Damian terbangun di sore harinya, ia menggeliat dan tangannya terasa sangat keram.
Pria itu menatap sosok manis yang tertidur pulas dan menjadikan lengannya sebagai bantalan, kaki nya memeluk tubuh Damian seolah menjadikan nya bantal guling.
"Ssshh.." Damian mendesis, tangannya seperti tertusuk tusuk jarum tapi ia tidak tega membangunkan Noah.
"Lihatlah, kau sangat manis saat tidur, tapi ketika kau bangun kau seperti seekor rubah liar," gumam Damian sambil mengusap kepala Noah, anak itu terlihat sangat lelah dan pucat.
Damian mengusap pipi Noah yang masih terluka dan sedikit bengkak lalu menghujam nya dengan kecupan kecupan.
Noah melenguh, ia merasa tidak nyaman dan membalik tubuhnya lalu kembali tertidur, Damian terkekeh geli, ia sangat ingin memeluk nya dengan erat, tapi itu tidak mungkin mengingat kondisi lelaki cantik itu yang masih sakit.
Ia masih harus menjalani pemeriksaan setiap Minggu nya, dan rutin meminum obat, Noah sering merengek karena bibir nya terasa pahit akibat obat obatan itu.
Terlebih ia belum bisa memakan sembarang makanan, jadi Damian melarang nya untuk memakan makanan yang Noah inginkan, dan alhasil di mungil itu akan menangis dan terus meneror nya dengan hujatan manis.
"Kenapa kau sangat sulit untuk mematuhi ku hm? Apa bibir ini terasa sangat pahit?"
Damian menghela nafas nya, ia menggapai ponsel nya yang sedari tadi bergetar namun ia abaikan.
"Ada apa?"
"Tu..tuan, seseorang ingin menemui mu, dia mengatakan akan menghancurkan reputasi keluarga anda jika anda tidak menemuinya sekarang juga."
Damian mengkerutkan keningnya, ia sempat terkekeh lalu menjawab, "motif apa yang ia lakukan hingga berani mengancam ku?"
Nathan terdiam, lalu kemudian menjawab, "foto.. istri anda ketika berada di klub malam dan saat bercinta dengan pria lain."
Damian membeku, jantungnya berdegup kencang, ia meremas ponsel itu dengan sangat kuat.
"Aku akan menemuinya."
Baru beberapa detik ia mematikan sambungannya, tiba tiba sebuah notifikasi dari nomor yang tidak di ketahui masuk kedalam ponselnya.
Temui aku di gedung kosong *** sore ini!
Begitulah isi pesan yang terkirim tanpa menunggu lama lagi ia langsung bergegas mandi dan berangkat menuju alamat yang di berikan.
...
Selang beberapa lama setelah Damian pergi kemudian Noah terbangun, ia tidak melihat siapapun di sampingnya, hanya ada sebuah dompet dan ponsel, ia sudah tau siapa pemilik benda itu.
"Meninggalkan orang lain saat bercinta. Kau sangat tidak sopan tuan Morgan!" Kesalnya, ia benar benar membenci kebiasaan Damian yang meninggal nya saat selesai bercinta.
Setidak nya Damian bisa menunggu hingga ia bangun.
"Aku benar benar seperti jalang," lanjutnya.
Lalu seorang pelayan tiba tiba masuk kekamar Noah, pelayan paruh baya itu melihat kearah Noah yang berbaring di ranjang yang berantakan, tanpa mengenakan pakaian dan kondisi kamar yang sangat tidak karuan.
Bahkan aroma bekas percintaan masih tercium jelas dari kamar itu, tapi pelayan itu sudah terbiasa dengan kondisi seperti ini, jadi ia tetap tenang dan bersikap seolah tidak terjadi apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH DADDY
Random🔞PERINGATAN!!🔞 Ini cerita dewasa bernuansa LGBT, tidak masuk akal, banyak typo dan untuk pembaca yang terbiasa membaca cerita yang beralur berat dengan penulisan yang rapi, alur yang teratur dan masuk akal, mungkin akan kurang nyaman dengan cerita...