Semakin hari keadaan Noah semakin memburuk, tubuhnya semakin kurus dan wajahnya sangat pucat. Melihat itu Cate semakin khawatir kepadanya, wanita itu mendekati Noah dan mengelus rambutnya.
Noah tidak mampu melakukan apapun selain berbaring di ranjang dan muntah, ia menolak untuk memakan apapun yang berbau tajam, ia bahkan muntah meski hanya meminum air putih saja.
"Noah, ikutlah bersamaku, aku akan mengajak mu kerumah sakit dan memeriksa keadaan mu apakah kau baik baik saja atau tidak."
Noah menggeleng lemah, "tidak, aku baik baik saja," jawabnya dengan lemas, Cate jelas tau bahwa anak itu tengah berbohong, wajahnya sangat pucat, tubuhnya semakin kurus dan lemas. Cate menggeleng lemah menatap keadaan putranya yang semakin buruk, wanita itu tau mungkin Noah khawatir dengan keadaan Cate yang tidak memiliki uang sepeser pun.
Wanita itu baru bekerja disebuah restoran dan belum menerima gaji, mungkin itu lah yang Noah khawatirkan.
"Kau sedang tidak baik baik saja Noah, keadaan mu semakin memburuk setiap harinya, kau tidak perlu khawatir ibu mu ini sanggup membiayai mu, aku akan mencari cara agar kau bisa mendapatkan perawatan," mendengar itu Noah malah menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Mommy, aku tidak apa apa, beberapa hari lagi aku akan sembuh, aku hanya perlu istirahat dan energi ku pasti akan pulih."
"Bagaimana energi mu akan pulih jika kau hanya berbaring, dan memuntahkan semua yang aku berikan? Setidaknya kau harus mau makan agar kau bisa minum obat."
Noah menghela nafas, ia terdiam sesaat, sejak semalam ia tidak bisa tidur sama sekali, ia malah memikirkan kuliner China yang tiba tiba menarik perhatiannya.
Ia benar benar menginginkan makanan itu, Noah tidak pernah memakan makanan itu, ia hanya melihatnya sekilas di media sosial miliknya, tapi malam itu ia kembali teringat dan merasa makanan itu sangat enak dan ia harus memakannya.
Tapi, seperti yang ia tau keadaan nya sangat tidak memungkinkan untuk membeli makanan seperti itu, Noah hanya bisa menahan perasaannya karena tidak ingin merepotkan ibunya.
'huh, aku benar benar menginginkan makanan itu. Tapi, aku tidak memiliki uang untuk membelinya.'
Noah termenung, Cate menyadari bahwa putra nya itu terdiam selama beberapa lama, ia khawatir Noah masih memikirkan kejadian di masa lalu nya bersama Damian.
Wanita itu mengelus kepala Noah, "apa kau memikirkan nya Noah?" Cate menghela nafas, "aku tau, semuanya sangat berat untuk dilupakan, tapi kita tidak bisa hanya terlarut dengan semua ini. Noah, masa depan mu masih panjang kau masih muda, jika kau menghabiskan waktu mu untuk menyesalinya maka hidupmu akan sia sia."
Noah mendengar perkataan Cate, ia terdiam dan membiarkan wanita itu melanjutkan perkataannya, "kau tau, hari itu seorang pria datang kepadaku dan ternyata dia adalah pelanggan ku yang juga saingan Damian dalam dunia bisinis, ternyata pria itu masih mengingatku ketika aku menjadi wanita malam. Dia mengancam akan memberitahu publik bahwa istri dari Damian Morgan hanyalah seorang jalang," Noah terdiam, ia menatap Cate yang meneteskan air matanya.
"Kau tau Noah, perasaan ku sangat tertekan saat itu, jika di beri pilihan rasanya aku lebih baik mati. Namun, aku sadar mati bukanlah jalan keluarnya, jadi aku akan melayani pria itu asalkan ia tidak memberitahu kepada semua orang tentang siapa diriku sebenarnya."
Cate tiba tiba menangis, tubuhnya bergetar, Noah yang melihat itu sontak memeluk tubuh ibunya, "mommy hiks... Aku tau, kau bukan orang seperti itu, aku tau mommy adalah wanita yang baik, hiks.. mereka telah salah, hanya aku yang mengenal mu mom, hanya aku yang tau siapa dirimu, mereka bukan siapa siapa dan menilai mu dengan sangat buruk," Noah memeluknya dengan erat dan ikut menangis..
