasa tidak percaya masih terlihat jelas di mata pria itu.
Ekspresi wajah Damian mengikatkan Cate kepada suami nya di masalalu, bertahun tahun yang lalu ia pernah melihat sosok yang ia cintai itu tersenyum haru menyambut kelahiran Noah, senyuman yang sama yang Damian berikan saat ini.
"Damian.." Cate memanggil pria itu, "pergi dan temui lah Noah."
Setelah dokter itu pergi, suasana menjadi lebih santai dan penuh kebahagiaan.
Nathan dan Ben juga tampak berpelukan meksipun mereka tidak mengenal satu sama lain, tapi berita bahagia membuat semua orang melupakan siapa status mereka, terlebih suasana canggung antara Cate dan Damian seketika menghilang mendengarkan berita bahagia ini.
Cate selama ini berada jauh dari mereka berdua, ia lebih memilih tinggal di sebuah desa dan menghabiskan hidup nya dengan menjadi petani sayur sayuran, wanita itu memilih untuk pergi dari hiruk pikuk kota yang menurutnya sangat memuakkan jadi tinggal di desa adalah pilihan terbaik yang ia miliki.
Tapi, setelah mendengar berita bahwa Noah akan melahirkan ia langsung kembali ke kota dimana ia pernah merasakan suka dan duka ini, meskipun rasa sakit dihatinya sempat terbesit ketika melihat Damian, ia tetap menghadapinya.
Kini, semua itu sudah tidak ada karena mereka hanya fokus pada kebahagiaan yang sudah di berikan, setelah sekian lama baik Cate maupun Damian akhirnya tau bagaimana rasanya bahagia, mereka seolah lupa dengan apa yang sebelumnya terjadi.
"Damian, pergi dan lihatlah mereka." Damian menggeleng, ia menepuk bahu Cate yang lemah.
"Tidak, kau harus melihat nya terlebih dahulu, dia sangat membutuhkan mu. Kau pasti sangat rindu kepada nya, kan?"
"....." Cate tertegun, ia menyeka air mata nya dan mengangguk.
"Terimakasih, aku tidak akan lama."
Disisi lain.
Noah berada didalam dengan beberapa perawatan lainnya, ia masih menggunakan beberapa selang selang yang menempel di tubuhnya karena persalinan yang cukup membuat tubuhnya menjadi lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH DADDY
Random🔞PERINGATAN!!🔞 Ini cerita dewasa bernuansa LGBT, tidak masuk akal, banyak typo dan untuk pembaca yang terbiasa membaca cerita yang beralur berat dengan penulisan yang rapi, alur yang teratur dan masuk akal, mungkin akan kurang nyaman dengan cerita...