"The Bodyguard"

35 2 0
                                    

Jeon Jungkook.

"I have died every day waiting for you.
Darling, don't be afraid
I have loved you for a thousand years."

Christina Perri - A Thousand Years.


Jeon Jungkook mengerti, atas kesalahan terbesar yang sedang melanda dirinya serta membuatnya kini hanya bisa menyalahkan perasaannya sendiri. Pilihannya hanya dua, memilih untuk menetap pada kesalahan itu dan mengikuti nalurinya sebagai pria normal, atau dirinya akan kehilangan pekerjaan sekaligus kehilangan seseorang yang begitu berarti bagi hidupnya.

Meskipun pria itu sudah berhati-hati dalam memilih zona berbahaya dan lebih menantang, tetapi Jeon Jungkook sendiri masih merahasiakannya dengan begitu rapat. Entahlah, dia yang harus menyalahkan perasaannya atau justru orang yang menyebabkan dirinya terjatuh ke dalam neraka, yang membuatnya terus merasa bersalah.

Terkadang, hidup itu memang memiliki pilihan yang rumit. Tetapi, apakah dia harus menyalahkan nasibnya? Apa dia bunuh diri saja? Eiy, Jeon Jungkook itu masih ingin hidup. Dirinya masih ingin mendapatkan pasangan, menikah, lalu memiliki keturunan. Hidup bahagia yang dikelilingi oleh cinta dan kasih sayang, itulah keinginannya sejak kecil.

♡♡

"Iya, nona. Saya sedang di jalan menuju kesana. Sekitar lima menit lagi, saya sampai."

" [ ......... ] "

"Nona, anda minum lagi? Suara anda berbeda."

" [ .......... ] "

"Tapi nona, saya sudah memperingati anda agar tidak sering minum."

" [ .......... ] "

"Ah, baik. Saya mengerti. Kalau begitu..."

Belum selesai bicara, panggilannya diputus lebih dulu. Pria itu menghela nafas, menyesali perkataannya barusan. Takut dianggap dirinya terlalu berlebihan dan over protective, yang akan membuatnya jadi bahan kesalahpahaman lagi.

Kemudian, pria itu menyimpan ponselnya di saku dan kembali fokus mengendarai mobilnya. Pandangannya sesekali meluas hingga keluar jendela. Dirinya melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya yang menunjukkan pukul sebelas malam.

"Kalau begini, aku mana bisa terus berdiam diri? Dirimu membuatku khawatir, Shin. Jangan terus-terus menyalahkan aku. Toh, ini semua juga perbuatanmu yang membuat naluriku ingin selalu melindungimu."

♡♡

Tidak ada lima menit, Jeon Jungkook sudah tiba di depan gedung bertingkat itu. Segera masuk, sebab dirinya khawatir pada majikannya yang tadi berbicara padanya di telepon. Jeon menaiki lift, menekan tombol hingga lantai dua puluh tiga. Pria itu telah sampai dan kini sudah di depan pintu ruangan yang terbuat dari kayu garahu.

Dirinya mengetuk sebanyak tiga kali, namun tidak ada jawaban. Ruangan itu kedap suara, ini menjadikan Jungkook tidak bisa mendengar apa yang terjadi di dalam sana. Jika memilih langsung masuk, takut dibilang tidak sopan. Majikannya itu sangat menekankan pada Jungkook untuk tidak sembarangan masuk ruangannya, sebab itu privasi. Keluarganya, ibu dan ayahnya pun tidak diperbolehkan masuk sembarangan, kecuali mendapatkan izin.

BTS (ONE-SHOOT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang