-"Aku mencintainya, tapi juga membencinya."-
🦋🦋
"Jadi, sekarang sudah baikan?"
Dia menggeleng, wajahnya juga ikutan cemberut. Hanya menatap ke depan dengan pandangan kosong.
"Kenapa kalian bisa bertengkar?"
"Huft!" gadis itu menghela napasnya kasar. Kemudian, mulai menatapku yang sejak tadi menatapnya penuh tanya. "Jisu, aku nggak paham lagi sama Jungkook. Dia itu maunya apa, sih? Semua perempuan dirayu. Teman perempuannya juga banyak yang sering curhat sama dia. Orangnya kelewat ramah dengan gadis lain, Jisu. Itu sangat menjengkelkan."
"Lalu, kau menyesal jadian dengannya?"
"Sedikit, sih. Asal kutanya alasannya dia selalu bersikap seperti itu dengan perempuan lain, pasti dia menjawab karena alih-alih mereka sahabatnya. Ck, persetan dengan persahabatan itu. Yoongi juga punya banyak teman perempuan. Tapi, dia dingin sekali dengan mereka, kecuali sama pacarnya. Bisa, kan? Kenapa Jungkook tidak bisa, sih?"
Aku mulai menyeruput latte yang dari tadi kubiarkan terhidang di atas meja.
"Iya, sih. Kupikir, wajar saja jika Jungkook memiliki banyak teman perempuan. Dia baik, perhatian, ramah, dan sangat mengerti mood perempuan. Dia juga tidak sungkan untuk melontarkan pujian kepada teman-teman gadisnya. Setiap salah satu dari mereka bercerita padanya, respon Jungkook seolah hanya dialah yang mengerti perasaan si gadis itu. Dia bahkan pandai membuat teman gadisnya merasa nyaman dan menaruh kepercayaan padanya. Wajar saja jika Jungkook banyak yang menginginkannya."
"Termasuk kau?"
Aku terdiam sejenak. Sepersekian detik, aku melanjutkan, "Aku bahkan tahu jika sahabatku ini adalah kekasih Jungkook. Bagaimana aku bisa menginginkannya?"
"Jika aku dan Jungkook berakhir, kau juga ingin memilikinya, kan?"
Mendengar pertanyaannya, aku hanya bisa menyunggingkan senyum. "Kau lucu, Hyesu."
"Why not? Kau yang bilang sendiri jika Jungkook itu baik, ramah, perhatian dan sangat mengerti perempuan. Kau termasuk sahabatnya Jungkook, Jisu. Bukankah hal yang wajar jika kau juga menaruh hati padanya?"
"Hyesu, kutahu Jungkook kekasihmu."
"Bisa saja kalian bermain di belakangku. Jaman sekarang itu gila, Jisu. Orang-orang akan melakukan segala cara agar mereka mendapatkan orang yang mereka cintai. Tidak peduli jika itu akan menyakiti perasaan sahabatnya atau tidak." Katanya.
"Lalu, kau menganggapku orang yang seperti itu?"
Dia diam.
Ikut menyeruput latte miliknya dengan tenang. Hanya sekali teguk, dan kemudian Hyesu menambahkan, "Aku tidak bilang begitu. Hanya bertanya, apakah kau juga menyimpan perasaan terhadap kekasihku?"
"Hyesu, aku sahabatmu. Tidak mungkin bermain di belakang. Lagipula, Jungkook juga tidak akan menyukaiku."
Hyesu tersenyum padaku, "Oh, ya? Siapa tahu saja. Meski aku ini kekasihnya, tapi aku juga tidak bisa menebak perasaan Jungkook yang sebenarnya untuk siapa."
"Jungkook serius menyukaimu. Maka dari itu, kau harus menjaga hubungan kalian dengan baik. Kupikir, meskipun Jungkook pria yang ramah dengan banyak teman perempuan, percayalah. Dia hanya menyimpan satu wanita di dalam hatinya, yaitu kamu."
Kulihat wajah Hyesu mendadak tidak percaya. Matanya menghindari tatapanku yang justru menatapnya serius. "Tapi, kau sungguh tidak menyukai Jungkook, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS (ONE-SHOOT)
FanfictionBeberapa rangkaian cerita yang sekali habis. Banyak ide, tapi cuma mampu bikin yang sekali end aja. But, happy Reading. Aku menyediakan beberapa variasi cerita disini. Semoga suka. (p.s : untuk cast, bisa diketahui dari cover yang sudah disediakan d...