"Twenty One (21) Love Formula"

40 2 0
                                    

(SEKUEL DARI CERITA "TRUE LOVE", DISARANKAN UNTUK MEMBACA CERITA SEBELUMNYA TERLEBIH DAHULU).

🦋🦋🦋

Line!

Pesanan makan siang yang baru kuterima, langsung kutaruh saja di atas meja. Tidak sempat membuka bungkusnya, sebab aku memilih untuk mengambil ponsel yang berbunyi terlebih dahulu. Ini urusan yang paling penting dari segala hal terpenting bagiku. Jadi, aku bahkan rela menunda makan siangku hanya karena membuka pesan chatt dari seseorang.

Kulihat pada notifikasi layar, ada banyak sekali pesan chatt. Serius, ya. Entah kenapa mood-ku berubah menjadi lebih baik saat menerima pesan-pesan ini. Sepuluh menit yang lalu, aku baru saja menyelesaikan sebuah cerita untuk di-upload ke dalam bentuk E-Book dan beberapa event lainnya.

Yes, namaku Lia dan aku seorang penulis.

Menulis itu bukan hanya menjadi kegemaranku, namun juga pekerjaanku. Kalian tahu 'kan, yang namanya sudah bagian dari pekerjaan itu adalah wajib dikerjakan. Akan ada beberapa pihak penerbit yang akan menunggu karyaku untuk segera diserahkan dan akhirnya diterbitkan. Seseorang yang introvert, biasanya lebih tertarik untuk bekerja yang tidak terlalu banyak berinteraksi dengan banyak orang, right?

Ya, seperti aku.

Kerjaanku, ya hanya dikerjakan di rumah. Meski sedang di luar, aku juga bisa saja sih, menulis dengan membawa laptop-ku ke mana-mana. Tapi, itu sepertinya agak ribet dan aku juga malas. Karena aku orangnya anti ribet, jadi hal yang kupilih adalah menulis di rumah saja.

Untuk kehidupan?

Sebenarnya, dalam keluarga aku adalah anak pertama dari lima bersaudara. Adik-adikku semua masih tinggal bersama Ibu, sebab Ayahku sudah tiada. Tapi, aku memilih untuk tinggal sendiri dan berpisah dengan mereka. Hanya ingin hidup mandiri dan mengurangi biaya kehidupan Ibu, jadinya aku memilih untuk tidak selalu bergantung pada Ibu.

Lagi pula, usiaku sudah memasuki ke dua puluh satu tahun.

Kuliah masuk jurusan Sastra, dengan membiayai segalanya sendiri. Ya dari hasil pekerjaanku sebagai penulis saja. Aku bukan anak yang memiliki kehidupan mewah, kok. Awal bulan, bisa membeli makan-makanan yang mewah dan enak. Akhir bulan, yang pasti tidak jauh dari Kimbab, Ramen dan Kimchi. Ya begitu saja pola hidupku dari hari ke hari. Tidak ada istimewanya.

Berangkat kuliah pagi, pulang sore tiap hari. Dan malamnya, aku baru bisa mengerjakan tugas serta mengerjakan naskah ceritaku yang setiap hari harus di-update. Sampai terkadang, aku begadang hingga dini hari, bahkan tidak tidur. Di kesempatan libur kuliah, aku mengajar di sekolah taman kanak-kanak.

Baiklah, cukup sampai situ saja untuk membahas kehidupanku. Ya karena, tidak menarik juga.

Kubuka satu-satu. Pertama, pesan dari chatt grup penggemar.

@joonie.joonie; "Kak Lia! Kenapa begitu keren untuk chapter kali ini?! Mood-ku selalu membaik setelah membaca cerita Kakak. Untuk selanjutnya, fighting!♡"

@i'myourhope🌸; "What? Apa setelahnya konflik akan ditambah pada bagian spesial chapter? Kak Lia memang yang terbaik, sumpah. Aku gila menunggu chapter kali ini."

@chillviezteamV; "Argh! Kenapa di sini Taehyung sangat egois? Harapanku, semoga chapter selanjutnya bagian Taehyung ada sedikit perubahan karakter. Dan juga, untuk misteri pemecahan konflik bagian Seokjin, ini sih, tambah keren. Kak Lia memang yang paling terbaik. Daebak! Kutunggu chapter selanjutnya. Saranghae TT(*finger heart*)"

BTS (ONE-SHOOT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang