Malam itu, Aily memberanikan diri keluar rumah untuk sekedar pergi ke minimarket terdekat membeli makanan ringan.
Seorang diri.
Tidakkah sang ibu sudah melarangnya keluar dan mengharuskan anak tunggalnya itu istirahat di rumah?
"Lagi pula, ngemil malam juga tidak baik untuk kesehatan. Berat badanmu bisa naik secara drastis."
Tapi, bukan Shin Aily namanya jika kemauannya tidak dituruti. Gadis itu sangat keras kepala. Mana peduli soal diet? Intinya, ia lapar. Menginginkan setidaknya sebungkus roti masuk ke dalam perutnya yang keroncongan.
Berakhir pergi keluar secara diam-diam, melewati jendela kamarnya.
🦋🦋
Kepalanya benar-benar sudah terasa berat. Pria itu memutuskan untuk keluar bar, sekedar menenangkan pikiran dan hatinya. Setelah mendapat kabar dari sang ayah, hatinya terasa panas. Inginnya menghancurkan semua benda di sekitarnya. Jika masih berada di tempat itu, besar kemungkinan ia menghancurkan pesta
di sana.Jung Hoseok adalah mahasiswa yang terkenal sebagai bad boy dikalangan mahasiswa lainnya. Pria yang bekerja paruh waktu sebagai Gigolo di beberapa bar, salah satunya tempat yang hampir saja ia hancurkan tersebut.
Pikirannya campur aduk dan kacau.
Dia tidak tahu, apa yang harus dilakukannya lagi. Si brengsek itu tak pernah kapok mengajak jalang-jalang menginap di rumahnya. Setiap hari selalu ganti. Bahkan, Hoseok sendiri muak tiap kali mendengar desahan serta aroma wangi wanita menusuk indra penciumannya.
Setiap kali ia pulang bekerja, selalu hanya mendengar teriakan dan suara decitan kasur di dalam kamar sang ayah. Kali ini, ia tidak ingin pulang ke rumah. Hoseok hanya membutuhkan tempat yang tenang dan nyaman.
Tapi, ia juga tidak tau ingin kemana?
Dia butuh seseorang.
Tapi, siapa?
Dan berakhir, langkahnya berhenti karena tidak kuat lagi. Tubuhnya benar-benar lemas tak berdaya. Pandangannya kabur, dan kondisinya setengah sadar.
Brugh!
Kakinya terasa begitu lemas, padahal ini masih setengah perjalanan. Tubuhnya terjatuh dengan kepala yang mendongak.
"Apa yang harus kulakukan?" ujarnya setengah sadar. "Siapa pun, tolong aku."
Entah hanya bayangannya atau apa, Hoseok menangkap sesosok wanita yang sudah ikut merendah dan memperhatikan wajahnya.
Ia benar-benar sudah tidak ingin tau keadaan lagi. Rambut dan pakaiannya sudah acak tak beraturan. Yang ia tahu, mulutnya pasti sangat tercium bau alkohol sebab melihat sang gadis menutup hidungnya saat mendekati wajah yang tak berdaya itu.
"Kau tidak apa-apa?"
Rupanya dia tidak begitu mabuk, bahkan ia masih bisa mendengar suara gadis itu dengan jelas. Hoseok juga dapat melihat meskipun rabun, jika gadis itu tengah kebingungan dan hendak meminta bantuan kepada orang di sekitar.
Saat ingin teriak, tangannya dengan sigap membekap mulut sang gadis. Menarik tubuhnya hingga memeluk begitu erat.
Dengan posisi seperti ini, apakah masih bisa dibilang baik-baik saja?
Mendengar sang gadis kehabisan oksigen, ia melepas pelukannya. Sedetik kemudian, Hoseok langsung menyambar bibir sang gadis dan benar-benar melumatnya habis. Gadis itu melebarkan iris matanya. Jelas kaget, pria yang tak ia kenal tiba-tiba saja berani mencuri ciuman pertamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS (ONE-SHOOT)
FanfictionBeberapa rangkaian cerita yang sekali habis. Banyak ide, tapi cuma mampu bikin yang sekali end aja. But, happy Reading. Aku menyediakan beberapa variasi cerita disini. Semoga suka. (p.s : untuk cast, bisa diketahui dari cover yang sudah disediakan d...