♪ ♪ ♪
"Posisi ku sekarang sulit untuk diceritakan, rumit untuk dijelaskan, melakukan sesuatu yang baik namun tak dianggap"
♪ ♪ ♪
Mecca sedari tadi menatap Faura dan Rangga yang asik duduk berdua tak jauh darinya, mulut nya sudah gatal ingin melaporkan perbuatan Rangga pada Faura
"Lo kenapa liatin Faura mulu sih Ka?" Pertanyaan dari Alleta membuat Mecca mengalihkan pandangannya dan menatap Alleta
"Gak, gue ngerasa Faura udah keterlaluan sih"
"Keterlaluan gimana?" Tanya Alleta polos
"Ya keterlaluan, dia udah ada pacar eh.. malah lupa sama kita, waktu dia sepenuhnya untuk Rangga" jelas Mecca
"Iya juga sih.. tapi, mau gimana lagi"
Mecca memutar bola matanya malas, Alleta selalu saja bodoh. Ia kembali memperhatikan Faura dan Rangga, berjaga jaga jika Rangga melakukan hal yang menjijikan baginya
Wajah Rangga maju ingin mencium pipi Faura, dan Faura hanya diam sambil tersenyum saja. Mecca mengepalkan tangannya, ia sudah tidak tahan jika begini
"Faura!"
Sama sama, Faura dan Rangga menoleh kearah Mecca. Tak hanya mereka berdua, Alleta Ray dan yang lain pun ikut menoleh
"Kenapa Ka?" Tanya Faura
"Lo jangan keterlaluan deh Fau, gue tau kalian itu pacaran tapi gak' semua yang pacaran harus cium kaya gitu walau cuma dipipi"
Alis Faura terangkat "kenapa? Lo iri?"
Mecca tertawa sumbang "haha, apa kata Lo? Iri? Buat apa gue iri liat Lo sama cowok brengsek' kaya gitu"
Faura melotot dan refleks berdiri dari duduknya "Lo bilang kak Rangga cowok brengsek?!"
"Iya, kenapa? mudah banget ya mancing emosi Lo? Gitu aja udah marah"
"Maksud Lo apa ngomong gitu Ka?! Kalo Lo gak suka sama kak Rangga bilang! Gak usah sampe segitunya dong!" Amarah Faura memuncak, Rangga disampingnya menahan Faura yang ingin menghampiri Mecca
Mecca berdiri santai lalu menatap Rangga jijik "kok Lo mau sih Fau dipegang pegang sama cowok kek gitu? Kalo gue sih, ogah."
"Lo ngomong gitu karna apa sih Ka! Emang kak Rangga pernah ngomong macam macam sama Lo?! Hah?!"
"Lo ngapa Ka?" Tanya Alleta
Mecca menatap Alleta dan menaruh jarinya didepan mulut "stt.. Lo diem dulu" Alleta mengangguk saja, tatapannya beralih kembali pada Faura "Lo ya Fau, gue itu gak suka sama Rangga, jadi gue minta baik baik untuk Lo udahin hubungan Lo sama Rangga"
"Loh, gak bisa dong, Lo siapa ngatur ngatur gue?!"
"Gue sahabat Lo dan gue tau yang terbaik untuk Lo. Dia, gak baik untuk Lo" ucapnya menunjuk Rangga yang sudah mengepalkan tangannya sedari tadi
"Bodoamat! Mau Lo suka atau enggak pun gak ada urusannya sama gue"
"Fau! Kok Lo gak percaya sih sama gue? Gue itu tau, dia gak baik untuk Lo, gue masih minta ini baik baik loh, gue belum maksa Lo"
"Gue gak percaya sama Lo! Puas Lo?!"
Mecca memejamkan matanya sejenak lalu kembali membukanya "Lo gak percaya kalo Rangga main cewek dibelakang Lo?" Tanya Mecca masih mencoba tenang dan sabar
"Gak lah! Rangga tuh seharian selalu sama gue!"
Lagi lagi Mecca dibuat tertawa karenanya "seharian? Emang malam juga iya ya? Gak, kan?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MECCA [SELESAI]
Teen Fiction[ MECCA (versi 1) ] "𝓢𝓮𝓹𝓪𝓼𝓪𝓷𝓰 𝓻𝓮𝓶𝓪𝓳𝓪 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓽𝓲𝓭𝓪𝓴 𝓭𝓲𝓽𝓪𝓴𝓭𝓲𝓻𝓴𝓪𝓷 𝓫𝓮𝓻𝓼𝓪𝓶𝓪" ♪ ♪ ♪ "Gue gak bodoh. Hanya menunggu waktu untuk tidak lagi cinta dia" ~Mecca Althesya Tamarani ♪ ♪ ♪ Genre : fiksi remaja : first sto...