Lagi-lagi pria ber-hodie hitam itu berlari menyusuri lorong kampus dengan napas yang terengah. Kakinya melangkah cepat, mencari persembunyian yang sulit ditemui keberadaannya, sebab seseorang yang menjadikannya target sangat cerdik dan begitu kejam.
Kim Taehyung adalah seorang mahasiswa tingkat tiga yang sudah lama menjadi korban pembullyan. Sejak pertama kali dirinya menginjakkan kaki di kampus ini, Taehyung sering kali menjadi incaran sebuah gerombolan para mahasiswi yang selalu mengusiknya.
Seperti sekarang ini, Taehyung terjebak di dalam sebuah lorong dan tak menemukan jalan keluar untuk melarikan diri. Terdapat sebuah jendela kecil, pria itu hampir nekat keluar dan terjun dari lantai empat. Namun, sekiranya ada tiga gadis yang lebih dulu menemukan Taehyung dan menghalanginya.
"Mau lari ke mana sekarang?" Taehyung terperanjat, melangkah mundur saat seorang gadis menghampirinya.
"Hei, idiot! Mana tugasku yang kemarin?" teman satunya lagi ikut maju, menarik dagu pria itu secara kasar.
Taehyung tak melawan. Justru hanya menurut dan mengeluarkan sebuah buku dalam ranselnya, memberikan pada gadis itu.
"Oh, bagus sekali."
Gadis yang bernama Cheonsa itu tersenyum, "Malam ini melayani siapa? Teman sekelas kita atau anak jurusan lain?"
"Shin Hye, mahasiswi fakultas Seni." Taehyung menjawab jujur dengan pandangan ke bawah. Kemudian, tiga gadis itu lantas tertawa dan bertepuk tangan.
"Wah, hebat, hebat. Ini gila! Cheonsa, kau tahu 'kan, Shin Hye itu terkenal sebagai mahasiswi terkaya di kampus ini. Pasti bayarannya tidak main-main. Apalagi ini Taehyung, tampan dan...menggoda." Ujar teman satunya lagi, Jisu.
Cheonsa menyunggingkan senyum. Menatap Taehyung dengan tatapan yang sedikit nakal.
Teman satunya yang bernama Lia ikut menambahkan. "Cheonsa, kau hebat! Bisa membuat gigolo setampan Taehyung ini dapat bertekuk lutut padamu. Strategimu tidaklah main-main liciknya."
Sekarang, pandangan Cheonsa kini ke arah Taehyung. "Kau dengar aku, ya. Nanti malam, layani Shin Hye dengan baik. Perlakukan dia dengan lembut dan kau harus memberikan kepuasan untuknya. Mengerti?"
Pria itu mengangguk.
"Well, awas saja kalau aku mendapat kabar dari Shin Hye bahwa dia tidak puas denganmu. Aku tidak akan segan-segan mengeluarkanmu dari kampus dan akan membuat ibumu ikut menderita. Kau dengar 'kan, Taehyung? Maka dari itu, jadilah penurut."
Lagi, Kim Taehyung tentu hanya bisa menurut apa yang gadis itu perintahkan.
Kemudian, Cheonsa mengecup sekilas batang hidung pria itu dan tersenyum, "Semakin tampan kalau menurut begini. Aku pergi dulu, ya. Selamat bekerja, Taehyung."
Lia dan Jisu hanya tertawa dengan tingkah temannya yang sedikit kurang ajar itu. Tentu saja hanya untuk menggoda Taehyung.
Sebenarnya, apa yang dimiliki Han Cheonsa? Hingga dapat membuat Kim Taehyung justru ingin selalu terjebak pada gadis itu. Tidak peduli harga dirinya diinjak-injak dan dipermainkan. Toh, cinta itu tidak memandang segalanya. Taehyung sama sekali tidak keberatan jika dirinya yang menjadi korban di sini, asalkan itu Han Cheonsa pelakunya.
Alibi Taehyung yang sebenarnya hanya menutupi perasaannya alih-alih selalu menurut dengan apa yang Cheonsa katakan. Bukan karena dirinya takut atas kekuasaan yang dimiliki oleh Cheonsa dalam mengancam dirinya dan sang ibu. Namun, karena pria ini hanya ingin selalu berurusan dengan Cheonsa agar bisa semakin...dekat, mungkin? Ini satu-satunya cara Taehyung untuk menyembunyikan perasaannya pada gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS (ONE-SHOOT)
FanfictionBeberapa rangkaian cerita yang sekali habis. Banyak ide, tapi cuma mampu bikin yang sekali end aja. But, happy Reading. Aku menyediakan beberapa variasi cerita disini. Semoga suka. (p.s : untuk cast, bisa diketahui dari cover yang sudah disediakan d...