"You always gain by giving love."
-Kim Namjoon, Move On-♡
Dirinya kembali membuka laci, mengambil salah satu buku dalam beberapa tumpukan diary remajanya. Menarik kursi dan meletakkan secangkir teh hangat di atas meja belajar.
Story of My Real Life, Lia's Diary.
Gadis itu menghela napas dan tersenyum penuh arti, setelah membaca judul cover buku hariannya ini. Sesuatu yang membuatnya selalu berpikir sejak lama, mengapa setiap kali ia kembali melihat buku harian ini, hatinya ikut berdebar. Rasanya, dia ingin memutar waktu dan hidup kembali ke masa lalunya itu.
Mulai membuka lembaran pertama.
🐨🐨
"Hari ini merupakan tepat satu bulan aku masuk sekolah baru. Nyatanya, masa-masa sekolah menengah jauh lebih menyenangkan dari masa-masa apapun. Aku mulai berteman dengan banyak orang, kebersamaan dengan para sahabatku, susah senang bersama, dihukum bersama, bernyanyi sepanjang jam kosong yang diwarnai dengan canda tawa bersama, membantu teman mendekati guru meskipun akhirnya gagal, sampai aku merasakan sendiri perasaan aneh yang sering kali kupertanyakan sejak rasa ini muncul pertama kalinya.
Aku sering melihatnya menuju perpustakaan sendirian untuk membaca beberapa jenis buku di sana, mengisi jam kosong selama dua jam lebih. Dia memilih untuk memisahkan diri dari teman-teman yang lain dan pergi belajar. Laki-laki yang belum lama kukenal namanya dari teman-temannya.
Kim Namjoon.
Pria berlesung pipi yang belakangan ini membuatku penasaran akan sikap dan kepribadiannya. Anaknya pintar, juara kelas, dan kalau dibilang tampan, bagiku lumayan. Peringkat siswa tertampan di sekolah masih dipegang oleh Kim Taehyung, yang tak lain sahabatku sendiri.
Mereka bilang Namjoon anak yang sedikit misterius, tapi terkadang selera humornya lumayan. Kami selalu tertawa dengan tingkah lucu dan julukan tangan perusak-nya. Terkadang, Namjoon itu juga suka kumpul bersama teman-temannya.
Suatu hari yang membuat perasaan ini tiba-tiba menjadi aneh. Hari itu, di mana diriku mendapat kesempatan satu kelompok dengannya. Pelajaran Bahasa Inggris, tak mungkin Namjoon gagal di bidang itu. Guru Bahasa Inggris menyuruh Namjoon untuk menjadi pendampingku.
Kedekatan kami kian berlanjut.
Namjoon sering datang ke rumahku untuk sekedar membimbing dan belajar bersamaku. Jika ada waktu luang, dia mengajakku pergi sekedar menemaninya jalan-jalan atau ke toko buku.
Aku baru menyadari, nyatanya pria itu jauh berbeda dari saat pertama kali aku mengenalnya. Ia pria yang baik, sopan, perhatian dan begitu menyenangkan."
🐨🐨
Senyumku makin merekah. Tak sampai di situ, kemudian aku membuka lembaran kedua.
"Hari ini dia mengajakku bersepeda. Namjoon datang pagi-pagi sekali dan membawakan bekal sarapan untukku. Padahal, aku baru saja bangun tidur. Tapi, mama tiba-tiba mengetuk pintu kamarku dan bilang ada seorang teman pria yang datang mencariku. Segera membuka gorden jendela kamar dan melihat ke bawah, nyatanya benar. Namjoon sudah siap dengan sepeda dan pakaian serba hitam, tak lupa menggunakan topi berwarna hitam pula. Dia terlihat seperti 'Boyfriend-able' sekali.
Jantungku, kenapa berdegup begitu keras? Bahkan sampai sekarang rasanya masih begitu nyata. Namjoon terus membuatku terngiang oleh kebersamaan yang kami lewati seharian ini. Dia berhasil membuatkan sebuah cerita singkat, namun terlalu indah untuk dikenang."
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS (ONE-SHOOT)
FanfictionBeberapa rangkaian cerita yang sekali habis. Banyak ide, tapi cuma mampu bikin yang sekali end aja. But, happy Reading. Aku menyediakan beberapa variasi cerita disini. Semoga suka. (p.s : untuk cast, bisa diketahui dari cover yang sudah disediakan d...