"Hiks.. Noah, ibu mu ini telah kotor, aku sudah tidak memiliki wajah lagi, hanya kaulah alasan aku untuk tetap hidup, jadi aku mohon Noah.. jangan seperti ini, melihatmu sakit membuat hati ini terasa lebih tersiksa, jangan buat mommy semakin merasa gagal telah menjaga mu. Jangan lakukan itu nak..."
"Tidak mom.. kau tidak gagal.. "Noah merangkup wajah Cate dan mencium keningnya, "mommy tidak pernah gagal, mommy.. kau adalah anugrah dari Tuhan, jangan mengatakan seolah kau adalah manusia yang sangat rendah dan gagal. Mommy tidak pernah gagal, di mata ku kau adalah wanita yang terhormat."
"Mommy ku adalah wanita yang terhormat, siapapun yang mengatakan bahwa kau adalah wanita yang rendah, aku akan datang dan menamparnya!"
Cate tersenyum di dalam tangisnya, dibalik rasa sakit yang ia rasakan, Noah selalu berhasil menjadi kekuatannya. Noah selalu berhasil mengobati luka di hatinya.
Cate mengusap air matanya, ia tersenyum, "mulai hari ini, mari lupakan semuanya kita juga manusia Noah, kita berhak untuk bahagia. Mari memulai semuanya dari awal lagi, mommy akan memperbaiki semuanya.."
Noah mengangguk, "mommy.. kita akan memperbaiki semuanya..."
"Tentu saja... Terimakasih Noah, kau adalah kekuatanku."
Cate mengecup dan merebahkan tubuh Noah di ranjang, ia mengambil bubur dan menyuapkannya kepada Noah, melihat itu Noah terpaksa membuka mulutnya dan menerima setiap suapan dari Cate meskipun ia menahan rasa mual nya mati-matian, "mom, cukup. Aku sudah kebayang," Cate menghentikan suapan nya dan memberikan Noah air.
"Minum obat mu setelah ini, mommy akan turun dan bekerja."
"Baiklah mom," setelah itulah Cate pergi untuk bekerja, selama ini, ini adalah kali pertamanya Noah merasa baik baik saja saat Cate mengatakan akan pergi bekerja, dimasa lalu, Noah akan merasa sedih dan terluka saat ibu nya pergi 'bekerja'
Ia menatap kepergian Cate dam mengalihkan pandangannya, "jika aku meminum obat ini, aku mungkin akan memuntahkan semua isi perutku lagi."
Noah berbaring, ia berusaha mengalihkan pikirannya dari makanan China, tapi ia malah terpikirkan soal Damian.
Noah menggelengkan kepalanya, "sial. Mengapa aku malah memikirkan pria itu? Tidak Noah, jangan memikirkan apapun tentangnya lagi, Damian hanyalah mimpi, Damian hanya mimpi buruk. Damian itu tidak nyata, kau tidak boleh mengingat nya lagi.."
Lelaki itu terus mengulangi kalimatnya, berusaha melupakan Damian namun nihil, wajahnya benar benar terbayang-bayang. Ia tidak bisa melupakan pria itu, Damian terlalu membekas didalam hatinya, "apa yang harus aku lakukan Damian? Aku tidak bisa melupakan mu sama sekali, Damian, bagaimana keadaan mu sekarang? Apa kau memikirkan ku walaupun hanya sedetik didalam hidupmu? Aku selalu membayangkan wajahmu saat aku akan tidur, tapi.. apakah kau masih mengingat nama ku? Apa yang kau lakukan disana? Mungkin kau tengah mengerjakan semua pekerjaan kantor mu dan berkencan dengan banyak wanita, bukan?"
Noah tidak berbohong, kemungkinan yang terakhir ia katakan itu benar benar membuat hatinya terasa sakit.
Jujur, Noah cemburu, ia masih belum rela Damian akan bersama wanita lain setelah menggunakan dirinya sesuka hati.
"Tapi.. apa hak ku untuk cemburu?"
_______
_lupyu all
KAMU SEDANG MEMBACA
OH DADDY
Random🔞PERINGATAN!!🔞 Ini cerita dewasa bernuansa LGBT, tidak masuk akal, banyak typo dan untuk pembaca yang terbiasa membaca cerita yang beralur berat dengan penulisan yang rapi, alur yang teratur dan masuk akal, mungkin akan kurang nyaman dengan cerita...