Malam hari, Noah masih mengurung dirinya di dalam kamar, bahkan para nelayan sudah berkumpul di depan pintu kamarnya untuk membujuk Noah agar mau makan.
Dengan segala upaya di lakukan, membujuknya dan menawarkan berbagai hal tapi Noah tak kunjung membuka pintu untuk mereka.
Para pelayan mulai sangat khawatir, bahkan salah seorang bodyguard ikut membujuk Noah, tapi tidak membuahkan hasil.
Bodyguard berwajah datar itu hanya bisa tersenyum getir, ia hanya bisa membunuh orang bukan membujuk orang.
"Tuan muda, jika anda mau membuka pintu, saya akan membantu anda untuk membujuk tuan besar agar mau memberikan anda makanan yang anda mau," kata seorang pelayan sambil mengetuk pintu kamar itu.
Tidak ada jawaban apapun, para pelayan menghela nafas panjang, mereka khawtair dengan keadaan Noah, "apakah tidak seharusnya kita menghubungi tuan besar?"
"Aku sudah mencoba untuk menelfon nya, tapi tuan tidak mengangkat nya," katanya dengan wajah putus asa.
Di kamar itu, Noah tengah menangis, menenggelamkan wajahnya di bantal, ia mencoba untuk menghubungi ibu nya berkali kali namun wanita itu tidak kunjung menjawab nya.
"Bukan hiks.. itu pasti bukan mommy.. aku mau mommy huaa.. mommy..."
"Mommy.. itu bukan kau kan? Itu pasti bukan mommy.. bawa aku kepada mommy hhaaa...."
Hati nya sangat hancur, tidak Noah tau persis bagaimana ibu nya, tidur dengan lelaki yang berbeda di setiap malam memang sudah menjadi kebiasaannya, Noah tidak terkejut karena itu.
Yang membuatnya tidak percaya adalah, ibu nya melakukan itu setelah ia menikah.
Bagaimana jika Damian tau? Apa yang akan dia lakukan jika tau isterinya bermain di belakang nya?
"Hiks.. bagaimana ini?"
Kepalanya mulai terasa pusing, wajahnya yang terluka juga terasa perih karena terkena air mata.
Noah mengusap wajahnya, ia ingin menemui ibu nya, ia ingin Damian mengijinkan nya untuk pergi menemui ibu nya, tapi bagaimana?
Tapi hatinya tetap terasa sakit, ia tidak percaya dengan keadaan.
"Persetan. Mommy tidak mungkin begitu.. itu pasti bukan mommy."
"Hiks.. hiks.. mommy..."
"Apa yang kau lakukan huuaa.."
Para pelayan mulai khawatir, "aku takut terjadi sesuatu kepada tuan muda, bagaimana jika kita membuka pintu ini secara paksa?"
"Entahlah, tapi kita tidak punya pilihan lain, aku takut terjadi sesuatu kepadanya."
Seorang pelayan kembali memanggil bodyguard untuk mendobrak pintu itu.
"Tuan muda, jika anda tidak membuka pintu ini, maka saya akan mendobrak nya."
Tidak ada jawaban apapun.
Pria bertubuh kekar itu mengambil ancang ancang, lalu dengan sekali dorongan pintu itu langsung rusak dan hampir terlepas.
Para pelayan membeku melihat keadaan tuan muda mereka, ia terlihat sangat kacau, wajahnya sembab dan masih terisak sekaligus terkejut karena pintu yang di dobrak.
"Hiks.. apa yang kalian lakukan huh?!"
"Beraninya kalian merusak pintu nya, dan masuk ke kamar Damian tanpa ijin!!" Katanya dengan suara parau.
"Tu..tuan muda, apa yang terjadi? Kenapa? Kenapa anda menangis?"
Pelayan paruh baya itu mendekat kearah Noah, ia melihat ponsel Damian yang sudah hancur dan sedikit bergidik ngeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH DADDY
Random🔞PERINGATAN!!🔞 Ini cerita dewasa bernuansa LGBT, tidak masuk akal, banyak typo dan untuk pembaca yang terbiasa membaca cerita yang beralur berat dengan penulisan yang rapi, alur yang teratur dan masuk akal, mungkin akan kurang nyaman dengan cerita...