Hari demi hari telah berlalu, Noah memutuskan untuk bangkit dari masa terpuruknya, meskipun sebenarnya sudah sejak lama dia ingin melupakannya semua ini namun sangat sulit untuknya menghapus ingatan itu.
Kini ia akan berusaha untuk melawan rasa sakitnya ini, entah apa penyebab yang membuat tubuhnya menjadi lemah, Noah tidak mengetahuinya. Ia keluar dari kamarnya dan melihat ibu nya yang tengah memasak di dapur.
"Pagi, mom."
"Pagi Noah, kau bangun sangat pagi hari ini, ada apa?"
Itu benar, semenjak ia sakit ini adalah pertama kalinya ia bangun pagi, itu karena Noah ingin mencari pekerjaan, Noah tidak bisa berdiam diri dan memberikan semua beban kepada ibunya.
Noah mencium aroma masakan Cate dan membuatnya tiba tiba merasa mual, Noah menahannya untuk tidak muntah dan melihat makanan yang di sajikan itu.
Makanan sederhana, tidak sesuai dengan apa yang dia inginkan. Selama ini Noah hanya ingin memakan makanan China itu, ia melihat pangsit yang tampaknya sangat lezat.
'aku harap aku bisa memakannya, aku akan bekerja untuk membeli makanan itu' batinnya.
"Mommy.."
"Ya?"
Noah terdiam sesaat, ia memandang kearah wanita itu sambil memainkan sendoknya.
"Aku ingin bekerja, bolehkah?"
"Bekerja?" Cate yang tadinya tengah menyiapkan makanan kedalam mulutnya pun terhenti dan menatap anaknya itu, "kondisi mu terlihat sangat lemah, lebih baik kau tetap di rumah saja."
Noah menghela nafasnya dan menyuapkan makanan kedalam mulut nya, "mommy, jika aku diam di rumah, aku akan merasa semakin sakit. Aku ingin keluar dan mencari kegiatan mungkin aku akan merasa lebih baik."
Setelah memikirkannya beberapa saat akhirnya Cate mengangkat suaranya, "Baiklah, apa yang kau katakan itu ada benar nya juga. Aku tidak melarangmu asalkan kau tetap memperhatikan kesehatan mu, Noah."
Noah mengangguk antusias, "terimakasih mom, aku akan menjaga diriku."
.....
Noah berjalan di pinggir jalan, hari ini matahari sangat terik dan ia tidak bisa menyewa kendaraan dan terpaksa berjalan kaki untuk mencari pekerjaan.
"Jika tidak ingin memberi ku pekerjaan, setidaknya jangan membuat cuaca sepanas ini, aku masih sakit dan aku belum makan. Aku lapar, aku ingin makan tapi aku tidak punya uang."
Noah berkata kesal sambil menatap ke langit dengan wajah muram, remaja itu berjalan dan menendang kaleng yang ada disana, keringat sedikit membasahi leher dan pelipisnya.
"Oh, apa yang harus aku lakukan?" Ia menatap ke kedai yang ada di depannya, terlihat ada banyak makanan yang terjejer rapi dan menggoda seleranya, Noah benar benar lapar dan ingin membeli makanan disana.
Ia terdiam di pinggir jalan dan berjalan lesu, "aku ingin itu..." Ia menekuk bibirnya dan tidak memiliki pilihan lain selain meninggalkan toko itu karena ia tidak memiliki uang sepeser pun.
Panas sangat menyengat kulit kepalanya, kaki nya terasa sangat pegal berjalan kesana kemari dan selalu di tolak saat akan melamar pekerjaan.
Kepalanya terasa panas karena tidak menggunakan topi, ia merasa sedikit pusing dan mual nya kembali menyerang.
Rasa mual itu semakin menyiksa, ia tidak dapat menahannya dan muntah di pinggir jalan.
"Uekk.. ukhuk ukhuk.. ueekkk.. hah..." Noah meneteskan air mata karena berusaha mengeluarkan isi perutnya, namun yang di keluarkan hanyalah cairan bening saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH DADDY
Random🔞PERINGATAN!!🔞 Ini cerita dewasa bernuansa LGBT, tidak masuk akal, banyak typo dan untuk pembaca yang terbiasa membaca cerita yang beralur berat dengan penulisan yang rapi, alur yang teratur dan masuk akal, mungkin akan kurang nyaman dengan cerita...