›Adegan dewasa________________________
"Apa aku masuk sangat dalam, Noah?"
Jantung Noah seolah berhenti ketika melihat Damian ada di sana, bagaimana dia bisa masuk, dan apa yang ia lakukan di sini? Pertanyaan itu terus berputar di otak nya.
Lupakan tentang bagaimana dan mengapa Damian ada di sini, Noah seolah melebur menjadi asap ketika ia sadar bahwa mungkin Damian mendengar desahannya tadi. Jika ia di sini dari tadi, tentu saja Damian akan mendengar bagaimana ia mengerang dan mendesahkan nama Damian berulang kali.
Wajah Noah bersemu merah, kedua tangan nya mengepal kuat seolah menahan rasa marah dan malu yang menjalar hingga seluruh tubuh nya, Noah tak sanggup menatap kedua mata Damian, ia hanya menunduk dan meremas pergelangan tangannya sendiri.
Damian mendengar itu.
Damian mendengar ia mendesah, otak Noah dapat merespon pertanyaan yang di berikan Damian sebelumnya. Tapi, itu tidak terdengar seperti pertanyaan, melainkan sebuah ejekan setelah Damian tau bahwa Noah menginginkan tubuh nya.
Noah menutup kedua kelopak mata nya, bahkan bibir bawah nya telah di gigit hingga nyaris berdarah, ia benar benar malu, rasanya ia ingin berlari keluar dan menabrakkan tubuh nya di jalan raya.
"Da.. Damian.."
Noah melihat pria itu berjalan mendekati nya, langkah Damian sangat pelan dan tenang namun terasa sangat mengintimidasi.
"Damian, apa yang kau lakukan di sini? Pergi lah, aku sedang tidak ingin bertemu dengan siapapun!" Noah memalingkan wajah, ia berjalan kearah lemari dengan wajah kesal dan malu yang memenuhi hati nya.
Damian terkekeh, suaranya serak dan berat, langkah Damian terhenti tepat di belakang Noah, bahkan Noah bisa mencium aroma tubuh Damian, sangat segar dan maskulin.
Damian tidak mengatakan apapun, ruangan itu sangat sunyi dan terasa tidak nyaman, Noah berpura pura menyibukkan diri sambil mencari pakaian di lemari nya, suasana ini benar benar terasa canggung.
"Pergi lah Damian! Aku ingin sendiri.."
Damian memperhatikan Noah dari belakang, kedua tangan Damian terangkat dan membelai pinggang kecil Noah.
"Damian..."
Damian menunduk dan berbisik di telinga Noah, "Noah.. aku ingin.."
"......."
Noah merasakan telapak tangan Damian yang sedikit kasar membelai pinggang nya, perlahan tangan itu terus naik hingga ke bahu Noah. Damian meremas bahu kurus itu dengan pelan, Noah sedikit gemetar, entah mengapa ia merasa seolah tidak nyaman ketika merasakan kontak langsung dengan Damian.
Tidak. Bukan tidak nyaman, Noah hanya merasa gelisah, ia merasakan nafas Damian menerpa kulit leher nya, Damian menggesekan hidung nya yang mancung di leher Noah beberapa kali.
Noah merasa geli, ia menjauhkan leher nya dari Damian, "Damian! Apa yang kau lakukan, masuk ke kamar orang lain tanpa permisi, dan sekarang-"
"Mendesahkan nama orang lain itu juga tidak sopan, Noah. Kita sama... Jadi jangan begitu jual mahal, aku sudah mendapatkan hati mu sejak dulu, aku tau.. kau mencintaiku bukan?" Damian menyeringai, ia tidak beranjak pergi melainkan semakin mendesak tubuh Noah dan menghimpit lelaki manis itu dengan tubuh nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH DADDY
Random🔞PERINGATAN!!🔞 Ini cerita dewasa bernuansa LGBT, tidak masuk akal, banyak typo dan untuk pembaca yang terbiasa membaca cerita yang beralur berat dengan penulisan yang rapi, alur yang teratur dan masuk akal, mungkin akan kurang nyaman dengan cerita...