[SEKUEL DARI CERITA “CLICK YOUR HEART”, DISARANKAN UNTUK MEMBACA CERITA SEBELUMNYA TERLEBIH DAHULU].
☆☆☆
Tak ada dua menit, Sowon sudah mendapat balasannya lagi. “Aku ‘kan, memasak memang hanya untuk ssaem. Karena ssaem sudah lelah seharian mengajarku di sekolah dan di rumah juga, jadi ini hanya sebagai ucapan terima kasihku.”
”Terima kasih, Sowon ssaem.”
Setelah melihat pesan kedua, membuat wajah Sowon menjadi bingung. “Karena sudah mengajarimu? Itu sudah menjadi tanggung jawabku sebagai guru. Tidak ada yang istimewa, Vee.”
“Terima kasih sudah selalu ada bersamaku. Menerimaku apa adanya dan membuatku merasa sangat dicintai.” Balas Vee.
Rasanya, Sowon ingin tersenyum dan menangis bersamaan. Dia ingin menangis karena terlalu bahagia. Ini pertama kalinya gadis itu dipuji dan diperlakukan istimewa. Hanya Vee yang membuatnya seperti ini, tidak ada orang lain.
“Ssaem mengubah hidupku,” balasnya lagi.
Hingga sampai Sowon meninggalkan ruang tengah, naik ke atas, dan masuk ke kamarnya pun, keluarganya tidak ada yang menyadari.
“Aku juga ingin banyak sekali mengucapkan terima kasih padamu. Sudah selalu mendengarkan ceritaku, memelukku di saat aku sangat membutuhkan perhatian, dan membuatku tidak pernah bersedih lagi. Kau penghapus laraku, Vee. Terima kasih sudah menerimaku yang membosankan seperti ini.”
“Aduh, ssaem tidak membosankan, tau! Buktinya aku bahagia terus kalau bersama ssaem.” Balas pria itu, membuat Sowon tersenyum yang ke sekian kalinya.
☆☆☆
Meski hari ini bukanlah jadwal lesnya dengan Sowon, namun pria itu mengajak Sowon untuk jalan-jalan sehabis pulang sekolah. Mereka mengunjungi tempat wisata bukit Maisan yang letaknya ada di kota Jinan-gun. Cuaca di sore hari menjelang matahari terbenam memang sangat bagus, karena tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Selain itu, mereka juga dapat melihat pemandangan air terjun.
Menghabiskan waktu bersama Vee selalu membuat Sowon lupa waktu, sebab mereka tidak akan kehabisan topik dan akan membahas banyak hal, meski itu hal random dan terdengar kekanakan. Sambil menikmati coklat hangat, keduanya duduk berdua sembari tertawa dan sesekali tertangkap basah saat mencuri-curi pandang dan berakhir menyembunyikan wajah yang sama-sama memerah.
“Ssaem adalah penyembuh luka di hatiku.”
Saat Vee berujar tiba-tiba, Sowon yang tengah meneguk coklat hangatnya langsung menoleh pada pria itu.
“Nde?”
“Tidak ada wanita yang membuatku merasa sempurna seperti saat aku bersama ssaem. Bahkan, sebelum pertemuan kita di rooftop sekolah yang membuat kita menjadi dekat seperti ini ... luka di hatiku belum juga sembuh. Namun, di saat itu ... ssaem datang dengan kebahagiaan yang ssaem bawakan untukku.” Ujar Vee menatap gadis itu.
“Ssaem membuatku seolah melihat sekuntum bunga yang mekar di gurun pasir. ssaem adalah inspirasiku dalam menulis sebuah lagu romantis untuk kita nyanyikan bersama setiap hari.”
“Vee, kamu...?” ucap Sowon terpotong ketika tangannya digenggam pria itu.
“Karena ssaem, hatiku terukir dengan kebahagiaan.”
Kini, tatapan Vee sangat meneduhkan hatinya. Senyuman tulus yang tak pernah Sowon rasakan, membuat gadis itu lagi-lagi tak yakin dengan perasannya.
“Kenapa?” Vee bertanya dengan suara pelan. Jemarinya mengusap wajah gadis itu yang tiba-tiba murung.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS (ONE-SHOOT)
FanfictionBeberapa rangkaian cerita yang sekali habis. Banyak ide, tapi cuma mampu bikin yang sekali end aja. But, happy Reading. Aku menyediakan beberapa variasi cerita disini. Semoga suka. (p.s : untuk cast, bisa diketahui dari cover yang sudah disediakan d...